Rabu, 13 Februari 2019

SINOPSIS Movie The Princess and The Matchmaker di Tahun 2018 Part 4


The Princess and The Matchmaker
Part 4


Di istana permaisuri sedang bertemu dan berbincang dengan Yoon Si Kyeong dan Gwangsang-gam Park in. (Masih ingatkan Yoon Si Kyeong masuk jadi kandidat calon suami ongju 3 th lalu pernah nolak perjodohan dengan Ongju. Sedangkan Park in ini yang dipart 2 kasusnya ditutupi sama permaisuri).

Permaisuri bertanya pada Park in, Bagaimana saju Yoon Si Kyeong dan Seja (Putra Mahkota- anaknya permaisuri) sangat cocokkan?

Park In: “ Benar, Pintar dan sangat pemberani, bisa dikatakan sebagai orang yang bijaksana dan pemberani. Dan juga bisa digunakan untuk mengisi kekurangan seja. Pasti akan menjadi saju yang baik untuk memperoleh posisi raja kelak. Tapi Saju Yoon Si Kyeong sangat bertentangan dengan Ongju. Tapi jika Seo Do Yoon menafsirkan dengan sekehendak hatinya ..... “


Cukup, kata permaisuri, dia memanggil tuan park kesini bukan untuk mendengar itu. Buatkan saja saju yang bisa memuaskan jeonha (sehingga Yoon Si Kyeong terpilih menjadi suami Ongju).

Yoon Si Kyeong : “ Selama bisa membantu seja, apapun akan hamba laksanakan.”

Permaisuri ni punya rencana jahat kayaknya. Tokoh protagonisnya disini mereka bertiga.

Kembali ke kamar Ongju. Dayang Man I sudah selesai makan, dayang-dayang membawa pergi meja dan makanan nya. 


Dayang tua yang biasa ngurus Ongju dari kecil menghentikan dayang-dayang yang membawa meja makan Ongju. Sebentar katanya. Kayaknya dia lihat sesuatu yang ganjil di meja makan Ongju.

Ongju pulang ke rumah saudara Man I. Dia berkata dandanannya ini sungguh tidak berguna, begitu dia keluar semua pria menatapnya.




Saudara Ongju bilang, kalau gitu jadi Chaekbi gimana? (Chaekbi : Wanita yang dibayar untuk membacakan buku pada orang lain).

Dan Ongju pun menyetujui. Mereka berdua mencari kandidat kedua. Saudara Man I mengantar Ongju menemui kandidat kedua. Mereka telah sampai di tempat yang dituju. Sambil Berjalan Ongju bertanya,orang yang bagaimanakah si kandidat kedua ini?

Saudara Man I bilang, siapapun yang melihatnya akan larut dalam pesonanya. Dia adalah pria yang memiliki wajah tampan


(dikrubungin cewek-cewek0.

Tidak hanya itu, saat dia main gayageum (instrumen patik tradisional korea). Sungguh membuat hati bergetar. Terlebih lagi dia bukan pria tampan yang tidak memiliki ketrampilan. 


Menurut kabar burung dia juga trampil dalam hal lain. (maksudnya memikat hati wanita)


Baiklah mendengarmu bicara seperti itu, menurutku dia tidak beda dengan pecinta wanita dan seorang petualang cinta kan? Kata ongju. (Playboy gitu ya ...)


Semua wanita yang menemuinya, senyum merekah selalu terpancar pada wajah mereka. Begitu berhadapan dengan wajah tampan tanpa disadari senyum langsung merekah tanpa bisa ditahan. Kata saudara Man I menjelaskan. 

Dan tanpa mereka sadari, mereka juga senyum-senyum sendiri gak jelas gitu hihi... padahal belum lihat orangnya.


Setalah Ongju sadar dari lamunannya dia berhenti tersenyum dan bilang, hanya wanita yang gak benar yang gitu.

-- Kandidat nomer dua, Kang Hwi –

Jadi Ongju sepakat dengan saran saudara Man I untuk menyamar jadi Chaekbi (tukang bacain buku) demi melihat para calon mereka.

Sekarang giliran Ongju untuk mencari calon keduanya namanya Kang Hwi. Ongju dan saudara Man I mencari Kang Hwi di tempat biasanya dia pergi.

Mereka masuk di suatu kamar. Terlihat asap menyelimuti ruangan. Hingga mengganggu penghlihatan mereka. Di depan mereka terlihat sosok laki-laki, kayaknya habis mandi deh. Badannya ditutupi sekat ruangan. Dia mengambil baju dan bilang kalau Ongju datang terlambat. Ongju dan saudaranya sampe ngowoh lihatnya.





