Jumat, 15 Februari 2019

SINOPSIS Movie The Princess and The Matchmaker di tahun 2018 part 6

The Princess and The Matchmaker
Part 6



Seo Do Yoon menuliskan bahwa dijelaskan didalam saju Nam Chi Ho, pepohonan adalah unsur yang dipatahkan, udara dari pepohonan adalah kehidupan, tetapi pepohonan berubah semakin buram. 



Malahan pisau yang tajam menggantikan posisi tersebut. Fase Syok yang terkandung didalamnya juga sangat kuat. Kepala dipenuhi dengan ide-ide yang buruk. Kehilangan kesadaran. Aura pembunuh sangat kental. Menghunus pedang dan baru berhenti setelah semua terbabat.



Jika Ongju sampai menikah dengan Nam Chi Ho dia tidak akan terhindar dari petaka.  Pedang yang di hunus akan mencabut nyawa Ongju tanpa ampun.



Seo Do Yoon buru-buru pergi karena mengkhawatirkan keadaan Ongju, setelah melihat hasil penafsiran Saju Nam Chi Ho yang kelihatannya pria ganas. 



Sekarang Dia tahu tujuan Ongju keluar istana adalah untuk mengetahui langsung bagaimana calon-calon suaminya itu. Dan masih kurang satu calon lagi yang harus dilihat oleh Ongju yaitu Nam Chi Ho.



Ongju tertidur di dapur rumah Nam Chi Ho. Hari menjelang malam dan Nam Chi Ho pulang ke rumahnya. Terlihat dia mengangkat karung beras kosong, dan mengacungkannya pada orang dirumahnya. Dia bertanya dari mana ini? Apakah kalian mencuri dari gudang? 





Tidak ada yang berani menjawabnya. Nam Chi Ho marah-marah nggak karuan. Di tendangnya salah satu mereka dengan kalap.




Nam Chi Ho: “ Aku ingin merobek semua anggota badanmu dan membuangnya ke kakus.”



Tidak tega melihat perlakuan Nam Chi Ho tersebut. Ibu yang tadi memberikan Ongju upah mengatakan pada Nam Chi Ho bahwa Chaekbi yang memberikannya pada mereka.




Nam Chi Ho yang mendengarnya tertawa sinis. Orang ni kayak Psycho ya ... 




Nam Chi Ho mencari si chaekbi alias Ongju.




Salah satu anak-anak itu ada yang diam-diam pergi ke arah dapur. Dia berlari masuk dapur, membangunkan Ongju dan segera menariknya keluar.





“Jika Kau tertangkap olehnya kau juga akan menjadi cacat”. Kata anak itu.






Ternyata si anak menyelamatkan Ongju dari Nam Chio Ho. Dan anak-anak itu yg ketika maakn Ongju melihat jari mereka putus, kaki mereka buntung, bibir mereka ada yang sobek. Itu semua karena kekejaman Nam Chi Ho. Sehingga membuat mereka cacat fisiknya.



Apakah kau tahu, kenapa Madam Sakit? Tanya si anak sambil berlari  pada Ongju.





Putri angkat madam tidak sengaja membuka gudang. Demi memberikan efek jera dia (Nam Chi Ho) memendamnya sekepala dibawah terik matahari. Dengan begitu mana mungkin dia tidak mati? Karena itu lah madam jatuh sakit.







Ongju : “ Apa kau bilang?”



Anak : “ Begitu sampai diluar cepat lah lari !”





Aku buat sinopsisnya sambil deg deg an nih .... hiiiii.... calon suaminya pshyco berat .... ngeri ah...



Tuan Park ni jahat banget deh ... dia kan kepala sayembara pemilihan calon suami Ongju ya ... segitunya nyari pasangan yang karakternya bertentangan sama Ongju. 



Ni Maksudnya Biar Yoon Si Kyeong yang terpilih. Kali ya...  



Kalau gini bentuknya milih siapa coba:



Calon yang pertama anak kecil (gak mungkin kepilih ya)

Calon yang kedua Playboy abiz.... suka main wanita
Calon yang ketiga Psycho akut ....
Calon yang keempat si Yoon Si kyeong yang licik ... yang kayaknya punya hasrat terpendam untuk posisi di kerajaan.


Duh duh nasib mu mbak Ongju ...



