Senin, 18 Maret 2019

SINOPSIS Love in Sadness Episode 4 PART 1

PS : All images credit and content copyright : MBC


In Wook melihat penampilan Ma Ri, Ia berkomentar “Kamu berubah drastis dalam semalam. Rasanya agak canggung” Ma Ri memeluk ibunya erat ketakutan. “Ayo pulang. Jangan buat ibumu cemas. Sekarang”. In Wook hendak menyentuh rambutnya tapi Ma Ri menghindar. 


In Wook memberi tangannya mengajak pulang,tapi diabaikan Ma Ri, Ia justru mengelus tangan ibunya. 


Akhirnya setelah sekian lama Ma Ri menerima uluran tangan In Wook.

Saat Ma Ri akan dibawa In Wook pergi tiba tiba ibunya menarik tangannya seakan tak rela jika ditinggal Ma Ri. Keduanya menoleh dan ternyata Ibunya Ma Ri Cuma memberi salam pada In Wook. 


“Beristirahatlah,”pinta In Wook dan Ma ri melepaskan pegangan tangan ibunya dengan sedih


Jung Won dan Joo Hae Ra membahas Ma Ri, “Dia meminta merombak wajahnya karena kekerasan dalam rumah tangga? Tanya Joo HaeRa. “Kenapa? Untuk kabur dengan wajah baru.Dia berbahaya. 
Dokter Seo bergumam, “Bagaima caraku membantunya?”
“Apa maksudmu?Kamu biasanya tidak mau terlibat masalah seperti itu.Bagaiman jika kamu terlibat masalah mereka?”
Jung Won, “Wajahnya sangat cantik. Sayang merusak wajahnya dengan operasi plastik. Namun dia bilang wajahnya membuatnya menderita. Itulah yang merisaukanku. 
“Mengubah wajahnya tidak akan menyelesaikan masalah. Nama,nomor jaminan sosial, dan semuanya akan tetap sama. Suaminya bisa mencari dia dengan mudah. Nanti dia bisa memintamu melakukan tindakan ilegal seperti memasulkan identitas.Biarkan dia mencari pengacara khusus dan membereskan masalah ini lewat jalur hukum. Mau aku carikan pengacara andal? 


Mobil yang membawa Ma Ri berhenti di tepi danau. In Wook memaksa Ma Ri keluar mobil dengan kasar. “Kamu berbeda dengan ibuku? Salah. Kalian sama.Kalian hanya memikirkan untuk kabur. Kamu membuatku gelisah sepanjang waktu.” Ungkap In Wook marah


Ia melanjutkan,Apa salahnya jika aku serakah terhadapmu? Begitulah semua orang hidup.”


Ma Ri menyahut, Begitulah semua orang hidup?Ma Ri nampak menangis kesal. “Mereka menginjak nginjak orang lain dengan kekuasaan mereka dan memanfaatkan anggota keluarga lain sebagai jebakan?Tidak.Orang lain mengorbankan dan merelakan milik mereka demi orang lain. Mereka menyayangi dan menghormati keluarga lain. Begitulah mereka hidup!”

Baiklah. Anggap saja cintaku padamu keserakahan. Lalu cintamu apa? Apa itu?”tanya balik In Wook.


Ma Ri kembali menangis, ia tak bisa berkata apa apa. In Wook meletakkan tangannya di pundak Ma Ri sembari bertanya, “Tidak bisakah kamu hidup sebagai kehendakku demi aku setidaknya sebentar saja?”


Ma ri menggeleng.
“Kamu seperti bom waktu. Apa kamu mau aku hidup dalam ketakutan sepanjang waktu? 
Ma Ri nangis lagi. “Tolong sudahi sampai disini. Hubungan kita sudah berakhir.”


In Wook mundur sejangkah mendengarnya. Matanya menatap tajam Ma Ri dan Ma ri semakin tergugu. 


Dokter Seo di ruang kerjanya duduk di kursi memejamkan mata sebentar kemudian melihat ke layar komputer. “Undangan ke Perhimpunan Ahli Bedah Plastik Internasiona” 


Dokter Seo kepikiran Ma Ri, dan bertanya tanya sendiri apaa Ri baik baik saja. Dokter Seo ingin menghubunginya tapi diurungkan. 


