Kamis, 18 April 2019

SINOPSIS Big Issue Episode 1 PART 4


Penulis Sinopsis: Kuni
All images credit and content copyright: SBS

Han Seok Joo mengecek hasil fotonya. 


Sang Artis benar-benar panik. Dia terus saja mengumpat. 
“Halo? Dengarkan aku! Pokoknya, kamu harus merebut foto-foto itu! Mengerti? Rebut sekarang juga!” perintah sang artis kepada bodyguardnya yang di akhiri dengan umpatan penuh emosi.


Han Seok Joo naik ke atas gerbong lagi. Ia berusaha melepas tali yang digunakan untuk mengikat tubuhnya. Dari arah berlawanan, bodyguard mengancam akan menghabisi Han Seok Joo dengan bahasa tubuhnhya.


Sang artis berjalan terburu-buru sampai tidak sengaja menyenggol bahu pramusaji yang lewat. Namun dia hanya menoleh tanpa meminta maaf. Lalu melanjutkan langkahnya dengan terburu-buru.
(artisnya benar-benar panik ni, he he)


Melihat artis itu berjalan Ji Soo Hyun memalingkan mukanya.


Bodyguard itu meminta Han Seok Joo untuk memberikan kameranya. Dan akhirnya perkelahian di antara keduanya tak terelakkan lagi. 
Bodyguard itu berusaha sekeras mungkin mendapatkan kamera itu sedang Han Seok Joo juga tak mau kalah, diapun berusaha keras mempertahankan kameranya. 


Sedang Ji Soo Hyun masih tegang menunggu hasilnya.


Han Seok Joo dan bodyguard masih berkelahi di atap kereta api. Saling pukul, saling tindih, berusaha mendapatkan kameranya. 
Aksi kejar-kejaran terjadi lagi sampai akhirnya keduanya  sama-sama terpeleset ke samping. 
Bodyguard berhasil merebut kamera. Sadar kamera terambil Han Seok Joo melakukan perlawanan kembali. Dan kamera terlempar agak jauh dari mereka.


Tiba-tiba datang kereta dari arah yang berlawanan  . Han Seok Joo yang hampir terjatuh ditolong bodyguard itu (baik juga ya bodyguardnya ) 


Saat perebutan kamera kembali terjadi tiba-tiba di depan mereka ada terowongan yang sontak membuat Han Seok Joo melompat  ke atas terowongan lalu berlari dan melompat ke atas kereta lagi. Sedangkan bodyguard memposisikan diri tiarap (menghindari benturan dengan terowongan). 


Han Seok Joo berhasil mendapatkan kamera, namun karena luka di kakinya ia terpeleset. 
Beruntung bodyguard menahannya dirinya dengan memegang syalnya. Han Seok Joo berusaha melepaskan diri, tapi tetap ditahan oleh bodyguard itu.


“Berikan saja! Kamu tidak bisa ke mana-mana” Kata bodyguard.
“Kamu benar. Aku tidak bisa kemana-mana” Balas Han Seok Joo.
“Hei ... hei ... hei ...Apa yang kamu lakukan? Hentikan nanti kamu mati!”
“Tentu. Jika melompat dari sini, aku pasti akan mati. Itu sebabnya aku ingin menguji peruntungan terakhirku disini”  


Han Seok Joo melepas syal yang dikenakannya. 


“Hei. Kamu ini kenapa? Jika kamu mati, matilah di tempat lain. Kenapa kamu harus membuatku trauma dan memberiku luka emosional yang tidak akan bisa sembuh?” Bodyguard itu terus meneriaki Han Seok Joo untuk mencegahnya melompat.


Ji Soo Hyun gelisah karena Han Seok Jooo belum juga muncul. Ia beranjak dari kursinya dan berlari mendekati jendela.


Tepat saat itu Han Seok Jooo memutuskan untuk melompat dan menyebut nama anaknya “Se Eun”.


Ji Soo Hyun tertegun seperti tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.


Han Seok Jooo terjun bebas ke dalam sungai.


Memastikan pandangannya, Ji Soo Hyun melihat kembali ke jendela lalu langsung kembali ke gerbong dan menelpon rekan kerjanya.


“Aku mengirimkan lokasi kepadamu. Lakukan pencarian dalam radius satu kilometer dari kolong rel sampai ke sungai. Fotografer temporer yang kusewa terjatuh dari kereta. Temukan dia.”
“Kamu gila? Jangan libatkan polisi. Jika dia mati, aku yang akan disalahkan.”
“Bagaimana aku tahu? Meskipun mati, dia pasti memegang kamera itu” Ji Soo Hyun panik. 
“Ambil kamera itu dahulu.”


Ji Soo Hyun duduk sambil mengingat saat Han Seok Joo mengambil fotonya sebagai jaminan.
~ “Aku tidak punya kontrak. Aku setidaknya harus memotret klienku.” ~


Han Seok Joo tenggelam makin dalam dan muncul ingatan masa lalunya.
Tampak sepasang suami istri yang tak lain adalah Han Seok Joo dan Istrinya sedang mendengarkan penjelasan Seorang dokter.


“Operasinya berjalan lancar. Tapi Se Eun mengidap penyakit katup aorta bikuspid.”
“Anda bisa menganggap ini sebagai operasi pertamanya. Kami mengadangnya dengan sawar balon untuk sekarang.”
“Tapi seiring dia tumbuh besar, demikian pula jantungnya, jadi, dia harus dioperasi lagi suatu saat nanti.”
Han Seok Joopun menangis.


Han Seok Joo tenggelam makin dalam lagi.

Note: 
Penyakit katup aorta bikuspid adalah suatu kondisi di mana katup antara ruang utama yang memompa jantung (ventrikel kiri) dan arteri utama tubuh (aorta) tidak bekerja dengan benar. Penyakit ini kadang-kadang mungkin hadir pada saat lahir (penyakit jantung bawaan), atau mungkin akibat dari penyebab lain. 


EmoticonEmoticon