Kang Hwi : “ Baiklah jadi kau orangnya, ikuti aku. (Ongju menerima tawaran untuk mbacain buku, sebagai Chaekbi). Ongju lihat wajahnya Kang Hwi tambah terbengong lagi. Sambil bilang, “ Ayah, hamba menghaturkan syukur tiada tara.” Saking senengnya calonnya akhirnya ganteng juga.



Ongju dan saudara Man I mengikuti Kang Hwi keluar. Mereka duduk di meja perjamuan panjang.


Terlihat Kang Hwi duduk dengan dua wanita dan merayu mereka.


Kang Hwi diingatkan oleh temannya bahwa setelah jadi buma dia sudah tidak boleh main wanita lagi lho. Sekalipun Ongju meninggal kau harus jadi duda seumur hidup.

Ongju yang dengar perkataannya jadi gimana gitu. (Belum aja nikah dah di doa in mati, syedih ...)


Tamu perempuan yang lain lagi bilang, “sekarang belum terlambat, tak bisakah dibatalkan saja?”

Kang Hwi: “ Jangan bicara seperti itu.”

Tamu : “ Lantas, harus bagaimana, Ongju itu kan punya mata ...”

Kang Hwi : “ Sekalipun harus manjat tembok, aku akan menemui kalian.

Ongju yang dengar pecakapan mereka jadi seneb. Bahasa apa itu seneb ... sebel gitulah.

Beralih ke Yoon Si Kyeong, dia menemui Seo Do Yoon dan merayunya untuk membantu Yoon Si Kyeong supaya bisa terpilih sebagai suami Ongju. Supaya dibuatkan saju yang bagus gitu biar terpilih.

Seo Do Yoon : “ Bagaimana caranya?”

Yoon Si Kyeong : “ Saat kau menafsirkan gunghap (kecocokan harmoni pernikahan) antara aku dan Ongju, tafsirkan kami sebagai pasangan yang sempurna.”

Seo Do Yoon : “ Kau meminta seorang gamchal untuk merekayasa saju? Sungguh keanehan yang belum pernah terjadi sebelumnya.”


Yoon Si Kyeong : “ Kau sudah berubah, jangan karena ayahku telah meninggal kemudian kau menjauhi ku. Waktu kecil karena kau tahu ayah suka saju, kemudian kau belajar mati-matian kan, supaya tidak di usir dari rumahku.” 

Seo Do Yoon : “ Kebaikan hati sukbunim (adik laki-laki ayah) membesarkanku tidak akan kulupakan. Ternyata mereka masih saudara.

Yoon Si Kyeong : “ Kalau masih ingat harusnya kau membalas budi. Kalau aku jadi suami Ongju, kau akan memiliki backing yang kuat kan.Kita akan saling menguntungkan.Aku juga sedang mencari dokter yang kompeten dari dinasti Qing, penyakit Ga yeon (adik Seo Do Yoon yang buta, aka. Minho Oppa) juga harus disembuhkan kan. Aku akan menunggu jawaban dari mu.”

Setelah itu Yoon Si Kyeong pergi meninggalkan Seo Do Yoon. Ternyata tempat Yoon Si Kyeong dan Seo Do Yoon bertemu ini sama dengan tempat yang Ongju datangi. Terdengar sayup-sayup suara Ongju sedang membacakan buku cerita.



Dia cerita sambil sempoyongan mabuk. Yang diceritain, kayaknya cerita mes*m. Tiba-tiba tamu laki-laki temen Kang Hwi maju pingin memeluknya, yang lain ingin menggendongnya. Seo Do Yoon akhirnya sadar, siapa yang sedang bercerita itu.



Saudara Ongju yang menunggu dari jauh bingung, bagaimana ini berani nya mereka mengganggu Ongju.


Seo Do Yoon yang melihatnya pun ikut geram, dia hampir berrdiri dari mejanya. Dah ada rasa belumnya sama Ongju kalau gini, hihi...


Ee... tapi-tapi gak jadi, Seo Do Yoon tercengang atas keberanian Ongju. Ongju berteriak pada dua tamu geje itu. “ Lancang ! sambil mengayunkan buku untuk menakuti mereka.” Akhirnya dua tamu itu kembali duduk.


“Dengarkan baik-baik”, kata Ongju sambil mengacungkan bukunya. “ Kejahatan dari pemberontakan konsekuensinya adalah hukuman mati”. Teriaknya sambil mabuk. “Perlawanan tidak hanya akan memperberat hukuman, tapi juga akan di pulangkan. Kalau sampai mati, jangan sedih”. Aku gak mudeng maksud omongannya Ongju, dan kayaknya gak Cuma aku, para tamu juga bingun apa yang Ongju katakan. Seo Do Yoon geli melihat Ongju. Kayaknya dah timbul benih-benih suka ya ...