Begitu sampai di luar rumah, ongju langsung tancap gas lari tunggal langgang.






Rumahnya Nam Chi Ho ni terpencil banget deh di dalam hutan yang lebat. Biar gak ada orang yang tahu kali ya kekejamannya.



Ongju terus berlari menyusuri hutan untuk menjauh dari rumah Nam Chi Ho. Nafasnya tersengal-sengal, tapi dia tetap berlari sekuat tenaga menerabas hutan.






Pelayan-pelayan Nam Chi Ho datang mengejar Ongju dari belakang sambil membawa Obor.






Ongju terus berlari sambil sesekali menengok ke belakang. Dia kaget sudah banyak orang dari kejauhan mengejar, mencarinya.






Ongju berlari dengan kencang tetapi, pelayan-pelayan suruhan Nam Chi Ho itu berhasil menjangkaunya. Ongju di pukul kepalanya dan jatuh pingsan.






Begitu Ongju sadar, dia mendapati dirinya telah di ikat ke pohon. Nam Chi Ho sudah ada di depan matanya, dengan senyum ala ala Pshyco, bikin merinding. Ongju ketakutan melihatnya.







Nam Chi Ho : “ Kau menganggap remeh aku begitu? 



Ongju : “ Am-ampun.”



Mendengar Ongju meminta ampun, Nam Chi Ho berkata : “Aigooo kenapa aku harus membunuhmu? Tetapi kau sudah menghinaku di depan pelayan-pelayanku. Karena itu kau tidak bisa ku ampuni begitu saja.







Mimik mukanya Nam Chi Ho gimana ya ... kadang tiba-tiba senyum, kadang tiba-tiba serius – angker ... kayak pembunuh sadis gitu lho di film-film.



Nam Chi Ho : “ Congkel mata? Atau kakimu ku patahkan biar kau cacat..”





Ongju ketakutan, tetapi masih bisa mengucapkan kalimat favoritnya : “ Lancang !”





Ongju : “ Kau tidak tahu siapa aku? Jika kau masih ingin hidup lepaskan aku! “





Nam Chi Ho: “ Ku robek mulutmu !”






Tiba-tiba ada pedang yang menempel di leher Nam Chi Ho.





Tebak siapa ya ... super hero kita ...



“Simpan pisau mu ! “ Kata  Seo Do Yoon. Mengacungkan pedangnya ke leher Nam Chi Ho.






Akhirnya Nam Chi Ho mundur, dan berkata “ Jika Kau Cuma lewat, mundur lah dan lanjutkan perjalanan mu. Dia pelayan membangkang jadi ku beri pelajaran. Jangan ikut campur.”



Seo Do Yoon mengayunkan pedangnya kebelakang pohon sehingga tali tambang yang mengikat tubuh Ongju putus. 



Nam Chi Ho geram dan menyuruh pelayannya untuk menangkap Seo Do Yoon.



Seo Do Yoon melawan para pelayan. Ongju masih terduduk lemas dibawah pohon. Tiba-tiba Nam Chi Ho datang kebelakangnya dan mengacungkan pisaunya lagi ke leher Ongju dan membungkamnya. Membawanya pergi secara diam-diam.





Ongju berhasil berteriak meminta dilepaskan. Seo Do Yoon mendengar teriakan Ongju dan mengakhiri perlawanannya pada pelayan, ganti mengejar Nam Chi Ho yang membawa Ongju.



Nam Chi Ho terus berjalan mundur kebelakang. Tampaknya di belakang nya ada sebuah jurang yang dalam.




Ongju terus berteriak meminta dilepaskan. Seo Do Yoon berlari kencang dan berteriak meminta Nam Chi Ho berhenti. “Mau Apa?” Kata Nam Chi Ho, sambil terus berjalan mundur kebelakang arah jurang.






Nam Chi Ho sudah sampai di tepi jurang dan dia melempar Ongju begitu saja ke Jurang.






Seo Do Yoon berlari menerabas Nam Chi Ho untuk melompat menyusul Ongju yang jatuh ke Jurang. Nam Chi Ho dengan sengaja menghunus pisau ke tangan Seo Do Yoon yang akan melompat ke Jurang.








Sadis ni orang gak berhenti sampai akhir.



