Minggu, 05 Mei 2019

SINOPSIS Love in Sadness Episode 19 PART 2


Penulis Sinopsis: Lavender
All images credit and content copyright: MBC

In Wook mengantar  Hae Ra pulang. Anak buahnya akan membukakan pintu tapi in wook melarang. Dia yang akan melakukannya sendiri. In Wook membukakan pintu untuk hae ra. Hae ra berterima kasih untuk hari ini. 


Mereka berjabat tangan
“lupakan saat kamu menjadi nomor dua hae ra.”kata in wook. Hae ra menanggapi dengan tersenyum manis. 


Ma Ri kembali melukis bunga. 


Ma Ri terngiang ucapan jung won tentang jung won yang bingung dengan perasaannya terhadap ma Ri. Jung won tidak yakin apa itu. Jung won belum bisa memastikan perasaannya lebih dulu. 


Jung Won sedang membaca di rumah. Sama seperti Ma Ri ia melamun membayangkan ucapan Ma Ri yang mengatakan bahwa Ma Ri merasakan jung won yang sangat mencintai istrinya. Ma Ri senang  Ma Ri tidak ingin jung won bingung saat menatap wajahnya. 


Jung Won terdiam dan menyentuh tanaman di depannya. 


Ma Ri ketemuan denagn Woo seon di cafe. 


“Ada apa kamu menanyakan tentang galeri seni kyung? Tanya woo seon. 
“Tidak ada apa apa. Aku hanya berutang budi pada mereka.”
“Menurutku mereka anadal menilai lukisan. Tapi kondisi keuangannya sangat buruk.”  Woo seon berbisik pada Ma Ri, “ itu istri dokter itu adalah direktur gakeri tersebut. Bahkan gedung itu dijadikan jaminan untuk menjalankan galeri.”


Ma Ri terngiang kata kata woo seon saat berjalan pulang. “jadi lupakan niat untuk bekerja sama dengan mereka. Paham.”  Ma Ri jadi dilema. 


Ma Ri akan menghubungi seseorang tapi urung. Ma Ri menggelengkan kepala. 


Jung Won dikantornya sedang melihat tentang pasiennya di komputer. Jung Won beralih melihat ponselnya.  Sepertinya ia berharap Ma Ri mengiriminya pesan. 


Hari pun berganti malam dan berganti pagi lagi


Ma Ri baru saja mengambil baju ha kyung di binatu dan ditelepon hae ra. “Halo Ma Ri ini joo hae ra.”
“halo.aku ingin menelponmu. Aku ingin mengembalikan gaun dan secepatnya.”


Joo hae ra diseberang. “Kalau begitu maukah kamu makan malam denganku?”
“Baiklah.”
“Aku akan memberitahu waktu dan lokasinya.”  Usai menelepon hae ra tersenyum sinis. Ma Ri juga merasa aneh. 


Ma ri sampai di restoran yang dimaksud hae ra dan menunggu di sana. Hae Ra mengirim pesan jika sedang ada masalah,jadi dia agak terlambat. Ma Ri mengirimkan pesan balasan pada Hae Ra. Dan seseorang datang tanpa Ma Ri tahu. 


Ma Ri menoleh dan kaget melihat sosok In Wook di depannya. 


In Wook menatap Ma Ri dan tersenyum padanya. 


In Wook duduk di kursinya dan berujar, “Untuk merayakan kerja sama grup gunha dan galeri seni kyung, aku mengatur makan malam untuk kita. Kudengar joo hae ra terlambat.”


Ma Ri terdiam ketakutan dan mengepalkan tangannya erat. 


Kamera menyorot pada bunga di meja. (apakah ini maksudnya bunga mekar ditempatnya mati?)


In Wook menatap tajam ke arah Ma ri. 


Ditatap In Wook membuat Ma Ri tak nyaman. 


In Wook melempar pertanyaan yang mengusik, “kamu tidak seperti wanita yang kutemui sebelumnya. Yang mana wajah Aslimu? 


“Aku sedang mengerjakan lukisanku. Penampilanku ini memalukan. Sanggah Ma ri. 


In Wook melihat jari MaRi yang tak memakai cincin.ia teringat ha kyung yang memberi stempel dan memakai cincin. In wook pun bertanya usil. “Kamu tidak memakai cincin kawin hari ini.”


Ma Ri refleks menutupi tangannya gugup. “Oh aku melepaskannya saat melukis.”
In Wook lanjut bertanya, “Dan kamu tidak memakai syal.”


Ma Ri seketika meraba lehernya. InWook melihatnya curiga. 


Ma Ri tak bisa menjawab pertanyaan In Wook. Jari jarinya gemetar ketakutan. Ma Ri menundukkan wajah. In Wook menunggu jawabannya dan menatapanya tajam. 


Ma Ri tak bisa berkutik dan untunglah Jung Won datang tepat waktu. Jung Won menggenggam jemari ma Ri menguatkannya dan menatapnya. Ma Ri mendongak. “kamu tahu dari mana aku di dini?”
“Aku tahu dari Hae Ra.”
Kilas balik saat jung won menemui hae ra. 
“dokumen untuk membatalkan kontrak.”kata jung won Seraya menyerahkan berkasnya. 
“Kenapa kamu membatalkan kontraknya?”
“Aku harus membatalkannya. Aku menyiapkannya dengan pengacaraku.  Tanda tangani dokumennya dan...”
“Minggir. Aku akan bertemu debgan presdir kang in wook. Dan aku akan merayakan kontrak ini dengan minum sampanye.”
“Jangan pergi ke sana. Aku membatalkan makan malamnya.”
“Tidak, kamu tidak membatalkannya. Ada satu tamu lagi yang ingin ditemui Kang in wook, jadi, aku menghubunginya.”jung won terdiam dan bisa menebak siapa orangnya. Kilas balik selesai. 


Jung Won masih menggenggam tangan Ma Ri dan melupakan in wook di depannya. 


Ma Ri dan Jung Won saling tersenyum. In Wook juga tersenyum melihat mereka. 


Jung won berbalik ke in Wook, “Ada masalah,jadi wakil direktur joo hae ra tidak bisa datang.”
“Jadi, kamu berubah pikiran?”tanya in wook. “kamu datang untuk merayakan kontrak kita?”
Jung Won meletakkn dokumennya diatas meja. “Ini dokumen pembatalannya. Jadi tidak ada yang perlu dirayakan, kami pergi dahulu.”
“Ayo.”ajaknya pad Ma Ri. 
“Direktur woo ha kyung sudah setuju?”tanya in Wook tak mau kalah. 


In Wook menenteng dokumennya. “Aku ingin tahu apa kamu tidak keberatan membayar ganti rugi atas pembatalan itu.”
“Jangan cemaskan galeri kami.”timpal jung won. 
“Aku bertanya pada direktur woo ha kyung. Kamu setuju dengannya?”
Ma Ri belum menjawab in wook. Dia teringat perkataan  joo hae bahwa jung won ingin menyelamatkan galeri. Tapi dia tudak enak meminta bantuan Ma Ri. 


Ma Ri mengangkat mukanya dan melihat jung won. Jung won mengangguk tapi Ma Ri mengiyakan ajakan in wook makan malam. In Wook mempersilakan mereka duduk kembali. 


Jung won nampaknya kecewa dengan keputusan sepihak Ma Ri. 


EmoticonEmoticon