Kamis, 18 April 2019

SINOPSIS Love in Sadness Episode 11 PART 2

PS : All images credit and content copyright : MBC


Mereka sampai tangga paling atas. “ Dan kurasa kamu harus pindah ke tempat yang lebih aman.” Saran Jung Won pada Ma Ri. Tetapi Ma Ri menggeleng. Jung Won, “Tempat ini sepertinya  berbahaya.”


Ma Ri menjawab, “Kamu memberiku wajah ini.Aku mencoba kabur berkali kali tapi ini saat paling aman. Aku bersembunyi dibalik wajah ini sekarang. Aku sudah menerima banyak bantuan darimu. Terima kasih banyak. Aku akan baik baik saja. Kemudian Ma Ri pamit pada Jung Won. Ma Ri masuk kamar meninggalkan Jung Won sendiri. 


Ma Ri menyibak tirai, terlihat Jung Won dengan sabar mengawasinya. Ma ri menutup kembali tirainya. 


Ma Ri kembali membuka tirai dan ia melihat punggung Jung Won yang berlalu pergi. 


Jung Won pulang ke rumahnya dan dikagetkan kehadiran Joo Hae Ra. 
“Kenapa kamu pulang selarut ini?”
“Kenapa kamu datang selarut ini?”
“Kamu tidak mengangkat teleponku.”
Jung Won tidak menjawab,Joo Hae Ra pun menyerahkan majalah dengan cover In Wook


Jung Won melihat majalahnya. “Pemimpin Grup Gunha yang tidak tertandingi.”


Joo Hae Ra heran melihat reaksi Jung Won yang biasa saja. 
“Kenapa kamu tidak terkejut?” “Pria itu suami Yoon Ma Ri. Dia datang ke tempatmu dan ke tempatku. Dan bahkan dia mendatangi galeri. Sangat mengerikan.”
“Dia akan datang lagi. Jika dia mengajak bertemu,bilang padaku. Jangan temui dia sendirian.” Nasehat Jung Won. Joo Hae Ra mengangguk angguk mengerti. “Sudah larut malam, pulanglah.” pinta Jung Won. 


Joo Hae Ra menyilangkan tangan di dada. Ia mencela Ma Ri, “Yoon Ma Ri sangat gegabah. Beraninya dia kembali?”


 Jung Won tak menggubris,ia meminta pada Hae Ra, “Bisakah kamu mencarikan tempat yang bisa ditinggali Ma Ri. Rumah yang dia tempati sekarang jauh dari tetangga.”
“Apa kamu pergi ke tempat Yoon Ma Ri?”
“Ya. Dia pasti sangat syok hari ini. Kurasa dia harus pindah ke tempat yang lebih aman.”
“Seo Jung Won jangan campuri urusannya. Pikirkan saja masalahmu sendiri.”
“Aku tidak bisa mengabaikannya. Dia berlari ke jalan untuk bunuh diri.”


Joo Hae ra tertawa kecil. “Bukankah kamu memikirkannya karena wajahnya? Apa kamu yakin kamu tidak jatuh cinta pada wajah yang kamu operasi?”


Jung Won enggan menjawab, masih mengalihkan topik. “Carikan tempat yang bisa ditinggalinya sendirian dengan aman.”


Jung Won lantas berdiri membelakangi Joo Hae Ra yang berteriak kepadanya, “Kamu harus merelakan Ha Kyung. Apa kamu tahu Ha Kyung wanita seperti apa?Aku sungguh...Aku berniat menyembunyikan ini. Tapi kamu harus tahu ini.Aku mengatakan ini agar kamu melupakan Ha Kyung.”


Joo Hae Ra bicara lagi dengan mata berkaca kaca. “Ha Kyung... Ha Kyung punya...” Joo Hae Ra tak sanggup berkata kata. Sedang Jung Won memejamkan mata. 


Jung Won terdiam,bibirnya terkunci seperti memendam kekecewaan yang amat dalam. 


Joo Hae Ra bertanya lagi, “Apa kamu tahu soal itu?” Jung Won masih diam. Sedang Joo Hae Ra seakan tak percaya.Ia menutup mulutnya sendiri dengan tanganya dan menangis. “Kapan kamu mengetahuinya? Apa kamu mengetahuinya sebelum kecelakaan itu? Benar, bukan?” Joo Hae Ra menangis lagi. Jung Won masuk kama tanpa berkata kata dan menutup pintu. 


Joo Hae Ra berteriak lantang di luar kamar, “Bagaimana kamu bisa seperti itu? Bagaimana kamu bisa mencintainya, mengetahui itu selama lima tahun?”