Seo Do Yoon jatuh ke sungai bawah jurang bersama Ongju. Nam Chi Ho melihat mereka dengan senyum tawa penuh kemenangan.



Seo Do Yoon muncul dari dalam air. Dia berenang mencari Ongju dan berhasil menemukannya. Dia membawa Ongju ke tepi kemudian menggendongnya mencari tempat aman kemudian menurunkannya. 








Mereka sampai didepan kayak pondok tua gak kepakai gitu.





Seo Do Yoon : “ Hari ini, apa yang terjadi, kenapa kau tidak cerita padaku... belum jadi dia melanjutkan cerita, Dia melihat lengan Ongju berdarah.




Seo Do Yoon : “ Coba aku lihat “.



Ongju : “ itu bukan darah ku.”






Mereka membuat perapian dan Seo Do Yoon mulai merawat lukanya sendiri, sambil meringis kesakitan. Ongju di belakangnya memperhatikan dengan khawatir.






Ongju mendekat akan membantu Seo Do Yoon merawat lukanya. Tangannya maju mundur kagok (malu-malu) gitu antara mau mbenerin perbannya Seo Do Yoon apa nggak. Kemudian Ongju membantu Seo Do Yoon mengikat perban ke lengan Seo Do Yoon.



Suasananya jadi romantis gitu Seo Do Yoon memandang wajah Ongju dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya ... haha ...


Ongju : “ Sudah.”

Seo Do Yoon : “ Terima kasih. Apakah ini buatan tangan mu?”



Ongju : “ Iya, Bunga Eu Ah Ri. Itu nama ibu asuhku. Dengan menyulam saputangan ini, aku ingin memberitahunya, walaupun kami dipisahkan dulu sewaktu aku masih kecil. Tapi aku tidak pernah melupakannya.”

Seo Do Yoon : “ Ini, basah semua”. Sambil menyerahkan permen Bakha Ongju yang dipungutnya dulu.


Ongju : “ Ada satu hal belum ku caritakan padamu, sebenarnya aku ....”

Seo Do Yoon : “ Begitu hari terang, akan kuantar kau kembali ke istana.” 

Ongju : “ Kau sudah tau rupanya.”

Seo Do Yoon : “ Kalau ingin menyembunyikan identitas diri, harusnya tanpa celah. Ditanya kapan lari langsung main jawab yang sejujurnya saja.  Pergi mencari Kandidat Buma satu persatu, sebegitu inginnya kau melihat mereka.”

Ongju : “ Awalnya aku berencana Cuma melihat mereka saja kemudian pulang.”

Seo Do Yoon : “ Sungguh ceroboh.”

Ongju : “ Tapi aku tak bisa diam saja, aku harus berbuat sesuatu untuk mengubah sesuatu, Jadi kumpulkan keberanianku. Aku ingin terbang jauh, melewati hari-hari ku dengan bebas lepas.”




Seo Do Yoon : “ Tidurlah sebentar”.

Ongju tidur, sedangkan Seo Do Yoon menunggunya duduk di dekat perapian.

Terdengar suara Ongju menggigil, sepertinya demam. Seo Do Yoon segera berjalan mendekatinya. Kemudian memeriksa suhu tubuh dengan memegang kepala Ongju.



Seo Do Yoon, segera pergi mencari Obat untuk Ongju. Meninggalkan Ongju sendiri tertidur.



Ada seseorang menyelinap masuk mendekati Ongju.


Seo Do Yoon telah berhasil menemukan obat dan membawanya pada Ongju. Saat itu hari telah menjelang pagi.


Seo Do Yoon kaget, mendapati Ongju sudah tidak berada disitu.


Kira-kira siapa yang bawa ya ...

Dengan wajah kebingungan dia meninggalkan gubuk itu. Pertama kalinya dia menuju kerumah saudara Man I menanyakan apakah Ongju berada di situ? Saudara Man I  juga tidak tahu Ongju dimana. Dia menangis mengkhawatirkan keadaan Ongju.


Kemudian dia pergi ke istana untuk menanyakan keadaan Ongju kepada dayang asuhnya. Gelagat pelayan Ongju pada aneh.



Dan Ongju dimana, dia sedang tertidur di suatu kamar. Ketika dia membuka matanya, lamat-lamat dia melihat sosok laki-laki.