“Oh, cerita selanjutnya ... “ Kata Ongju mau meneruskan. Tapi Kang Hwi melarang karena ada tamu yang sudah ditunggunya datang.

Seo Do Yoon bertanya pada pelayan cantik. “ Siapa itu? “ Dia menanyakan tentang tamu yang baru datang.

Si pelayan bilang, “Dia adalah orang baru di pavilion itu. Seorang Guru Besar praktek .... ”. Intinya guru cab*l kalau menurutku.

Kayaknya dah pernah lihat ya orang ini ... aah... di part 1 peramal itu.

Si Guru besar alias tamu yang diundang Kang Hwi ini mulai meramalkan sifat orang yang ada di situ. Tapi vulgar gitu kadang ngomongin bentuk badan tamu perempuan. Ee ... Dia jual imat juga katanya khasiatnya untuk memupuk rasa percaya diri si tamu laki-laki terhadap perempuan. 


Seo Do Yoon berdiri dan pergi. Si peramal tak sengaja melihat ke arah Seo Do Yoon kemudian membisiki telinga Kang Hwi.
 Si peramal berjalan ke arah Seo Do Yoon. Seo Do Yoon yang berpapasan dengannya bilang , tak ku sangka kau jadi guru besar disini.

Tadinya aku sakit hati sama anda, tapi akhirnya aku giat belajar. Kata Peramal. Kemudian si peramal meminta Seo Do Yoon untuk bergabung dengan Kang Hwi dan teman-temannya. Si peramal bilang Kang Hwi ingin minta tolong di ramal gunghapnya oleh Seo Do Yoon.

Seo Do Yoon tidak mau. Kemudian si peramal bilang, dia tuan muda dari keluarga Kang Pan Yoon. Katanya ada kemungkinan terpilih jadi Buma. Seo Do Yoon yang sudah berjalan pergi menjadi tertarik dan mau bergabung.


Kang Hwi : “ Menurut kabar kau sangat ahli menafsirkan Gunghap”.

Seo Do Yoon : “ Harus ditafsirkan dulu baru bisa bilang, waktuku tidak banyak, aku hanya bisa menafsirkan sepasang.”

Kang Hwi : “ Baiklah, setelah mendengar pemaparan guru besar, sepertinya chaekbi ini cocok dengan ku”.

Seo Do Yoon, berkata Chaekbi, sambil melihat ke arah Ongju. Ongju pun melihat ke arah Seo Do Yoon dengan pipi memerah dah mabuk berat tuh ...

Seo Do Yoon : “Katakan kapan lahirmu?”

Kang Hwi: “ Tahun kelinci, tanggal 16,  jam 9 – 11 pagi.”

Si peramal alias guru besar gadungan bilang, “ Wah kau hebat hanya dengan melihat wajah chaekbi saja kau bisa tau kapan dia lahir.”  (haha ... ya iyalah masih ada tuh dicatatannya Seo Do Yoon hasil ramalan yang kemarin).

Semua ikut terheran-heran tamunya. Tapi Seo Do Yoon tampangnya lempeng aja sambil nulis.

Kang Hwi pindah duduk kesebelah Ongju. Seo Do Yoon melihat kearah mereka.


Seo Do Yoon menafsirkan gunghap dalam hatinya, sambil melamunkan adegan  yang menggambarkan Kang Hwi dan Istrinya kelak yang berbadan besar. Apa diramalkan Ongju kalau menikah dengan Kang Hwi badannya jadi melar ya?

Seo Do Yoon bilang, “Kanghwi memiliki peruntungan seorang pejabat yang memiliki bakat, kemampuan dan ketrampilan popularitas tidak hanya memenangkan hati banyak wanita tapi juga pria yang ada disekelilingnya”.



“Asal bisa melewati masa kritis. Mereka berdua akan jadi harmonis karena memili watak dan karakter yang mirip. Seumur hidup tanpa bencana dan penderitaan”, lanjutnya berbicara dalam hati.





Seo Do Yoon, melirik tajam ke arah Kang Hwi dan berkata, “Tapi kenapa si kampret ini selalu ... “. Belum selesai dari lamunannya, tiba-tiba Kang Hwi memanggilnya. 

Kang Hwi: “Kau Kenapa? Cepat tafsirkan gunghap ku dengan kesayangan ku ini. Sambil terus menggoda Ongju.



Seo Do Yoon: “Wanita itu, jangan sekali-kali mendekatinya.

Kang Hwi: “ Kenapa? 

Ilustrasinya nyambung lagi ke adegan yang dilamunkan Seo Do Yoon tadi.