Joo Hae Ra mengatur napas ia menahan tangis, lalu berujar, “ kamu hanya memikirkan Ha Kyung selama lima tahun, meski tahu soal semua itu!”  tangis Joo Hae Ra pun pecah.


Jung Won mendengarkan dibalik pintu dengan mata berkaca kaca


Joo Hae Ra menangis seperti merasakan kepedihan Jung Won, “Jadi kamu tahu semua itu? Dan kamu hidup menyendiri hanya demi Ha Kyung? Kamu sulit di percaya.” Jung Won tak bisa berkata kata menahan pilu, “Cintamu begitu dalam.”ujar Joo Hae Ra sembari mengambil tas dan jaketnya bergegas meninggalakan rumah Jung Won. 


Dalam gelap di kamarnya, Jung Won termenung sendiri. 


Jung Won terkenang di hari sebelum Ha Kyung kecelakaan. Jung Won memasangkan seuntai kalung di leher Ha Kyung juga menggenggam tangannya, tapi dilepaskan Ha kyung. 


Jung Won berkata dalam hati, Hari itu aku ingin mengungkapkan seluruh isi hatiku dan membuka lembaran baru bagi cinta kita. Hari itu aku harusnya tidak membiarkanmu pergi. 


Di tempat yang berbeda Ma ri juga termenung di sela sela kegiatan melukisnya.Ia mengingat masa lalunya saat dilamar In Wook. 


In Wook dan Ma Ri waktu itu makan malan di hotel yang sama dengan Jung Won dan Ha Kyung. In Wook melamar Ma ri. “ Sebulan lagi, saat hari minggu kita akan menikah di hotel ini.”
Ma Ri bergumam sendiri, Hari itu aku seharusnya menolak lamarannya.”


Kembali ke Jung Won. “Aku tahu dia akan bertemu pria lain tapi aku hanya menyaksikannya pergi karena takut kehilangan dirinya. Aku harusnya tidak melakukan itu.” Sesal Jung Won dalam hati.


Balik ke Ma Ri lagi, yang bergumam dalam hati, “Aku harusnya tidak menikah hanya untuk melarikan diri dari kenyataan Pahit.


Pagi hari, seperti biasa Jung Won sarapan Roti dan minum teh, sendirian. 


Ma Ri di kamar kostnya juga sarapan sederhana,nasi dan kecap. 


Setelah sarapan Ma Ri akan pergi. Ia membawa serta lukisannya. Ma ri  diluar memandang langit, Apa Ayah mengawasi dari atas sana? Semoga aku menemukan galeri yang akan membeli lukisankuda


Ma Ri mendatangi galeri pertama, untuk menawarkan lukisannya tapi ia ditolak. “Maaf tapi kami tidak membeli lukisan seniman pemula.”kata pegawai wanita. 


Ma Ri ke galeri berikutnya, lukisannya pun tak diterima“ Seniman muda harus memiliki sponsor.” ujar pegawai lelaki di galeri. 


Ma Ri membawa lukisannya kembali. Di jalan ia simpangan dengan Woo seon sahabatnya yang memiliki galeri. Ma Ri memanggil namanya tapi  Woo seon tak mengenalinya. “kenapa kamu menjual lukisan seniman lain?bukannya melukis sendiri? Celoteh Woseon pada teman nan “Kamu tidak tahu? Aku tidak memiliki bakat punya bakat seni.”
“Woo Seon.”
“Sepertiny aKu melihat hantu.ini aneh. 
“kalau  begitu jualah lukisan dan traktir aku makan malam.”
“ yang benar saja.” Ma Ri tak jadi menghampiri Woo Seon. Dia habya memandang kepergiannya. 


Jung Won menenangkan diri di taman dibelakang klinik. 


Joo Hae Ra datang kemudian. 
“Aku mencarimu. Apa kamu tidak mau bicara denganku?”
Jung Won masih diam. 


Ma Ri menemukan pekerjaan sebagai staf dapur di restoran daging panggang. 


Kembali ke Jung Won dan Hae Ra. “Lihat wajahku dan bicara padaku.” Sergah Hae ra. 
Jung Won menoleh dan Cuma tersenyum. “Beraninya kamu tersenyum. Aku tidak bisa tidur semalam.” 
“Kenapa begitu?”tanya Jung Won tanpa beban. 
“Kamu tidak punya hati atau apa? Kenapa kamu begitu bodoh? Bagaimana kamu bisa seperti itu mengetahui semua tentang Ha Kyung? Kamu mendedikasikan dirimu untuk merawatnya tanpa memedulikan orang lain.Aku tidak bisa memahamimu. Katakan bagaimana perasaanmu.”
Jung Won terdiam menahan pedih matanya berkaca kaca. 


