Minggu, 24 Maret 2019

SINOPSIS Love in Sadness Episode 6 PART 2

PS : All images credit and content copyright : MBC


Dokter Seo mulai menggunting bagian belakang perban kepala Ma Ri. 


Dokter Seo berjalan ke depan Ma Ri,ia membuka perban bagian wajah Ma Ri. 


Dokter Seo membuka gulungan gulungan perban dan dokter Seo nampak terkejut melihat sebagian wajah Ma Ri.  Ia teringat Ha Kyung. 


Dan ketika melihat wajah Ma Ri berubah menjadi wajah Ha kyung,dokter Seo tambah shock. 


Sementara In Wook di kamar lukis Ma Ri membanting vas bunga rosemary hingga pecah.


Jung Won mundur hingga terduduk karena shock melihat wajah baru Ma Ri. 
“ Apakah ada yang salah dengan operasinya?” tanya Ma Ri. “Aku tidak peduli dengan wajahku selama itu sama sekali berbeda.”


Jung Won tak menghiraukan pertanyaan Ma Ri.Ia berjalan keluar dengan gontai. Ia kembali jatuh terduduk dan berpegangan pada kayu di lorong rumah sakit. 


In Wook masih di kamar lukis Ma Ri seperti mendapat firasat akan perubahan Ma ri. Ia bergumam sendiri,sambil melihat lukisan laut. “Ma Ri. Kau tidak bisa pergi. Hiduplah di suatu tempat. Karena di manapun kau berada aku akan... menemukanmu.”


Ma Ri bangkit untuk berjalan menuju cermin kaca. Dalam benaknya wajahnya masih seperti yang dulu. 


Di depan cermin,Ma Ri masih memejamkan mata kemudian ia membuka mata dan mendapati wajahnya telah berubah. Ma Ri shock. Wajahnya telah berubah drastis tapi Ma Ri senang.


Ma Ri menatap lama bayangan wajahnya di cermin dan bicara sendiri, “Wajahku telah sepenuhnya 
berubah. Yoon Ma Ri sekarang kau bebas.”


In Wook di dalam mobil masih galau memikirkan Ma Ri. Ia meneliti cincin pernikahan di jarinya. Kemudian ia tersambung dengan anak buahnya. 
“Apakah kau menemukan sanatarium? Di mana saat ini?”
“Ini lebih penting tuan kami menemukan tas nyonya.”
“Apakah kamu yakin itu miliknya?”
“KTPnya juga ada di dalam tas.”
Mendengar laporan anak buahnya,In Wook murka dan membelokkan mobilnya. 


Jung Woon di ruang kerjanya seakan menyesali sesuatu. Ia meraih figura kecil berisi fotonya dan Ha Kyung, ia kembali teringat Ha Kyung dan meneteskan airmata. Kuberikan wajahmu... untuk orang lain. 


In Wook sampai di hutan.Ia menyambar tas Ma Ri dan menggeledah isinya. Ada dompet Ma Ri berisi Ktp. Dan juga sejumlah uang. 


In Wook menggenggam uang Ma ri dan berucap, Ma Ri, kau tidak datang ke sini untuk mati. Kau hidup di suatu tempat. Di mana kau Ma Ri?”


Ma Ri seperti mendengar ucapan In Wook, ia menoleh ke cermin dan kaget saat Dokter Seo masuk ke ruangannya. 
“Kupikir kau tidak senang dengan wajah ini.” Ujar Ma Ri. 
“Bukan begitu. Operasi itu sukses.”
“Aku suka ini.”
Jung Won diam mendengarnya. 
“Aku terlihat.. Berani dan kuat.”
“Tersenyumlah dengan wajah itu mulai dari sekarang.Hargai dan cintai dirimu sendiri. Tidak ada yang lebih berharga dari dirimu.” Ma Ri masih berkaca dengan bayangan Jung Won di belakangnya. 


Ma Ri berbalik dan berkata dalam hati, Aku tidak pernah hidup untuk diriku selama ini. Dialah yang pertama memberitahuku bahwa aku berharga. Dia juga yang pertama mengatakan padaku untuk menghargai diriku sendiri. 


In Wook di rumah, meletakkan sejumlah uang Ma Ri di meja lalu mengobrak abrik baju baju Ma Ri. Ingatannya melayang saat malam ia menemui Ma Ri di sanatarium. Ia melihat penampilan Ma Ri yang berubah dan merasa cukup aneh.


Merasa mendapat petunjuk, In Wook jalan ke lemari Ma Ri. Ia mengeluarkan baju baju Ma Ri dengan paksa. Dan In Wook menemukan gaun ungu milik Ha kyung.