Seo Do Yoon: “ Saking bertentangannya sampai tidak tahu harus bagaimana menerangkan.  Semua roh jahat berkumpul menjadi satu. Pada akhirnya kalian akan mati dalam kecelakaan selama kurun waktu dua tahun. Dan melakukan percobaan pembunuhan terhadap Raja yang mengakibatkan anggota tubuhmu dicabik. Di hukum mati.




Bener gak sih ni ramalan Gunghapnya Seo Do Yoon, apa Cuma gak ingin Kang Hwi mendapatkan Ongju yang masih dia kira sebagai Man I.

Kang Hwi yang mendengarnya ngeri, langsung melepaskan rangkulan tangannya dari badan Ongju.



Kang Hwi : “ Sudah cukup. Jangan membunuh moodku.”

Si peramal yang katanya guru besar bilang, “ tapi kok menurutku beda ya?” (maksudnya hasil ramalan gunghapnya, kan dia juga bisa meramal beneran).

Si peramal : “ Kalau menurut ku .... “ 
Si peramal mau bilang gunghap versi tafsirannya tapi Seo Do Yoon buru-buru  mencegahnya.

Seo Do Yoon : “ O ....  O .... sudah berapa kali ku katakan padamu, harus katakan sejujurnya.



Kemudian datanglah dua perempuan mengatakan, sekarang sudah saatnya bermain diluar .... Semua orang antusias.


Semua orang pergi bersenang-senang, termasuk si guru besar ditarik oleh seorang perempuan, yang ternyata perempuan itu yang diramalnya di part 1 yang suka sama dia.


Mereka semua bermain di luar ruangan.



Ongju pergi sambil sempoyongan. Di belakangnya agak jauh ada Seo Do Yoon, melihatnya. Ongju oleng dan Seo Do Yoon menangkapnya dari belakang. Seo Do Yoon membawanya duduk.





Ongju bilang, kenapa sih Seo Do Yoon terus mengikutinya? (GR banget dah )



Seo Do Yoon : “ Siapa kau sebenarnya, hingga begitu sembrono datang ketempat begini.” Emang sih ya kayak tempat bord*l gitu lho.

Ongju : “ Apa maksud mu sembrono ? Beraninya kau berbicara lancang padaku.” Bilang gitu sambil cengengesan gak jelas, orang lagi mabuk.



Ongju : “ Kau jangan coba menafsirkan gunghap ku ya. Kenapa kau berbuat begitu? Dasar”. Ongju mau jatuh dan Seo Do Yoon menariknya lagi.




Seo Do Yoon : “ Aku juga tak tahu, kenapa aku begitu memperdulikanmu.


(Tempatnya keliatan romantis banget ... )

Tiba-tiba Ongju merasa kepanasan dan ingin membuka bajunya. Seo Do Yoon kebingungan. 69


Saudara  Man I datang sambil berlari mengkhawatirkan Ongju. Hampir saja dia berteriak memanggil nama Ongju. Kau tidak apa-apa? Kau habis minum ya?



Seo Do Yoon yang mau membantu mereka, dimarahi saudara Man I.



Terakhir sebelum pergi Ongju bilang lagi ke Seo Do Yoon : “ Lancang !” 

Seo Do Yoon hanya bisa memandangi kepergian mereka dengan wajah bingung. Dia berkata “ Aku kan tidak berbuat apa-apa, seharusnya aku kesini lebih pagi saja”. Dia menemukan bungkusan yang dijatuhkan Ongju dan memungutnya.





Paginya dia penasaran, dibukanya bungkusan itu ternyata isinya permen, dia tertawa geli dan memakannya satu biji sambil senyum-senyum sendiri.... Ih si Oppa dah mulai suka tuh ...


Eh ... si adik datang,  Min ho Oppa, ditawarinya permen bakha.




Tapi kak, bukankah kau tidak suka permen. Selera orang bisa berubah, jawab Seo Do Yoon dan mereka berdua tertawa bersama. 

Cie yang lagi jatuh cintrong apapun terasa enak dan manis ....

Sekian dulu yah ,,, teman-teman .... sambung part 5 masih ada satu calon lagi yang harus diperkenalkan. 

Kemungkinan ini nanti sampai part 6 atau 7. Maap panjang nian ya ... padahal Cuma movie dah layaknya series aja. 

5 comments

ngak pa pa biarpun panjang yang penting smp tamat.ditunggu lanjutannya.....semangat!!

Lanjut trus sampai tamat penasaran liat reaksi do yoon klu tau si ongju itu tuan putri Xd

Lanjut trus sampai tamat penasaran liat reaksi do yoon klu tau si ongju itu tuan putri Xd

Ekspresi kaget dunk... Dibaca lanjutannya ya kak. Thx


EmoticonEmoticon