Rabu, 06 Februari 2019

SINOPSIS Movie The Princess and The Matchmaker di Tahun 2018 Part 1


The Princess and The Matchmaker
Part 1

Narasi : Musim kemarau yang berkepanjangan membuat rakyat mengeluh. Para Menteri menyarankan kepada Raja untuk menikahkan Ongju (Putri Raja dari selirnya) yang sudah memasuki usia nikah. Oleh karena itu Raja menurunkan titah untuk mencarikan seorang Buma (Menantu Pria Raja) yang akan disandingkan dengan Ongju (Yeongju Tahun ke-29).


Terik Matahari sangat menyengat, dataran kala itu kering kerontang. Ranting-ranting mengering dan tanah merekah karena kekeringan. Beberapa penduduk masih berusaha untuk bercocok tanam. Dibawah sengatan terik matahari, salah satu mereka menengadahkan kepala dan berkata “belum ada tanda-tanda turun hujan sama sekali”, keluhnya.



Raja : Belakangan ini sudah beberapa kali upacara persembahan hujan dilaksanakan. Aku sudah interopeksi diri dan bahkan mengurangi beberapa asupan makanan , mengampuni mereka yang berdosa. Katanya aura istana terlalu suram. Para budak wanita juga sudah aku bebaskan. Harus bagaimana lagi?

Salah satu menteri maju untuk berbicara, Menteri : Yang mulia, semua ini dikarenakan tidak adanya harmoni antara unsur Yin dan Yang . Pria dan Wanita yang sudah memasuki usia nikah harus dipersatukan. Sehingga unsur Yin dan Yang menjadi harmoni kembali.


Raja : “Gwangsang-gam (Badan observatorium Joseon) apakah juga berpendapat demikian?
Salah satu Gwangsang-gam maju dan berkata : Tentu saja, tapi demi menjadi teladan bagi rakyat. Pertama-tama kita harus melangsungkan pernikahan Ongju-mama (yang dimaksud adalah anak perempuan raja dari selirnya) yang batal menikah tiga tahun lalu.


Raja : “Gwa-in (Sebutan Raja untuk dirinya sendiri) juga tidak hentinya mempertimbangkan hal ini. Oleh karena itu dengan cara selektif akan mencarikan seorang Buma (Menantu Pria Raja) untuknya.


Para menteri berkasak-kusuk (maklum, biasanya pasangan putri raja tidak perlu dipilih secara selektif, langsung tunjuk saja Buma nya). Salah satu menteri maju untuk berbicara, Menteri : Jeonha (Yang Mulia), walaupun Ongju-mama berstatus keluarga kerajaan, tapi beliau tidak lebih dari seorang wanita yang harus melayani suaminya. Jika memang sampai harus memilih calon, ini termasuk hal yang besar. Mohon dipertimbangkan kembali. Dan semua menteri sependapat serta bersama-sama membungkung dan berkata “ Mohon Raja mempertimbangkan kembali”.


Raja : “Bukankah kalian yang bilang tadi, demi menghentikan kemarau yang berkepanjangan ini, pernikahan ongju harus dilaksanakan?  Segala daya upaya yang sudah dilakukan masih belum cukup. Jika terjadi lagi kejadian yang membuat keluarga kerajaan kehilangan muka, kalian sangguo menanggung resikonya ? Gwa-in berharap kalian dapat mematuhi saran untuk menikahkan Ongju. Bagi Buma yang terpilih, keluarga kerajaan akan memberikan sebuah jabatan yang sepadan untuknya, dan menganugrahkan sebidang tanah untuknya di Ganghwa. 


Setting latarnya ganti diluar istana. Ada seorang laki-laki agak ndut (asisten peramal kayaknya) , dia berteriak sambil membunyikan lonceng: Unsur Yin telah tiba, melajulah ke depan !

Ada beberapa orang antri,  minta di ramal kali ya ...


Peramal : Kau tuh harusnya mencari pria yang bershio ular, kambing, naga ataupun kerbau. 

Cewek yang diramal : Harus menghindari pria bershio kelinci, macan dan kuda kan?. Sudah tiga kali aku kesini apakah tidak ingat? (Ceweknya ini kayaknya naksir peramal nya LOL). 


