Kamis, 14 Februari 2019

SINOPSIS Movie The Princess and The Matchmaker di tahun 2018 Part 5

The Princess and The Matchmaker
Part 5


Di lanjut ya sinopsisnya ...



Seo Do Yoon sedang ngobrol sama adiknya, tetiba dari arah belakang mereka ada sesosok orang. Seo Do Yoon kaget melihat orang itu, ternyata si peramal. ( Ngapain tuh, kemana-mana ketemu dia deh).


Dia nyogok pakai makanan lagi, pakai mau masakin makanan segala. Mau ngapain sih.



Akhirnya mereka makan bersama. Ada maunya ya kayaknya.


Seo Do Yoon : “ Aku sudah selesai makan nih, pergilah”. Usir Seo Do Yoon.

Kata adiknya, “kenapa kau tidak berperasaan, bukankah dia muridmu?”

Seo Do Yoon : “ Murid apa an?”

“Orang ini punya saudara kembar yang mirip dengan ku, yang disesalkan adiknya telah meninggal”, kata adik Seo Do Yoon.

Si peramal bilang, “ Mirip sekali, begitu melihatmu aku hampir saja memanggilmu Hyeongnim.” (Heleh bisa aja ... hehe)


(Dah mirip belum guys ...)






Seo Do Yoon, hanya menghela nafas melihat tingkah mereka berdua.

Peramal tanya kepada Ga Yeon adik Seo Do Yoon, berapakah umurnya?

Ga Yeon : “ 18 tahun”.
Peramal : “ Shio kita sama, Cuma beda satu siklus aja”. Kemudian mereka tertawa lagi berdua (hihihi ... seakan dunia milik berdua ... )

Seo Do Yoon : “ Jangan bercanda yang tidak lucu , cepat pergi ! “ (Oppa sewot banget sama tuh orang deh)



Peramal : “ Ada yang harus kusampaikan. Apakah tuan benar-benar mengira aku dalang dibalik insiden itu? “ (Insiden ditutupnya kasus penyuapan di part 1, masih ingat kan ya temen-temen).

Peramal : “Mereka yang mengkambing hitamkan aku.”

Seo Do Yoon : “ Maksud mu dengan –mereka- itu siapa?”

Peramal :” Yoon Si Kyeong, dia telah menghancurkan semua bukti. Di belakang nya adalah Park in dan dibelakang semua ini adalah Yeong Bin alias Permaisuri.”

Seo Do Yoon : “ Lancang, beraninya kau menuduh yang di atas. “

Peramal : “ Sebenarnya aku ingin memperlihatkan sesuatu padamu, tapi ya sudahlah. (Maksudnya ya sudahlah kalau Seo Do Yoon tidak percaya padanya buat apa diperlihatkan).

Ga Yeon : “ Kak, ada seorang wanita yang memberikan ini padaku.”  




Ga Yeon memberikan benda itu pada Seo Do Yoon, sebuah salinan saju yang dicari-cari Seo Do Yoon.

Ongju mengeluhkan kepalanya yang sakit akibat mabuk-mabukkan semalam. Tapi dia masih ingat kejadian tadi malam.


Ongju : “ Orang itu jelas-jelas bilang sangat memperdulikan ku. Apa maksudnya itu?

Saudara Man I : “ Bisa jadi, demi salinan saju itu, berhubung telah dikembalikan padanya, kelak orang itu tidak akan memperdulikanmu lagi.”  (Oo jadi selama ini memang salinan saju masih dipegang Ongju, dan tadi nyuruh orang untuk ngembalikan ke Seo Do Yoon).



Sedih deh Ongju.

Ongju berencana pulang ke istana hari ini setelah bertemu calonnya satu lagi.

Raja didesak terus untuk menanggulangi masalah kemarau, akhirnya beliau menyuruh untuk mempercepat pernikahan Ongju.



Di Kantor pengawas Yoon Si Kyeong sedang melihat barang-barang sitaan. Dia mengambil satu barang dalam peti dan mengendusnya. Barang itu terlihat seperti lilin tapi ternyata halusinogen.



Seo Do Yoon datang mencari Yoon Si Kyeong. Yoon Si Kyeong bertanya dengan ketus, mengapa Seo Do Yoon mencarinya? Kemudian sampai kapan dia harus menunggu?



