Minggu, 05 Mei 2019

SINOPSIS Love in Sadness Episode 20 PART 2


Penulis Sinopsis: Lavender
All images credit and content copyright: MBC

Jung won akhirnya mengingat dari kaca spionnya saat ia melintas tadi ia melihat mobil putih in wook masih parkir di depan undakan kost Ma Ri.


Jung won berbalik arah ke kost Ma Ri.


In Wook mengetuk pintu kamar Ma Ri dengan keras dan membukanya secara paksa.


Ma Ri berjingkat ketakutan dan bersembunyi.


In Wook memanggilya. “nona Woo.”


Ma Ri menutup mulutnya agar tidak menjerit.


In Wook masih memanggil manggil ia dengan nama depan ha kyung dan in wook melihat lukisan Ma Ri.


In Wook teringat lukisan lukisan bunga Ma Ri di rumahnya.


In Wook terkenang saat Ma Ri melukis cistus.


In Wook akhirnya memanggil manggil namanya. Ma Ri Ma Ri. Aku tahu kamu di sini. Keluarlah sekarang. Ayo kita pulang. Yoon Ma Ri.


Jung won sampai di tempat Ma Ri dan berlari menanjaki undakan.


In wook tiba tiba menarik kerah baju Ma Ri dengan sebelah tangannya. Ma Ri menjerit ketakutan.


Ma Ri, aku tahu kamu menyembunyikannya. Di mana dia?


Ma Ri melihat kancing kemeja in wook,dan itu mengingatkannya saat ia akan dipukuli.


Jung won terus berlari di undakan yang panjang.


In Wook “katakan padaku. Katakan padaku.”


Ma Ri mencoba memberanikan diri melepaskan diri dari cengkeraman in wook.


“Apa yang kamu lakukan? Orang yang kamu cari. Dia tidak ada di sini presdir kang!”


“Aku tidak mempercayaimu.” In wook melangkah mendekati Ma Ri. Direktur rumah sakit sekaligus direktur galeri seni. Kamu sedang apa di studio kumuh ini?”
“ini ruang kerjaku.”
“aku tidak bodoh.”


In Wook mencengkeram pundak Ma Ri. Dan melihat lukisan Ma Ri. Ia berujar, “Ma Ri ada disini. Ma Ri melukis ini. Aku tahu itu.”


In Wook kembali menarik bahu Ma Ti dengan kasar.


“Nona Woo, Dimana ma Ri? Di mana istriku? Di mana dia?” paksa in wook semari mengguncang guncang tubuh Ma Ri.


Ma Ri menatap in wook tajam. Seperti tatapan Ma Ri dulu saat bersamanya.


In wook, “kamu siapa? Kamu ini apa? Bagaimana.. Kenapa kamu... Kamu.. Kamu.. Siapa kamu...?


Jung won tiba kemudian dan melihat mereka.


Jung won memukul in wook hingga jatuh tersungkur.


Jung won menghampiri Ma Ri dan menenangkannya.


In Wook yang masih ngos ngosa bangkit lagi mengambil kayu panjang dan mengejar mereka.


Jung won meminta Ma Ri menelepin polisi.


In Wook menyusul kemudian dan memukul mukulkan kayunya pada perkakas didepan kamar. In wook maju mendekati mereka. “beraninya kalian menipuku. Kalian berdua tahu yang sebenarnya. Cepat katakan padaku. Katakan sekarang.” (beneran aku tahan nafas lihat adegan ini)


In Wook melayangkan kayunya ke arah jung won untung jung won sigap menghindar. Dan Ma Ri terisak isak sambil menjerit.


In wook berhasil memukul jung won hingga terjatuh. ma Ri menelepon polisi “halo apa ini polisi. Seseorang membobol rumahku. Cepat kemari.’”kata Ma Ri gemetaran.


In Wook melihat Ma ri dan akan menyerangnya. Jung won menarik in wook tetapi ia dipukul in wook berkali kali.


“Kamu ingi tahu kebenarannya, kamu bedebah yang menganiaya wanita lemah.itulah kebenarannya.”kata jung won dengan berani.
“Kamu tahu apa?kamu tahu apa?” in wook berterika keras. Dan terdengarlah sirine polisi.


Beberapa anak buah in wook datang untuk melerai mereka. Dan membawanya pergi.


Jung won masih terkapar di lantai. Ma Ri menghampiri dan membantu bangun.


Ma Ri menyentuh luka di pelipis jung won dan menangis.


In Wook entah dibawa ke mana, seperti di depan suatu lapangan dan memukul mukul pagar kawat dengan tangannya. Ma Ri ada di sana. Ma Ri... Woo ha kyung menyembunyikannya. Tapi kenapa..kenapa.. Kenapa..”


In wook memukul mukul pagar kawat hingga tangannya berdarah dan masih betmrtanya kenapa.


Jung won menghapus airmata di pipi Ma Ri dan memeluknya.


Narasi Ma Ri, saat dia memelukku, hatiku yang membeku mencair. Seolah olah dia menginginkan kami bertahan dan mencintai lagi. Bunga bermekaran didalam hatiku. Seperti matahari terbenam yang merah menyala.


EmoticonEmoticon