Haha lucu banget ceweknya godain peramalnya, sampai peramalnya ilfil ... Sepertinya shio peramalnya kerbau, jadi pas banget, tadi dia sendiri yang bilang kalau si mbaknya ini cocok juga sama shio kerbau (kena getahnya deh). Ternyata nama peramalnya Naeuri. Sampai peramalnya bilang, dia ditakdirkan untuk sendiri tapi si mbak tetap saja kekeuh minta dinikahin.



Si Naeuri peramal cepat-cepat suruh mbaknya keluar dan bilang, antrian selanjutnya!





Si tamu yang kedua datang sambil membawa kertas isinya saju (jadi kertas ini isinya shio, tanggal lahir dan waktu lahir). Si naeuri peramal bilang, : saju nya persis sama dengan punyaku . Apa yang kau ingin saya tafsirkan dengan saju ini? Si tamu kasih kertas lagi saju yang kedua dan ingin ditafsirkan kecocokan pernikahan. Si naeuri kaget lihat saju kedua. Tapi tetep sok cool dan menafsirkan sajunya. “ Orang yang bersilat lidah bertemu dengan orang pintar, pernikahan ini tidak mungkin tidak baik.
Si Tamu : kata-kata manis seperti itu tidak perlu dikatakan, sekarang tafsirkan harmoni antara mereka saja.
Si naeuri : Ada apa hari ini, dari tadi aneh-aneh saja. Kau menganggap ku sebelah mata, kalau bisa tafsirkan saja sendiri.


Si tamu (Aahh.... ternyata oppa lee seung gi) dia  mulai menafsir dan mengatakan pemilik saju yang dia ajukan adalah kembar. Namun sayang salah satu dari mereka telah meninggal. Yang satu pandai membujuk. Yang satu lagi pintar harusnya bisa menjadi pejabat pemerintah, tapi sepertinya yang dia lakukan adalah hanya melakukan tipu daya untuk memperkaya diri sendiri. Sehingga akhirnya dia terpuruk, karena sifat tamaknya dia hancur. Suatu takdir pernikahan yang baik kan, yang satu pandai membujuk yang satu pandai menipu.

Naeuri : Kau siapa? 


Tahu-tahu si naeuri di tangkap sama oppa lee seung gi (disini namanya Seo Do Yoon). Jadi saju yang dibacakan tadi adalah sajunya si peramal sendiri dan kembarannya, jadi si naeuri kaget deh. Entah apa kesalahannya, dia ditangkap akhirnya. Oppa lee seung gi alias Seo Do Yoon nih kayaknya pejabat pemerintah deh...

Dijalanan yang dilewati Seo Do Yoon dan naeuri,  ternyata lagi dipasang papan pengumuman pencarian jodoh untuk Ongju, ramai banget pada lihat.

Orang-orang pada ngetawain pengumuman pencarian jodoh untuk Ongju. Mereka ada yang bilang, “ Ongku yang ditolak itu, siapa pula yang sudi menikahinya”. (Kayak nya si Ongju ini dulu dah pernah mau dinikahkan, tapi ditolak sama calonnya.

Sampai si Seo Do Yoon bingung kenapa reaksinya penduduk seperti itu? ( Memangnya Ongju mana yang mau dinikahkan )

Naeuri : Aigoo, Suseungnim (sebutan untuk guru, sifu atau sensai – Panggilannya untuk Seo Do Yoon) si Ongju, Songhwa Ongju. 

Seo Do Yoon : Namanya terdengar familier.



Pengawal : Menurut rumor yang beredar hanya dengan melihat wajahnya saja bisa sial. 
Naeuri : Tidak separah itu
Pengawal : Kamu Bilang gitu, kayak-kayak kamu pernah ketemu Ongju aja. 
Naeuri : Aku kan sudah pernah bilang, dulu sudah pernah jadi Gwansanggam. Aku tidak hanya pernah lihat wajah Ongju, Aku bahkan pernah sebagai pelayannya sebentar.
Jadi ceritanya menurut Naeuri, 13 Tahun yang lalu, Yang Mulia mendadak sakit kritis. Dan katanya sangat membutuhkan seseorang dari golongan keluarganya yang berdarah biru (Bangsawan) yang bisa membawa hoki ke istana. Dengan demikian Ongju (Songhwa Ongju) yang ada diluar istana bisa kembali ke istana