Malam hari Ma Ri menatap ke luar jendela, dan ia bergumam dalam hati, “Sekarang dia tidak bisa lagi menemukanku. Aku sepenuhnya bebas.”


In Wook di kantornya sedang menandatangani berkas berkas, anak buahnya mengetuk pintu. 
“Silahkan masuk”
“Dia di sini tuan.”
“Apakah kau yakin dia orangnya?”
“Aku yakin. Dia satu satunya yang memberitahu kami tentang keberangkatan nyonya. Yang terpenting dia adalah pencari nafkah tunggal. Jadi dia butuh uang. Dia akan melakukan apapun yang kau minta.”
“Katakan padanya untuk berhenti dari pekerjaannya dan pindah ke sini.”
“Dia sudah menyetujuinya.”


In Wook menyuruh anak buahnya mendekat, dan berbisik, “Tidak boleh ada yang tahu tentang hal ini. Jika ketua tahu kita berdua akan mati.”
“Aku paham tuan.”
“Bawa dia masuk.”


Ma ri keluar dari klinik Jung Won dengan wajah barunya. 


Sekali lagi Ma Ri memeriksa bayangan wajahnya di kaca. Ia bicara sendiri, “ Aku tidak tahu siapa kamu, tapi mari kita lakukan ini bersama. Kamu bisa melakukannya. 


Dari kantor atasnya Jung Wo  mengawasi Ma Ri. 


Jung Won membaca catatan yang dutinggalkan Ma Ri. Seperti yang kau minta aku akan memastikan untuk tersenyum mulai sekarang. Terima kasih banyak. 


Jung Won yang setengah melamun dikagetkan kedatangan Joo Hae Ra yang tiba tiba. 
“ Apa yang sedang kau lakukan?”
Apa? Oh tidak apa apa
“Mari kita minum malam ini dengan dokter Ha.” Kau telah tinggal di rumah selama sebulan terakhir. 
“ Tentu. Ma Ri. Kita lakukan itu.Semuanya sudah berakhir sekarang.”
“Apanya yang berakhir?” Jung Won tidak menjawab. 
“Apakah maksudmu pasien vvip itu? Aku mendengar perawat berbisik tentang hal itu? Apakh kau melakukan operasi besar secara rahasia?”


In Wook menemui detektif wanita untuk menyelidiki pemilik asli gaun ungu. Polisi wanita meneliti gaun itu dan berkata, “Ini cukup mahal.”
“Bisakah kau mencari tahu semua orang yang membelinya?”
“Tentu saja.Untunglah aku belum mengembalikan ini.” Menunjukkan tanda pengenalnya. 
“Jika kau bisa mengetahuinya, yang salah satu tidak memiliki gaun itu, kita akan tahu siapa pemilik asli gaun itu dan bagaimana mereka terhubung dengan istriku,kan?”
“ Tentu saja. Aku akan segera melakukannya.”
Polisi wanita pamita pada In Wook dan membawa serta gaun ungu Ha Kyung. 


In Wook menggalau lagi dan anak buah melaporkan, “Aku akan menghentikan pencarian di laut.”
“Tidak. Lanjutkan.”
“Kemudian antara melakukan bunuh diri dan hilang yang mana...” In Wook membentak anak buahnya. “ Aku tidak pernah bilang dia sudah mati! Aku hanya ingin kamu menemukannya.”
“Aku minta maaf pak.”
“Tidak. Bawa polisi itu kembali.Aku harus pergi bersamanya.”


Ma Ri didalam bus juga nampak galau. Ia teringat kenangan di hutan saat ia hampir tertangkap In Wook. 


Ma Ri kembali ke hutan mungkin untuk mengambil tas dan sepatu yang belum sempat ia ambil. Ia melihat dan mendengar anak buah In Wook mencari cari dirinya. 


Anak buah In Wook berpencar mencari Ma Ri. 
“Cari dengan seksama. Pergi ke kanan kau ke kiri, Apakah Kau
Menemukan sesuatu,? 


Ma Ri yang ketakutan bersembunyi di balik pohon, dan berkata, “ketika kau tersesat... Hati hati dengan cabang. Rosemary memberitahu dimana itu melalui aromanya.”
“Gelembung gelembung laut ini menghilangkan segala ketakutan yang kau miliki.”
Terdegar anak buah In Wook mencari
Cari Ma Ri
“Cari dengan seksama”
“Waspadalah”
Ma Ri berdoa dalam hati, 

“Aku mohon
Dengan putus asa aku memohon bahwa rosemaryku,  akan mekar.”
“Kau bawakan padaku kehidupan kembali”


EmoticonEmoticon