Jumat, 29 Maret 2019

SINOPSIS Love in Sadness Episode 7 PART 1

PS : All images credit and content copyright : MBC


Orang orang suruhan In Wook masih di hutan dan berpencar mencari Ma Ri. “Ada banyak cabang. Hati hati.”
“Lihat di semua sudut dan semak,”
“Apakah kau melihat sesuatu?”
“Cari dengan hati hati.”


Ma Ri yang mengetahuinya bersembunyi di balik pohon dengan cemas. 


Kemudian ketika anak buah In Wook lengah, Ma Ri bergegas lari dan terus berlari menjauh hingga keluar hutan. 


Ma Ri duduk di kursi halte masih dengan kekhawatirannya. Ia bergumam dan bertanya tanya sendiri “Mereka menemukan tas itu. Jika dia tahu bahwa aku masih hidup apa yang akan aku lakukan? Apa yang akan aku lakukan sekarang?”


Episode 7
Katakan Padaku

In Wook dan detektif wanita Oh Cheol Young pergi ke mall untuk meminta catatan pembeli gaun ungu. Dektektif Oh yang bertanya sementara In Wook memperhatikan. 
“ Aku Oh Cheol young yang meneleponmu.”
“Setelah aku menerima teleponmu aku memeriksanya terlebih dahulu. Ini seperti bermain detektif. Ini luar biasa.”
“Apakah begitu? Bantu kami menangkap penjahat itu.”
Dektektif Oh memperlihatkan gaun ungu pada pramuniaga dan menunjukkan nomor serinya. 
“Ini. Apakah kau melihat nomor seri ini?”tanya detektif Oh. Pramuniaga memeriksa labelnya. “Ini gaun kami.”
“Ngomong ngomong aku perlu memeriksa daftar pelanggan untuk gaun ini.”
“Yaa itu.” Pelayan agak keberatan dengan permintaan detektif Oh. 
“Mengapa? Aku tidak bisa melihatnya? Setelah kami meningkatkan pengawasan dan mulai pencarian wajib kau akan berada dalam masalah yang besar.”
“Baiklah kalau begitu.”


Detektif Oh akan mengambil kembali gaun itu tapi pelayan mencegahnya
“ Tidak. Tolong tunggu sebentar.”


Pramuniaga akan memenuhi permintaan 
DektektiF Oh 

Detektif Oh 
dan In wook saling melirik karena rencananya berhasil. 


Ma Ri telah sampai di jalan kota. Ia menyeberang kemudian pada etalase toko ia melihat bayangan dirinya. Ma Ri mencemaskan dirinya akan ketahuan. 


Detektif Oh cheol Young dan In Wook beralih ke mobil.Detektif Oh menjelaskan, “Ini adalah gaun edisi terbatas dan ada 30 pembeli. Ini adalah gaun yang sangat berharga jadi mereka semua masih memiliki gaun itu.” Ujarnya sambil menunjuk catatan di kertas.Kami dapat memilih tersangka dengan  mempersempitnya menjadi satu.”


In Wook melempar kertas itu begitu saja sehingga detektif Oh menangkapnya. “ Aku akan kembali.” Pamitnya sebelum pergi. 


In Wook masih di mobil dan tak sengaja ia melihat seorang wanita yang tengah berjalan yang dari belakang mirip Ma Ri. 


In Wook turun dari mobil dan mengikutinya. 


In Wook berhasil mengejar dan menyentuh pundaknya, wanita itu menoleh dan In Wook Kecewa ternyata bukan Ma Ri. 


In Wook kembali melakukan pencarian. Ia menelepon teman wanita Ma Ri. 
Teman wanita Ma Ri di galeri menerima telepon dari In Wook. 
“Halo ada apa seh?”
“Aku Kang In Wook.”
“Kang In Wook atau apapun itu...”
“Aku suaminya Ma Ri.”


Ma Ri akan menemui temannya tapi urung saat melihat In Wook keluar dari galeri temannya dan  Ma Ri mundur ketakutan.


“Aku akn menghargai bantuanmu.” Kata In Wook sebelum pergi. 
“Baik.Tentu saja. Begitu Ma Ri memanggilku aku akan langsung menghubungimu.”


Melihat In Wook keluar dari galeri dan berbincang dengan temannya membuat Ma Ri gemetar, Ia berjalan cepat cepat dan In Wook Tanpa tahu mengikuti dibelakangnya,membuat Ma Ri gugup meski telah berwajah Ha Kyung Ma Ri masih ketakutan.


Saking gemetar dan ketakutan Ma Ri tak melihat jalan Hingga ia bertabrakan dengan Detektif Oh. “Maafkan Aku.” Pinta detektif Oh. Dan dompetnya terjatuh. 


Ma Ri berdiri dan akan berjalan lagi saat In Wook memanggilnya “Tunggu”
Ma Ri diam gemetaran, In Wook menyerahkan dompetnya lewat samping bahunya. Ma Ri Cuma menunduk. 


“Presiden Kang mari beralih ke pembeli berikutnya,” ajak detektif Oh pada In Wook yang masih heran dengan Ma Ri berwajah Ha Kyung. 


Ma Ri terus melanjutkan jalannya dan masih dengan ekspresi ketakutan hingga ia tiba ditikungan dan meringkuk di samping tembok. 