Seo Do Yoon : Terus, kenapa Ongju, harus tinggal dan tumbuh di luar istana ?
Naeuri : Sesungnim, gaya mu seperti gak denger tapi ternyata kamu nguping juga ya ... Ongju adalah putri hasil hubungan raja dengan selir kesayangannya. Tapi pada saat melahirkan ongju, selir ini meninggal. Karena itulah dibilang anak saat lahir paljanya sudah membawa sial (Palja ini : ramalan peruntungan berdasarkan tahun, hari dan jam lahir seseorang).  Sehingga dia diusir dari istana setelah peruntungannya di tafsirkan.


Wa ... segitunya ya ... padahal masih bayi , belum juga kelihatan dia bisa apa tapi dah di usir karena katanya bawa sial ... Palja ini kalau orang jawa bilang mungkin weton ya ...


Naeuri : Kemudian 13 tahun kemudian , si Ongju ini dibawa kembali ke istana setelah di tafsirkan lagi peruntungannya (bahwa dia bisa membantu kesembuhan raja yang sedang sakit kritis).


Dia dibawa kembali ke istana, saat itu hujan turun. Terlihat Naeuri Muda membawa payung menyambut Ongju kecil. Dan Ongju diturunkan dari tandu keadaan tertidur dalam gendong pelayannya (Ibu asuhnya sejak bayi). 

Sesampainya di istana Ongju langsung disuruh menghadap ayahnya. Ongju bersimpuh sambil menunduk, wajahnya ditutup kain dari hidung kebawah. Raja menyuruhnya untuk maju mendekat. Ongju maju dengan merangkak dan membungkuk. 

Raja bertanya mengapa Ongju menyembunyikan wajahnya? Pelayan kerajaan yang sudah tua berkata, kalau Ongju terkena penyakit kulit yang serius.
Raja berkata, kalau tidak melihat wajahnya bagaimana bisa tahu itu Ongju yang asli atau bukan. 



Kemudian Ongju membuka penutup wajahnya. Dan setelah dibuka hidung Ongju pesek, besar dan memerah mirip hidungnya ayah nya. Raja terkejut begitu miripnya mereka, Kasim raja bahkan sampai tersenyum geli melihat wajah mereka.



Setelah hidup di istana, dikatakan bahwa palja Ongju dan ibu pengasuhnya saling berbentrokan, akhirnya mereka dipisahkan. Sang ibu asuh di suruh pergi dari istana untuk mencegah sial.  Sungguh sangat malang. Ongju berlari mencegah ibu pengasuhnya untuk pergi. Mereka saling berpelukan dan menangis. Ongju menangis meraung memanggil-manggil nama ibu asuhnya (Eu Ah Ri). Ongju memohon ibu asuhnya untuk tidak meninggalkannya seorang diri. Kebayang gak sih anak kecil hidupnya dari bayi sampai 13 tahun sama ibu asuhnya terus, tetiba harus dipindahkan ke istana dan ditinggal pergi, pasti runtuhlah dunia anak itu hiks hiks ... gak ada yang dikenalnya.


Setelah itu untuk mencegah kesialan pada diri Ongju segala cara ditempuh pihak istana. Ongju di suruh mandi dengan jus ginkgo yang sudah diperas sehari 3x (aku gak tau ya ginkgo ini apa, tapi bau nya kayaknya MasyaAlloh deh). Si Ongju sampai muntah-muntah pas mandi. Katanya kesialan itu harus dibuang dari tubuh Ongju demi kesehatan Yang Mulia Raja. 


Ongju menangis sedih, dua pelayan kecil menghiburnya. Ongju curhat, kalau bau badannya sudah seperti bau tinja. Dua pelayan itu berkata, pasti itu karena bau Jus Ginkgo telah meresap ke tubuh Ongju. Salah satu dari mereka memberikan Ongju sebungkus “Bakha” (sejenis permen mint). Bawalah Bakha ini kemanapun, ini mungkin akan bisa menyamarkan bau ginkgo ditubuhmu.