Ma Ri terbangun di bak mandi. Lalu berdiri dan menatap wajahnya di cermin dan membuka bajunya. Meraba memar memar di tubuhnya. 


Ia teringat ucapan In Wook, “Matamu sangat berbahaya. Dibalik tabir keluguan terpendam ketakutan besar. Dan pengkhianatan yang membuatku gila. Matamu mengungkapkan kamu akan mencampakkanku dan kabur suatu hari nanti. 


Ingatan berakhir dan Ma Ri didepan cermin meraba wajahnya. Lalu meraih Shower dan menyiramkan airnya ke cermin


Hari berganti, Jung Won menengok iistrinya Ha kyung, Ia membelai tangan Ha kyung.Menatapnya penuh sayang,pandangannya beralih pada kotak perhiasan diatas meja disisi Ha kyung. Ia teringat akan masa sebelum Ha kyung koma. 


Di sebuah restoran mewah Jung Won dan Ha kyung akan makan malam untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka. Jung Won menyerahkan kotak perhiasan berisi kalung pada Ha kyung. “Bagus sekali. Seleramu belum berubah.”komen Ha kyung sinis. 
“Jangan mengolok olok seleraku disaat aku memilihmu”.


Jung Won berdiri dan memakaikan kalung di leher Ha kyung.
“Berapa lama perjalanan dinasmu kali ini? Tanya Jung Won
“Sepekan.”
“lama sekali”
“ jadwalnya dari klien, mau bagaimana lagi?”


Di belakang mereka ada In Wook yang tengah makan malam dengan Ma Ri. 


Jung Won kembali duduk. Ha kyung mendapat membaca pesan di ponselnya. “Astaga aku harus pergi ke sekarang”
“Tapi masih ada waktu sebelum pesawatmu berangkat.”
“Sepertinya mereka salah jadwal”
“Kita perlu bicara.”
“Maaf nanti saja bicaranya. Aku harus bergegas. Makanlah sebelum pergi.”
“Mari kuantar kesana.”
“Aku bawa mobil.”
“Aku akan mengantarmu. Mari kita bicara di jalan.”
Ha kyung berbalik. “Aku bilang aku ingin pergi sendiri. Aku lebih nyaman begitu.”


“Tunggu”pinta Jung Won menghampiri Ha kyung lalu membelai tangannya. 
“Ada apa?”
“Aku punya firasat buruk”kata Jung Won lagi. 
“Kamu aneh.” Balas Ha kyung


Jung Won melepas genggaman tangan Ha kyung dengan sedih,Jung Won menatap lama Ha kyung sebelum membiarkannya pergi. 


Mobil merah yang menjemput Ha kyung datang,Ha kyung masuk ke ke mobil. Di belakang Jung Won menyusul dan melihat mobil Ha kyung berlalu. 


Ia sangat sedih dan membawa kembali tiket nonton sepertinya musik klasik.


Di belakang Jung Won, In Wook mengandeng Ma Ri dan ia nampak bahagia. 


Jung Won kembali ke rumah.Ia memutar musik klasik. Dua tiket nonton konser tergeletak di atas meja. Jung Won melihat bunga bunganya. Ia nampak sedih. 


Di mobil Ha kyung bersama pria lain dan tersenyum padanya. Si pria selingkuhannya membalik fotonya dn Jung Won yang tergantung di mobil. 


Ha kyung menyetir dan si pria memegang satu tangannyan, 
“Begini lebih nyaman. Astaga.” Ha kyung hampir saja menabrak mobil lain. Si pria yang tak terlihat wajahnya mencium tangan Ha kyung,dan ia minta pegangan. Mobil Box lewat,Ha kyung mencoba menghindar dengan membanting setir.Mobil oleng hilang keseimbangan. Dan akhirnya mobil yang dikendarai Ha kyung menabrak pagar pembatas.


EmoticonEmoticon