Seo Do Yoon tak paham maksud perkataannya Yoon Si Kyeong.


Yoon Si Kyeong : “ Kau Anggap perkataanku tempo hari omong kosong? Apa perlu aku memohon padamu sekali lagi?


Seo Do Yoon : “ Maaf, tapi aku tidak bersedia. Ini adalah keputusanku. Kemudian Seo Do Yoon pergi keluar setelah menyampaikan hal tersebut.


Yoon Si Kyeong terlihat geram sekali mendengar keputusan Seo Do Yoon. Kemudian setelah kepergian Seo Do Yoon ada pengawal datang kemudian membungkuk pada Yoon Si Kyeong dan pergi keluar, sepertinya untuk mengikuti Seo Do Yoon. Entah akal licik apa yang mereka rencanakan pada Seo Do yoon


Di Istana terlihat para Gwangsang-Gam berkumpul. Di depan mereka ada tuan park in (sebagai pemimpin gwangsang-gam) dan Seo Do Yoon yang ditunjuk sendiri oleh raja untuk ikut bersama gwangsang-gam menafsirkan gunghap (perhitungan kecocokan harmoni pernikaha) Ongju.


Dikatakan bahwa hari pernikahan Ongju tinggal beberapa hari lagi dan didepan mereka diserahkan salinan saju Ongju. Segera tafsirkan perhitungan gunghap kalian, kemudian gabungkanlah pendapat kalian menjadi satu.

Seo Do Yoon membuka salinan saju didepannya. Dia kaget membaca salinan tersebut. Dan bertanya pada petugas apakah benar ini salinan saju Ongju? (Dia kaget karena saju yang dibacanya sama persis dengan saju dayang Man I yang dia ramal beberapa kali kemarin. Ya iyalah ya, orang yang dia ramal emang Ongju yang nyamar jadi Man I).



Setelah itu Seo Do Yoon bergegas kembali ke kantornya. Dia meminta daftar nama semua dayang yang melayani istana para wanita termasuk ratu dan dayang-dayangnya. Dia mencari nama Man I dan melihat saju Man I yang ternyata beda dengan yang dia dengar sebelumnya tempo hari.



Akhirnya dia sadar telah dibohongi dari kemarin-kemarin. Bahwa wanita yang dia jumpai dari awal yaitu saat perjamuan tamu dari dinasty Qing sampai dengan wanita Chaekbi yang mabuk kemarin adalah Ongju bukan Man I.





Seja (Putra Mahkota) latihan memanah, tapi tak satu pun panahnya mengenai sasaran.



Dibelakang Seja ada Permaisuri yang sedang berbicara dengan tuan Park. Permaisuri berkata Yoon Si Kyeong dan Seo Do Yoon adalah Sepupu itu adalah hal yang baik buat kita kan. 

“Walaupun seperti orang sendiri tapi kita harus waspada”, kata tuan Park.

“Apa Kau melihat suatu niat lain dari Yoon Si Kyeong?” Kata Permaisuri.

“Justru karena kita tidak tahu niatnya apa maka harus waspada. Anda tahu kan saya hanya mempertimbangkan keselamatan Seja.” Balas Tuan Park.

“Aku tahu, oleh karena itu aku melangkah begitu jauh begini dengan mu.” Kata Permaisuri.

Kemudian kita dibawa ke masa lalu. Terlihat Seja menangis kesakitan. Permaisuri terlihat sangat panik, karena walaupun sudah makan obat tetapi Seja tetap tidak kunjung sembuh.



Kemudian Permaisuri menanyakan sakitnya anaknya tersebut kepada Tuan Park. Tuan Park 
menjelaskan bahwa kemungkinan itu gara-gara Ongju yang masuk ke istana beberapa hari yang lalu. (enak banget kalau ngomong asal dikaitin aja).




Kata Tuan Park , dampak mengusir roh jahat antar ikatan darah yang dilakukan pihak istana kepada Ongju, dapat berpengaruh pada pihak yang lemah. (Masih ingatkan Ongju disuruh mandi air bau tiap hari, kemudian suruh berdiri dengan tangan dibawah kaki diatas). Itu semua katanya berpengaruh sama Seja (Putra Mahkota yang masih bayi). Takutnya Aura Ongju sangat ganas sehingga Seja tidak dapat menahannya dan jatuh sakit. 