Ketiga sahabat yakni Jung Woon, Joo Hae Ra dan Ha Sung Ho akhirnya minum minum bersama. 
Joo Hae Ra memulai obrolan, “Mengapa begitu sulit bagi kita bertiga untuk berkumpul? Sudah lama sekali.”
Dokter Ha menanggapi, “Itu karena Jung Won sibuk.”
JHR: “Bukankaha itu karena jadwalku yang sibuk?”
HSH: “Itu bukan salahku. Aku ingin istrirahat juga.”
JHR: “Maka kamu harus mengatakan ini dari waktu ke waktu. “Kamu tak perlu operasi ini” Kamu selalu mengatakan bahwa kamu bisa melakukannya. Ini tidak seperti kamu pengacau uang.”
Jung Won diam dan minum tanpa memedulikan keduanya. 


Joo Hae Ra meneguk anggur merah dalam gelas tinggi, saat dokter Ha nyelutuk, “Kau suka Jung Won kan?”


Joo Hae Ra pura pura terkejut, ia menoleh, “Apa yang kau bicarakan?”
HSH: “Kau selalu memihaknya.”


Joo Hae Ra menoleh lagi melihat Jung Won yang menikmati minumannya sendiri, “Tidak tahukah kamu... Kita tumbuh seperti saudara lelaki dan perempuan?”
Dokter Ha: “Tidak.tidak seperti itu. Maksudku sebagai pria.”
Joo Hae Ra menatap Jung Won lagi dan ia berkata, “Astaga apakah aku kehilangan akal? Dia hanya peduli pada istrinya bahkan ketika dia sudah mati. Astaga.”
Joo Hae ra mereguk minumannya lagi.
Dokter Ha yang melihatnya bertanya, “ kenapa kau kesal.” “Terserahlah.”
Dokter Ha minum dan Joo HaeRa menoleh dengan kesal. 


Dokter Ha beralih pada JungWon, “Dokter Seo, apakah kamu baru saja melakukan operasi pada seseorang tanpa memberitahuku?” tanyanya. 
“Agak mengecewakan.Siapa VIP yang kau rahasiakan dariku?” Dokter Seo tidak menjawab, Joo Hae Ra mengerti hal itu. 
JHR pada dokter Ha, “ Kau seharusnya merahasiakannya karena itu rahasia. Mengapa kau membongkarnya?”


Seo Jung Won tak menggubris keduanya, ia pamit pergi, “Aku harus pergi.” 
Joo Hae Ra dan Dokter Ha saling memandang. 
Joo Hae Ra menegur Dokter Ha, “ Kau tahu bagaimana perasaannya sekarang. Kau pasti sangat merindukan Ha Kyung. Tidak bisakah kau membiarkannya begitu saja?”
Dokter Ha, “ Aku juga sedih bahwa Ha Kyung meninggal.”


Dokter Ha meneguk minumannya lalu berkata, “Ini mungkin kesempatan bagus untukmu.” Joo Hae Ra menoleh pada dokter Ha, dan si dokter melanjutkan, “Kau menyukai Jung Won bahkan sebelum dia bertemu Ha Kyung. Jika kau memiliki rasa suka rahasia lakukan dengan benar. Kau tidak seharusnya menunjukkannya.Kau benar benar amatir.”
Joo Hae Ra menanggapi, “ Aku tidak menunjukkan apapun.” Lalu Joo Hae Ra mengangkat gelasnya dan minum. Dan diikuti dokter Ha. Dokter Ha berkata, “Aku pikir ini salah satunya. Nomor satu Jung Won tahu segalanya tapi dia pura pura tidak mengetahuinya. Nomor dua JungWon hanya peduli tentang Ha Kyung jadi dia benar benar tidak tahu.”
Joo Hae Ra meneruskan, “Nomor tiga Ha Kyung adalah satu satunya cinta dalam kehidupan Jung Won dan aku baik baik saja jadi aku suka Jung Won. 
Dokter Ha menyahut, “ Dan nomor empat kalian berdua gila.” Joo hae Ra tersenyum mendengarnya. 


Malam telah tiba Ma Ri masih di jalan. Dan ia baru saja turun dari bus. Ma Ri duduk di halte dan sepertinya dia tak tahu harus ke mana. 


Jung Won pulang ke rumah setelah minum minum. Ia menghidupkan lampu lalu duduk dalam cahaya remang remang. Ia menatap keluar dan seperti memikirkan seseorang. Mungkin Ma Ri. 


Ma Ri menginap di sauna dan sepertinya ia tidak bisa tidur hingga pagi tiba. 


Pagi hari Detektif Oh dan In Wook mulai penyelidikan kembali. Mereka menemui pembeli gaun ungu. “ Aku Oh cheol Young yang menghubungimu tentang gaun itu.”
Si wanita menunjukkan gaun ungunya. “Apakah ini?”
Detektif Oh memeriksanya lalu memperlihatkan pada In Wook, “Presiden Kang aku pikir ini benar.”
In Wook ikut melihat gaunnya dan langsung ngeloyor pergi dengan ekspresi yang sulit ditebak. Detektif Oh berterima kasih pada pemilik gaun sebelum pergi. 


Ma ri makan roti di taman sambil membaca koran yang ada info lowongan kerja. Ia tengah mencari kerja.


Ma ri menemukan lowongan kerja di sebuah restoran tapi ketika ia melamar ke sana ia ditolak. Padahal di sana masih tertulis dibutuhkan pramusaji. 


Ma ri melamar lagi ke sebuah toko dan ia kembali ditolak.


Akhirnya Ma Ri kembali ke taman. Ma ri galau nggak tahu lagi harus cari kerja di mana.


EmoticonEmoticon