Dan dia adalah .... 



- Kandidat ke empat, Yoon Si Kyeong –

Tidak perlu dicari Ongju, dia datang sendiri cari Ongju yang hilang dari istana. Punya akal bulus apalagi ya ... kenapa gak balikin Ongju ke istana aja langsung.

Walaupun Yoon Si Kyeong ini wajah nya dah berlalu lalang dari bagian awal movie ini, tapi sebenarnya, si Ongju ini belum pernah ketemu. Sekalinya mau ketemu saat perjamuan tamu dinasty Qing malah salah lihat.

Ongju kebingungan bangun di tempat asing. Kemudian dia berusaha untuk duduk.



Yoon Si Kyeong : “ Bisa melayani anda saat demam adalah kehormatan bagi saya.”

Ongju : “ Kau Mengenal ku?”

Yoon Si Kyeong berbohong dengan berkata : “ Seo Do Yoon meminta tolong padaku untuk menjagamu. Nama ku Yoon Si Kyeong.”

Ongju kaget mendengar nama Yoon Si Kyeong disebut. 

Seo Do Yoon, baru saja keluar dari istana, ada anak perempuan mengatakan bahwa adik Seo Do yoon berpesan untuk meminta anda segera pulang kerumah.

Seo Do Yoon segera berlari pulang kerumah, takut terjadi sesuatu yang membahayakan adiknya. Maklum adiknya kan gak bisa lihat.

Ada teriakan dari dalam kamar di salah satu ruangan rumah. Dia membuka pintu kamar itu, didapatinya si peramal sedang dibungkam mulutnya dengan kain dan tangannya diikat.




Ternyata itu suatu jebakan, tiba-tiba dua orang membawa pedang menyerang Seo Do Yoon. Untung Seo Do Yoon bisa menangkis pedang mereka. Perlawanan pun terjadi.  Mereka beradu pedang sampai ke belakang rumah Seo Do Yoon.

Seo Do Yoon Berhasil mengalahkan mereka. Tapi tanpa disangka ternyata mereka telah menyandra adiknya yang diletakkan di dekat bibir sumur. 




Seo Do Yoon : “Sedang apa kalian, segera lepaskan dia. “

“Nyawa adikmu berada ditangan mu”, kata orang itu.

Seo Do Yoon : “ Aku akan melakukan yang kau minta, lepaskan dia.”

“Buatkan satu saju”, kata orang itu.

Jelas nih orang-orang itu suruhannya Yoon Si Kyeong. Seo Do Yoon kan nolak merekayasa saju. Akhirnya Yoon Si Kyeong pakai cara kekerasan mengancam agar dibuatin saju yang bagus biar jadi Buma terpilih.



Seo Do Yoon segera menulis saju dengan cepat, di tunggui para orang suruhan Yoon Si Kyeong. Total ada 5 orang sama yang nyandra Ga Yeon di sumur. Seo Do Yoon menulis sambil melihat  adiknya yang masih disandra di pinggir sumur.

Seo Do Yoon, menuliskan saju rekayasanya. Dia menuliskan bahwa Yoon Si Kyeong adalah Tajam dan Naga, pejabat militer dan sipil akan mengaguminya, tapi juga akan menyalahartikannya menjadi raja. Ingin memiliki keberuntungan tapi juga harus memiliki kecacatan. Jika kelemahan kedua orang ini dikompensasi dengan anak. Maka akan jadi pernikahan alami.



Setelah Seo Do Yoon selesai menuliskan, anak buah Yoon Si Kyeong langsung melipat saju dan meninggalkannya.




Orang yang menyandra Ga Yeon mendorong nya masuk sumur dan meninggalkan mereka. Ga Yeon berteriak, Seo Do Yoon segera menyelamatkannya.

Mereka kembali ke kediaman Yoon Si Kyeong. Ongju melihat mereka berjalan beriringan.

Yoon Si Kyeong sangat puas dengan saju hasil karangan Seo Do Yoon. Dai berkata, bahwa tinggal tunggu saja waktu untuk menjadi Buma.




Ongju mendengar pembicaraan mereka. Setelah Yoon Si Kyeong meninggalkan kamarnya Ongju mengendap-endap masuk kamar Yoon Si Kyeong. Memang cewek pemberani nih...