Lha Permaisuri dibilangin gitu tambah sedih. Tuan Park nambahi. Masalahnya adalah Ongju harus terus berada di sisi Raja sampai dia dewasa untuk membantu kesembuhan ayahnya itu.

Panas deh Permaisuri dibilangin gitu. Ditambah lagi saat menjenguk Raja, Raja terlihat menyayangi dan memperhatikan Ongju kecil. Tambah panas deh ... 





Permaisuri : “ Jika menunggu Ongju berumur dewasa 16 tahun, itu artinya masih 10 tahun lagi dia disini. Lalu seja harus bagaimana?” Tanya Permaisuri pada Tuan Park.

Tuan Park : “ Pertama-tama pisahkan Ongju dengan orang yang memiliki karakter kecocokan dengannya.



Oh jadi karena ini Ongju harus pisah dari ibu asuhnya


Kemudian kita dibawa ke masa sekarang lagi. Tuan Park bilang yang paling aman untuk Seja dan Permaisuri adalah mencarikan Buma yang karakternya bertentangan dengan Ongju. Dan menekan Unsur Yin nya. Dengan demikia Seja akan bangkit kembali dan bisa menduduki kursi tahta.


Duh apapun dilakukan ya untuk anak, tapi caranya yang salah ..... Orang jaman dulu mah percaya banget sama ramalan ya ...

Di Kamar Ongju. Dayang tua yang biasa mengasuh Ongju sejak kecil ingin melihat dengan matanya sendiri bagaimana Ongju makan. 



Dayang : “ Anda harus cepat sembuh, hamba akan pergi setelah melihat anda makan.” 

Dayang Man I untuk melancarkan penyamarannya bilang kalau sedang sakit, wajah nya ditutup kain hitam. Tapi sepertinya Dayang Asuhnya mulai curiga.  Man I akhirnya makan dengan takut-takut menyumpit makanan dengan tangan kiri. Tiba-tiba dayang asuh Ongju mencengkram tangannya. Dan membuka tutup wajah Man I.




Dayang Asuh : “ Kau ... Mana Ongju ? 

Man I terlihat ketakutan penyamarannya terbongkar.

Seting film beralih ke suatu tempat. Di Suatu rumah terlihat seorang tuan muda bercakap-cakap dengan beberapa orang miskin yang ada di halaman rumahnya. “ Makanlah yang banyak”, katanya.




- Kandidat nomer tiga, Nam Chi Ho –

Terlihat Ongju yang menyamar sebagai Chaekbi membacakan cerita didepan perempuan tua yang sedang sakit. Di sampingnya ada Nam Chi Ho Tuan Muda yang tadi memberi makan orang –orang miskin yang ada dihalaman rumahnya.



Nam Chi Ho memandang Ongju dengan senyum mengembang diwajahnya. Ongju yang merasa dilihatin melirik.



Nam Chi Ho tersadar dari senyum-senyumnya sendiri. Dia Bilang, buku yang di bacakan chaekbi adalah cerita yang disukainya. Sehingga tanpa ku sadari aku jadi terlena.

Ongju bertanya mengapa ibunya bisa sampai sakit? 

Nam Chi Ho tidak menjawabnya bola matanya hanya bergeser ke kanan dan ke kiri serta masih dengan wajah tersenyum.



Ongju kemudian meminta maaf karena mungkin telah bertanya hal yang tidak pantas.

Nam Chi Ho bilang ibunya adalah orang yang penuh cinta kasih. Setelah pelayan wanita kesayangannya meninggal karena kecelakaan, beliau tidak sanggup menahan syok dan jatuh sakit. Tapi setelah ibu nya sakit, katanya dia jadi lebih memperhatikan orang miskin dan yang sakit. 



Ongju jadi tersepona, eh terpesona, dia bilang “Bakti mu akan menyentuh pintu surga”. (Maksudnya kebaikanmu akan dilihat langit gitu kali ya ... )

Nam Chi Ho bilang upahnya telah dititipkan pada pelayan. Aku masih banyak kerjaan dan mau undur diri dulu. Aku percayakan ibuku padamu. Ongju tersenyum lega, akhirnya ada calon suami yang lumayan bener lah buat dia.