Ongju sampai dipaksa berdiri dengan tangan dibawah dan kaki diatas sambil dipegang kakinya oleh dayang istana. Itu semua dilakukan untuk mendapatkan keharmonisan antara Yin dan Yang sehingga keluarga kerajaan bisa tenang. Kasihan banget kayak gitu tiap hari. Dan kalau malam Ongju harus disamping ayahnya menjaga ayahnya yang sedang tidur.

Dan ajaibnya setelah semua itu penyakit Yang Mulia sembuh. Sehingga setelah itu, semua yang dikatakan oleh Gwangsanggam Yang Mulia akan patuh.


Kembali ke masa kini, Ongju sudah besar. Dan tetap melakukan ritualnya dengan berdiri tangan dibawah kaki diatas sambil dihitung oleh dua pelayan kecilnya. Dayang kamarnya berlari sambil memberi tahukan akan ada pemilihan Buma untuk Ongju. Mendengar itu Ongju tidak bisa konsentrasi dan terjatuh. 

Banyak banget yang daftar jadi Buma nya si Ongju dari berbagai kalangan, mereka tergiur dengan iming-iming Raja yang akan memberikan mereka jabatan di istana dan lahan tanah secara Cuma-Cuma.


Raja berkata sungguh semua sampah berkumpul menjadi satu. Jadi beliau akan menetapkan sebuah standar bagi Buma nya Ongju, biar tidak sembarangan orang bisa nyalon gitu. Yang pertama beda usia tidak boleh terlalu jauh dengan Ongju. Yang kedua tidak boleh yang bermarga “Lee”. Yang ketiga semua organ tubuh Buma harus lengkap dan sehat jasmani serta rohani.
Sampai-sampai cara makan para Buma ini di nilai juga. Akhirnya 12 orang kandidat terpilih pada seleksi awal. Akan ada seleksi kedua. Dan calon terkahir akan dipilih saat Jamuan makan.




Songhwa Ongju sedang minum teh dengan seseorang (Kayaknya Ongju yang lain deh) yang sepertinya baru kembali ke istana. Dia menanyakan pada Ongju, apakah persiapannya telah selesai. Dia senang Ongju sebentar lagi benar-benar akan menikah. 

Ongju berkata hari ini sungguh sangat luar biasa, rasanya melayang-layang (mungkin maksudnya ongju seperti tidak percaya gitu sebentar lagi benar-benar akan menikah). Ongju ingin pernikahannya seperti temannya itu, menjadi pernikahan yang sempurna.


Si teman bilang, pernikahan sempurna gimana. Sepertinya dia sebal sama gwangsamnam (peramal istana) yang meramal paljanya dengan suaminya yang diramal sebagai pasangan sempurna. Ternyata mereka belum juga dikaruniai anak padahal sudah lama menikah. Dia nangis curhat bombay sama Ongju, 

walapun dia dijodohkan, dia berharap lama-lama akan timbul rasa suka diantara mereka, tapi nyatanya tidak. Dan dia tidak ingin seperti yang lain, yang suaminya punya kekasih gelap diluar.

Si Ongju dicurhatin gak mudeng, dia tanya kekasih gelap itu apa? (bwhahahaha).. Si eonni tamunya ini bilang, Kau ini benar-benar tidak tahu apapun. Pantesan bisa bilang saling mencintai. Bahkan kau saja tidak tahu tampang orang yang akan jadi suami mu, gimana bisa saling mencintai. 

Si eonni tamu ini mengeluarkan bungkusan, yang katanya dulu juga dia dapatkan dari oenni nya sebelum dia menikah. Dia Bilang Songhwa Ongju harus lihat, karena sebentar lagi akan menikah. Dan si ongju membuka bukunya yang ternyata isinya .... kayak kamasutra gitu (OMG) dia kaget sambil bilang “alamak” dan bukunya dilempar. Kata si oenni itu barang bagus, wkekeke...



Bersambung The Princess and The Matchmaker part 2 ya ...

3 comments

Umur ongju 13 tahun mustinya sudah besar (seperti anak SMP) tapi kok kecil kayak umur 7 tahun ya?

Umur ongju 13 tahun mustinya sudah besar (seperti anak SMP) tapi kok kecil kayak umur 7 tahun ya?

Makasih koreksinya, penjelasannya ada di part 3 ya... 😀


EmoticonEmoticon