Ongju mencari salinan saju rekayasa tersebut di laci-laci kamar Yoon Si Kyeong. Dia menemukannya dan membacanya. Dia melihat tanda tangan Seo Do Yoon yang memang persis seperti tanda tangan Seo Do Yoon yang Ongju ingat dibuku yang selalu Seo Do Yoon bawa untuk menuliskan saju.

Jadi Ongju mencari tahu beneran gak sih yang nulis Seo Do Yoon dia gak percaya Seo Do Yoon bisa gitu (merekayasa Saju untuk kepentingan memenangkan Yoon Si Kyeong pada pemilihan Buma).

Setelah melihatnya Ongju segera keluar dari kamar. Tetapi dia malah ketahuan oleh Yoon Si Kyeong yang sedang balik ke kamarnya.



Yoon Si Kyeong : “ Sedang apa kau kemari?”

Ongju : “ Aku ingin segera kembali keistana tidak bisa ditunda-tunda lagi.”

Yoon Si Kyeong masuk ke kamar untuk memastikan  semua aman. Tapi dia mendapati laci tempat penyimpanan Saju tidak tertutup rapat. Dia yakin Ongju pasti sudah melihat dan membacanya.

Yoon Si Kyeong, mengeluarkan lilin, kayaknya ini lilin, lilin halusinogen hasil sitaan yang ada di kantor nya dia. Lilin halusinogen.

Yoon Si Kyeong menyuruh pelayan untuk membawanya dan menyalakannya di kamar Ongju. Jika ditanya suruh jawab kalau lilin itu selalu dinyalakan ketika ada tamu kehormatan datang.

Kemudian setelah itu terlihat Yoon Si Kyeong menyuruh seseorang untuk mengantar surat ke istana.

Seo Do Yoon membawa tabib untuk memeriksa Ga Yoen yang tadi jatuh ke sumur. Peramal nggeremeng, “ Dasar sialan aku tahu orang seperti itu pasti akan berbuat kotor. Andaikan tangan ku tidak diikat mereka”.



Seo Do Yoon, menggenggam erat pedangnya. Dan pergi keluar. Dah emosi banget nih kayaknya. Orang kok gak menepati janji, sudah ditulis kan saju, adiknya masih di celakai.




Lilin halusinogen telah dinyalakan dikamar tempat Ongju berada. Ongju merasa sangat berat dan pusing. Karena sampai malam pun belum diantar kembali ke istana. Ongju berjalan keluar kamar dengan sempoyongan. Berniat hendak kembali sendiri ke istana.




Tetapi Yoon Si Kyeong yang baru datang menggandengnya membawanya balik ke kamar.

Surat telah sampai ke istana dan dibaca oleh mata-mata Yoon Si Kyeong yang ada di istana. Dia membacanya dengan kaget. Kemudian pergi untuk melakukan sesuatu.

Seo Do Yoon menunggang kuda dengan kencang, menuju arah Yoon Si Kyeong.

Di istana di kamar Ongju, beberapa kasim mengecek keberadaan Ongju. Sepertinya peristiwa Ongju keluar istana ini ditutupi oleh dayangnya Ongju. Dayang Ongju mungkin hanya mengatakannya kepada pihak tertentu saja untuk meminta tolong menemukan dan membawa pulang Ongju. 

Masih ingat kan di part sebelumnya Cuma tuan park yang tahu kemudian menyampaikannya pada Yoon Si Kyeong selaku pengawas kerjaan.

Dengan adanya surat yang dikirim Yoon Si Kyeong itu. Yang mungkin isi nya  mengatakan Ongju keluar istana. Maka  pihak istana jadi tahu dan mengeceknya sendiri langsung ke kamar Ongju.



Ketua kasim marah, sebenarnya apa yang terjadi mengapa Ongju tidak ada? 

Rombongan istana lengkap dengan pengawal dan tandu pergi keluar istana, sepertinya akan menjemput Ongju. Sepertinya ini skema Yoong Si Kyeong, untuk memberitahu pihak istana Ongju berada di kediamannya.



Kembali ke kediaman Yoon Si Kyeong. Yoon Si Kyeong membopong Ongju kembali ke kamar tamu. Ongju mengeluh tubuhnya terasa sangat panas dan kepalnya pusing. 