Di tempat Ma Ri akan bekerja, Di dapur mungkin kepala pelayan mengeluh, “Teganya mereka keluar tanpa pemberitahuan seperti itu. Kita sudah kekurangan orang karena kejadian itu.”
Ma Ri masuk kemudian. Lelaki itu bertanya, “Kamu yakin bisa melakukan ini.”
“Ya aku bisa melakukan ini.”
“Kalau begitu, mulailah bekerja. Jelaskan pekerjaannya padanya.”
Ma Ri melihat pekerjaannya mencuci alat pemanggang daging yang panas. 


Joo Hae Ra masih bersama Jung Won. “Apa menurutmu Ha Kyung sungguh pantas menerima cintamu? Baiklah. Terserah kamu saja entah dia pantas menerima atau tidak. Tapi kamu seperti orang bodoh.” 
Jung Won seperti tak mau mendengarkan kritikan Hae Ra. 
“Saat mencarikan tempat baru untuk Ma Ri pertimbangkan keamanannya. Aku ingin mencarinya sendiri. Tapi Ma Ri tidak mengizinkanku membantunya. Karena kamu wanita.”


Joo Hae Ra tak terima ia protes lagi, “Apa hanya Ma Ri yang kamu pedulikan? Aku ingin tanya satu hal. Apa arti Yoon Ma Ri bagimu?”
Jung Won setelah diam lama, “Seseorang yang ingin kulindungi.”
“Apa?” Joo Hae Ra terkejut lagi. 


“Aku ingin membantunya agar dia bisa menaklukkan ketakutannya.”
“Baiklah. Begitulah dirimu. Kamu mencoba melindungi anjing dan kucing liar,dan bahkan kumbang yang terbang ke rumahmu. Apa Yoon Ma Ri itu kumbang? Apa kamu ingin melindunginya karena dia kucing liar? Itu karena dia mirip Ha Kyung. Hanya karena dia mirip wanita jalang itu,Woo Ha kyung.”
Jung Won bukannya marah malah menyahut, “Aku tidak ingin menyesal lagi.”
“Tapi kenapa harus Yoon Ma Ri?” tanya Joo hae Ra dengan mata memerah. 
“Aku kasihan padanya.”
“Apa?”
“Dia ingin hidup sekarang. Aku ingin melindunginya kali ini.”
Joo Hae Ra antara marah dan ingin menangis. 


Joo Hae Ra belum sempat membalas perkataan jung won tiba tiba Ha sung Ho datang. Joo hae ra yang melihatnya langsung nyelonong pergi. “Kalian sedang apa di sini?” tanya dokter Ha. Jung Won menahan tangis. 


Ma Ri akan mencuci alat panggang yang masih panas. “Hati hati ini panas.” Ma Ri baru menyentuhnya dan jarinya keselongot.Ia lagsung meniupinya. 
“Apa jarimu terbakar?”
“Aku tidak apa apa.”
“Hati hati.”


Beralih ke Jung Won dan dokter Ha. “Mereka yang tidak menderita dilarang ke sini. Dan kamu sedang apa di sini?”tanya Ha Sung Ho. 
“Bagaimana denganmu?”Jung won tanya balik.”
“Aku menderita sepanjang waktu. Apa yang aku lakukan benar? Aku mencemaskan diriku sepanjang waktu. Aktris keras kepala dan calon aktris yang merepotkan. Aku merasa hampa bahkan saat bergaul dengan mereka.”
“Tapi kamu kelihatannya senang?”
“Tahu apa kamu soal aku? Omong omong ada apa antara Hae Ra dan kamu? Aku tidak pernah melihat kalian bertengkar.” Jung Won alih alih menjawab, dia Cuma tersenyum. (berarti Jung Won blm tahu kelakuan shbtnya) Sung Ho melanjutkan, “Aku melihat presiden Kang In Wook di galeri. Apa karena itu?”


Jung Won tanya balik pada Ha Sung Ho, “Apa yang kamu ketahui tentang In Wook?” Jung Won mulai kepo ini. 
“Aku hanya tahu dia pria misterius? Kenapa?”
“Bisakah kamu menyelidikinya?”


“Aku tidak menyangka kamu akan meminta bantuanku? Katakan alasannya dulu.”  Jung Won bimbang harus bilang apa. Dia hanya diam. 
“Tampaknya kamu tidak akan mengatakan alasannya. Baiklah. Persahabatan kita tanpa syarat. Aku pasti akan membantumu. Aku akan menyelidikinya menggunakan semua kenalanku. 
Jung Won berterima kasih lewat senyumannya. 


EmoticonEmoticon