Ongju akan pulang, pelayan memberinya uang. Namun ada yang aneh menurut Ongju, dia bertanya pada pelayan kenapa anak-anak itu terlihat kelaparan.



Kata pelayan mereka makan sehari Cuma sekali, itupun bubur sayuran liar, mana mungkin mereka tidak kelaparan.



Ongju : “ Apa mungkin di gudang sedang tidak ada makanan?

Salah satu anak miskin itu bilang, bagaimana mungkin tidak ada, bahkan tumpah ruah, tapi pintu gudang itu hanya bisa dibuka oleh tuan muda (Nam Chi Ho).

Si Pelayan teriak, “ diam tutup mulutmu.” Kemudian menyuruh Ongju untuk cepat pergi.

Kok berasa ada yang aneh ya atmosfirnya ...

Beralih ke istana. Park In mengabari Yoon Si Kyeong kalau Ongju kabur dari istana untuk mencari tahu satu persatu kandidat Bumanya. Yoon Si Kyeong kaget dan menyalahkan nya. Aku tidak akan mempercayai kalian lagi. Kemudian Yoon Si Kyeong segera pergi.




Si Yoon Si Kyeong takut kali ya kalau Ongju menyelidikinya.

Ongju ternyata pergi untuk membeli beras dan balik lagi kerumah keluarga Nam Chi Ho. Pelayan yang tadi memberinya uang, menyuruhnya membawa pergi beras itu dan segera keluar dari rumah itu.



Ongju : “ Aku yang membeli nya sendiri, mohon diterima, nanti aku akan menjelaskan sendiri pada tuan muda.

Anak-anak mengerubungi pelayan (kok anak-anak pada panggil omoenim ya, kayaknya ni ibunya deh) membujuknya untuk menerima pemberian Ongju.



Akhirnya mereka diperbolehkan makan. Begitu senangnya mendapatkan beras mereka segera lari kedapur untuk memasaknya. Ongju terlihat senang bisa membantu mereka.



Ongju : “ Makan yang banyak”. Katanya didalam dapur memberi makan anak-anak tersebut. 



Ongju melihat mereka makan dengan lahap. Tapi ada yang mengganggu nya. Dia melihat mereka sebagian ada yang kakinya buntung satu, sebagian ada yang jarinya tidak lengkap seperti terpotong. Ada yang pipinya berdarah.




Setelah semua selesai makan, Ongju malah tertidur di dapur.



Kembali ke kantor Seo Do Yoon. Dia terlihat sedang menafsirkan saju Nam Chi Ho, sebagai kandidat ketiga Ongju. 



Seo Do Yoon menuliskan bahwa dijelaskan didalam saju Nam Chi Ho, pepohonan adalah unsur yang dipatahkan, udara dari pepohonan adalah kehidupan, tetapi pepohonan berubah semakin buram. 

Malahan pisau yang tajam menggantikan posisi tersebut. Fase Syok yang terkandung didalamnya juga sangat kuat. Kepala dipenuhi dengan ide-ide yang buruk. Kehilangan kesadaran. Aura pembunuh sangat kental. Menghunus pedang dan baru berhenti setelah semua terbabat. (Waduh kok tetiba horor ya...)



Selesai menafsirkan saju Nam Chi Ho, Seo Do Yoon buru-buru pergi dengan pikiran yang khawatir.

Temen-temen sekian dulu ya ...  terima kasih sudah membaca. Di tunggu update an ku selanjutnya ya...

8 comments

Tx,lanjut trus....Semangat!!!!!

Aduh terasa pendek bagiku,tlong dilanjutin makin penasaran.smua kandidat ogju gak ad yg beres XD

Aduh terasa pendek bagiku,tlong dilanjutin makin penasaran.smua kandidat ogju gak ad yg beres XD

Iya teh :( mmg sngaja dpilih yg bertentng sama Ongju. Yg pilih kandidat kn tuan park ketua nya gwangsanggam. Dtunggu y teh lanjutannya

Ditunggu kelanjutannya ya!!! Jangan lama2. Thanks


EmoticonEmoticon