Jumat, 22 Maret 2019

SINOPSIS Love in Sadness Episode 5 PART 2

PS : All images credit and content copyright : MBC


In Wook menepikan mobilnya
Ia keluar dan disambut anak buahnya yang melaporkan “Keamanan mencari ke mana mana tapi dia terakhir terlihat disebuah gereja di Gyeonggi-do. Kami juga mencari melalui mobilnya. Dia meninggalkan surat dan memindahkan ibunya dari sanatarium.”
“Sudahkah kau melacaknya”

“Ponselnya dimatikan. Kami tidak tahu dimana...”
In Wook menyuruh anak buahnya diam. 


In Wook masuk mobil. Ia mulai gelisah melihat cincin pernikahan MaRi dan sepucuk surat untuknya. In Wook menggenggamnya erat dan menahan marah. 


Alat pendektsi detak jantung di samping Ha kyung tiba tiba berhenti berfungsi.Ia menunjukkan irama yang panjang dahulu sebelum akhirnya berhenti


Jung Won berada di bandara. Ia ditelepon ibunya, “ibu ini aku. Aku baru saja tiba,” kemudian “Jung Won diam cukup lama.  Ia masih menempelkan ponsel ditelinganya.


Ma ri nampak berada di sebuah ruangan. Ia memasukkan uang, foto ibunya, dan sepatu ke dalam tas besarnya.Ia menghidupkan ponselnya yang dimatikan. 


In Wook dikantornya terlihat galau. 
“ Ponselnya baru saja dihidupkan tuan? “
“Apa? Di mana?”
“Dia di dekat laut kuning. “
In Wook bergegas menyusul


Ma Ri di kamarnya sedang makan sambil termenung entah apa yang dipikirkannya. 


In Wook di mobil melacak Ma Ri lewat tabletnya. Ia terhubung dengan anak buahnya. 
“Kirim beberapa orang ke lokasi yang baru saja aku kirimi itu. Aku tidak peduli siapa mereka. Mereka bisa sampai di sana segera mungkin. 


Beberapa orang suruhan In Wook masuk ke mobil untuk mencari Ma Ri


Terlihat Ma Ri keluar rumah membawa tas besar


In Wook di mobil menerima telepon “Bagaimana hasilnya? Jika kau menemukannya tetap di sana tanpa terluka.”


Sementara itu Ma Ri terlihat berjalan menuju suatu tempat


Mobil para pencari Ma Ri bergerak di jalan sepertinya menuju laut


Ma Ri sampai dan berdiri di tepi tebing


Ma Ri meletakkan tasnya lalu mengeluarkan sepatu dan ponselnya. Ia meninggalkannya di sana


Ia berdiri dan mengucapkan selamat tinggal pada dirinya sendiri
Yoon Ma Ri selamat tinggal


Seo Jung Won sedang melakukan upacara pemakaman istrinya, Ha kyung. Jung Won berjalan di depan membawa foto Ha kyung. Di belakangnya ada ibu dan Joo HaeRa serta Dokter Ha yang membawa abu Ha kyung. 


Orang orang suruhan In Wook tiba diatas tebing. Mereka barang barang yang ditinggalkan Ma Ri. Salah satunya melapor pada In Wook


Jung Won mengubur guci abu Ha Kyung didalam tanah. Ia menangis tersedu sedu.Di belakangnya dokter Ha  ibu dan Joo Hae Ra ikut bersedih.


Beralih ke In Wook yang telah tiba diatas tebing. 
“Apa yang terjadi?”tanyanya. 
“Aku benci mengatakan ini tapi...”
In Wook mencengkeram kerah baju si orang suruhannya. “Tidak itu tidak benar. Itu tidak masuk akal. Dia tidak melakukannya.Dia tidak melakukannya.” Katanya dengan gontai sambil melihat laut. 


Jung Won melakukan penghormatan terakhir pada Ha kyung. Ia membelai pusara Ha Kyung dan menangis terus menerus. 


In Wook mondar mandir di atas tebing sambil menenteng sepatu Ma Ri. Ia lanjut berkata, “Kita membutuhkan penyelam. Cari penyelam dan pergi ke lautan sekarang.Sekarang juga.”perintahnya. Anak buahnya pun mengangguk. 


In Wook menghela nafas dan pandangannya menatap ke arah hutan. Oh no?!