Yoon Si Kyeong : “ Memang akan terasa seperti itu.” (Maksudnya memang itu efek lilinnya)

Seo Do Yoon sampai juga ke kediaman Yoon Si Kyeong. Dia berteriak-teriak memanggil Yoon Si Kyeong dan menerobos masuk




Dan apa yang dilakukan Yoon Si Kyeong. Dia melepas topinya dan bersiap-siap melepas bajunya ... Entah apa yang dia pikirkan, melihat Ongju tidak berdaya.



Yoon Si Kyeong kaget mendengar teriakan Seo Do Yoon, dan mempercepat aksinya, segera  melepas baju luar Ongju.



Seo Do Yoon mencari-cari Yoon Si Kyeong dan menemukannya di kamar. Seo Do Yoon melihat Yoon Si Kyeong sedang bersama Ongju. 




(Mukanya licik banget ya ... )

Seo Do Yoon melihat lilin yang ada dikamar itu, dan teringat lilin itu adalah hasil sitaan yang disimpan di kantor Yoon Si Kyeong. Lilin halusinogen, jadi efeknya bikin gak sadarkan diri. Emosi Seo Do Yoon dah benar-benar naik ke ubun-ubun tuh ... Adiknya dicelakai, sekarang Ongju juga mau dicelakai.




Sabet aja dah ni ... Seo Do Yoon mengayunkan pedangnya dengan cepat ke leher Yoon Si Kyeong.

Yoon Si Kyeong, “ Makanya ketika aku berbicara dengan baik-baik kau seharusnya mendengarkan saja perkataan ku.”

Seo Do Yoon, dah mengayunkan pedangnya lagi pingin melukai Yoon Si Kyeong. Tiba-tiba dari belakang terdengar suara, “ Lancang ! Letakkan pedangmu !”



Ternyata Pengawal istana dan dayang telah datang akan menjemput Ongju.



Sekarang ganti Seo Do Yoon yang dikepung dan lehernya dikalungi pedang.



Ongju tersadar saat dibangunkan dayang nya. Dayang menyuruh mereka membalikkan badan. Karena Ongju hanya memakai setelan baju dalamnya.



Ongju sudah dipakaikan baju dan dipapah keluar. Ongju melihat sekeliling dan melihat Seo Do Yoon ada disitu.



Mata Ongju menyiratkan kebencian saat melihat Seo Do Yoon. Mungkin Ongju berpikir ini semua ini adalah akal-akalan mereka berdua (Yoon Si Kyeong dan Seo Do Yoon). Karena Ongju tahunya Seo Do Yoon menuliskan Saju rekayasa untuk Yoon Si Kyeong.

Seo Do Yoon hanya bisa terdiam.



Seo Do Yoon masih terduduk dan dikepung pengawal. Pengawal yang lainnya lagi membawa pergi Yoon Si Kyeong.





Wajah Yoon Si Kyeong tersenyum tipis saat dibawa pergi pengawal. Rencananya berhasil. Ini akan jadi rekayasa drama kisah cinta antara dirinya dan Ongju. Hal ini bisa mempercepat dirinya segera dinikahkan dengan Ongju kalau pihak istana mengetahui Ongju melarikan diri pergi ke kediaman Yoon Si Kyeong calon Bumanya.



Semua pihak istana telah pergi, Seo Do Yoon tertinggal sendiri dengan pikiran yang berkecamuk.

Paginya Raja bertemu dengan Ongju. Beliau Memarahi Ongju karena telah berbuat hal yang memalukan (perbuatan tidak senonoh maksudnya). Diam – diam keluar untuk bertemu seorang pria. Ongju hanya bisa menyangkalnya.





Raja : “ Kenapa disaat seperti ini kau malah berbuat begitu, aku tidak sudi melihatmu, keluar”.

Raja bertemu dengan tuan Park. Dia menerangkan bahwa hubungan Ongju dan Yoon Si Kyeong sangat dekat. Raja bingung kapan kedua orang itu bertemu dan memiliki perasaan? (Nah kan aku juga bingung pak ... orang ini akal-akalan nya aja). Raja berkata akan menjatuhi hukuman mati.