Jung Won duduk di tanah sambil melihat foto Ha kyung dengan sedih. 
“Aku bahkan tidak sempat mengucapkan selamat tinggal. Setidaknya aku harus memegang tangannya yang dingin. Itu semua salahku. Aku tidak bisa melindunginya. Itu semua salahku” jung Won kembali menangis. “Aku membiarkannya meninggal. Aku tidak bisa menyelamatkannya. Itu semua karena aku. Jung Won membelai pusara Ha Kyung. Dokter Ha dibelakangnya berucap, “Dia bisa hidup selama lima tahun lagi. Terima kasih semuanya.”


Di dalam hutan  Ma Ri terus berlari sambil membawa tas besarnya. Namun ia tersandung. Dan jatuh. Kemudian ia berdiri lagi.(ini adegan episode 1)


Ma Ri kembali berlari namun naas dia terjatuh berguling guling di tanah. Tas dan sepatunya lepas. Ma Ri akan mencoba berdiri,tapi ia mendengar suara In Wook memanggilnya. “Yoon Ma Ri”.


Ma Ri akan mengambil tas dan sepatunya namun urung karena melihat In Wook melintas di depannya agak jauh dan terhalang pohon.(hampir aja). Ma ri menelungkupkan tubuhnya. 


In Wook mencari cari  Ma Ri dan memanggil manggil namanya. 


Ma Ri yang melihatnya makin ketakutan untunglah In Wook berbalik arah, Ma Ri berdiri lalu berlari lagi. Ma Ri melupakan tas dan sepatunya dan kedua benda itu tertinggal di hutan. 


Mobil Jung Won melaju dalam derasnya hujan melewati hutan. 


Ma Ri terus berlari meski basah kuyup kehujanan dan kakinya terluka. 


Jung Won di mobil menatap cincin dan kalung Ha Kyung di tangannya. Jung Won benar benar bersedih.Jung Won meletakkan cincin dan kalung Ha Kyung di dasbor mobil. 


Hujan makin deras dan Ma Ri masih berlari. Ia sampai di tepian hutan. Ma Ri menyetop mobil yang lewat namun mobil keburu melaju cepat. 


Tak lama kemudian Ma Ri melihat nyala lampu mobil dan ia nekad berdiri di tengah tengah untuk menghentikannya. Di mobil Jung Wonlah yang mengendarai. Ju g Won pun ngerem mendadak. 


Jung Won merasa heran dan keluar dari mobil. Ia melihat Ma ri. Begitu sebaliknya. 


Ma Ri menatap Jung Won dan berharap dalam hati, “ aku harus hidup. Aku ingin hidup. Kau bisa menjadi.... harapanku. Tolonglah. 
Mereka saling menatap dan sepertinya Jung Won mendengar suara hati Ma Ri. 


In Wook masih berlari ke sana ke sini mencari Ma Ri. In Wook juga tiba di tempat Ma Ri tadi. 

In Wook sampai di tepi hutan.Di depannya mobil Jung Won melintas namun ia tak mengetahui.


Di mobil jung won. 
“Apa yang terjadi?”tanya jung Won pada Ma Ri yang terdiam. 
“Satu satunya cara untuk menghentikannya adalah memalsukan kematianku. Aku harus menghilang dari dunia inj. Di mana dia tidak akan pernah menemukanku. Itu satu satunya pilihanku.”


Jung Won terdiam lama mendengarnya kemudian berkata, “Aku akan membantumu”. Ma Ri menoleh tak percaya. “Aku akan mencari cara agar kau dapat melarikan diri darinya.”lanjut Jung Won. 


Hujan masih mengguyur. In Wook duduk di atas tebing seperti putus asa. Terdengar suara Ma Ri, “Aku rasa aku mengerti sekarang keputusan ibumu. Ini satu satunya pilihan.”

In Wook menyahut “Itu tidak benar. Dia tidak boleh meninggal. Yoon Ma Ri keluar! Kau tidak boleh meninggal. Yoon Ma Ri keluar. Keluar. Keluar!”

Terdengar suara Ma Ri lagi, “Salah satu dari kita harus menghilang. Untuk mengakhiri permainan ini aku akan menjadi orang yang menghilang. Sangat disayangkan. Ini harus menjadi satu satunya pilihanku.”

Kembali disahuti In Wook, “Keluar!” “Aku sudah bilang padamu untuk keluar!”


EmoticonEmoticon