Tuan Park membela, bahwa raja harus mempertimbangkan hati rakyat juga. Jika terjadi kesalahan pada pernikahan kali ini, maka keresahaan orang-orang akibat kemarau panjang akan tambah meruncing. (Bawa-bawa kemarau biar pernikahan segera dilaksanakan).

Seo Do Yoon kembali kerumah, dia duduk dan memegangi saputangan pemberian Ongju yang dulu dipakai memperban luka ditangannya. Seo Do Yoon teringat perkataan peramal. Bahwa Yoon Si Kyeong terlibat persekongkolan dengan Tuan Park dan Permaisuri. Dia telah menghancurkan semua bukti. Seo Do Yoon kemudian bergegas pergi.

Sekedar info aja ya ,... 



Akhirnya Peramal menerima perasaan perempuan yang ngejar-ngejar dia ... hehehe ...
Mereka sedang menulis nama baru untuk si wanita, dengan kayu di tanah agar gunghap mereka bisa cocok dan hidup bersama dengan bahagia .... haha opo to iki... semua tentang ramalan ...  Jangan percaya ya temen-temen. Tuhan akan merubah nasib hamba yang mau berusaha hehe ... bukan yang percaya ramalan.




Si Oppa Ganggu orang nge date aja nih ... tiba-tiba muncul di depan mereka.

Seo Do Yoon ditunjukkan suatu bungkusan yang diikat sangat erat yang dibungkus dengan berbungkus-bungkus kain.

Bungkus pertama warna biru, trus hbs tu dibuka ada warna hijau, setelah dibuka masih ada bungkus warna hitam, putih, sampai saking eratnya ikatan mbuka pakai digigit. Seo Do Yoon sampe megangin jidatnya pusing lihatnya.




Dan setelah kesusahan membuka bungkus warna putih, didalamnya masih ada lagi bungkus warna coklat ....  yang coklat dibuka masih bungkus lagi warna merah maroon ... Keduanya mulai tampak tak sabar. (Mbungkus sendiri susah sendiri). Akhirnya tampaklah yang di bungkus ... barang bukti berupa buku.



Peramal menyimpan beberapa buku pembukuannya. Isi didalamnya beberapa kasus korupsi dengan jumlah yang besar.



Seo Do Yoon tanya mana yang mengenai Yoon Si Kyeong. Dan peramal Cuma menggeleng tanda tak tahu. Dan setelah dicari ternyata tidak menghasilkan apapun mengenai kesalahan Yoon Si Kyeong.

Seo Do Yoon akhirnya datang ke kantor Gwangsang-gam (kantornya tuan Park) saat sudah malam sepi. Dia mencari salinan saju hasil rekayasanya. Tapi Tuan Park memergokinya dan menyuruhnya mengembalikan lagi ketempatnya. Tuan Park diberitahu Yoon Si Kyeong untuk memperketat penjagaan karena kemungkinan Seo Do Yoon akan datang untuk mencuri salinan saju.



Seketika Seo Do Yoon sudah dikeroyok penjaga. Tapi Yoon Si Kyeong kalah jumlah. Akhirnya Seo Do Yoon ditangkap dan diancam mereka lagi dengan menggunakan adiknya.



Si Peramal ternyata melihat penangkapan itu dari kejauhan.



Di Istana, Raja sedang membuat keputusan mengenai Ongju. 



Raja : “ Selain Nam Chi Ho yang berjiwa iblis, maka kandidat yang tersisa tinggal tiga. Dan dari ketiganya yang memperoleh nilai tertinggi adalah Yoon Si Kyeong.



Ongju hanya bisa duduk dikamar dengan sedih. Dayang berkata agar Ongju agar segera tidur, besok adalah hari pernikahan Ongju.



Keesokan paginya Ongju bersiap dengan didandani para dayang.



Sedangkan Seo Do Yoon dikurang oleh Tuan Park.



Bagaimana kelanjutannya ... ditunggu ya ...


7 comments

Masa si pysaiko gak dihukum cuman dikluarin sbagai kandidat,klu si licik ma pasti dibabat entar Xd

Masa si pysaiko gak dihukum cuman dikluarin sbagai kandidat,klu si licik ma pasti dibabat entar Xd

Setuju kak horor tuh, cm dcrita g dbhs hukumannya

Ok, kak insyaAlloh. Bsk posting


EmoticonEmoticon