Minggu, 12 Mei 2019

SINOPSIS Love in Sadness Episode 22 PART 1


Penulis Sinopsis: Lavender
All images credit and content copyright: MBC

Di ruangan In Wook bersama Sung Wook. “Rumah Woo Ha kyung disewa atas nama Jung Won. Tidak ada yang mencurigakan dari kontraknya. Fakta mereka mengirim polisi kembali itu tampak mencurigakan bagiku.” Lapor Sung Wook. 
“Itu karena mereka menyembunyikan sesuatu.”


Terdengar ketukan pintu. In Wook mempersilakan Oh Cheol masuk. 
“Aku sudah membawa banyak bantuan.”
“ Mulai sekarang laporkan hal terkecil sekalipun terkait keberadaan seo jung won dan woo ha kyung.”
“baik.”


In Wook sendirian di kantornya. Ia terngiang kembali ucapan ayahnya yang memberinya waktu 10 hari untuk mencari Ma Ri. Aku harus menemukannya secepat mungkin. Aku tidak punya banyak waktu. Ma Ri di mana kamu? 


Hae Ra menunggu Ma Ri sambil ngeteh. 


Ma Ri datang dan memghampirinya. 


“Aku akhirnya bisa mengembalikan pakaianmu. Aku permisi.”


Ma Ri berbalik akan pergi Hae Ra mencegahnya, “ Mau kemana?”Presdir kang tidak akan kesini.”tanya Hae Ra ketus. 
“Dia memintamu mengatur makan malam dengan kehadiranku?”
“Betul.”
“Aku tidak tahu apa yang ditawarkannya padamu tapi tidak seharusnya kamu mempercayainya.”
“Aku tidak memerlukan saranmu.”
“Dia hanya akan memanfaatkanmu.”
“Kamu dan aku berbeda. Aku tahu betul orang seperti apa dia. Aku akan melindungi diriku dengan caraku sendiri. Aku yakin bisa.”


“Orang itu lebih mengerikan dibanding.. “
“Karena itulah kamu harus bersembunyi dibalik wajah barumu itu.” Lagi lagi hae ra ketus. Ma Ri menggeleng lemah. 
“Aku senang kontrak itu tidak dibatalkan. Presdir Kang mungkin akan mencari ha kyung lagi.. Saat itu..”
“Aku yakin aku sudah memberitahumu.. sebelumnya. Aku tidak msu lagi bertemu dengannya. Kuharap kamu tidak pernah menghubungiku seperti kemarin sore.”


Ma Ri meninggalkan Hae Ra yang nampak kesal. 


Ma Ri melintas di depan Seung Ho yang kebetulan baru datang. Seung Ho terkejut melihatnya. 


Hae Ra yang juga melihatnya,bergegas pergi tapi Seung Ho menahannya. 


Jung won berdiri di rumah panggung sambil membayangkan in wook semalam yang memaksanya memberitahu keberadaan Ma Ri. 


Seung Ho sudah bersama Jung won sekarang dengan membawa dua gelas kopi instan. “Aku ingin mentraktirmu kopi enak tapi sudah dingin. Ada yang perlu kamu katakan padaku. Melihatmu memanggilku ke sini. Sepertinya rahasia besar.”


Jung won menoleh pada seung ho. 
“Ada sesuatu yang selama ini tidak bisa kukatakan.
“Soal ha kyung bukan, Aku melihatnya. Hae ra sudah memberitahu semuanya.” Jung won menatap srung ho dengan bimbang. 


Ma Ri dijalan ditelepon Woo seon. 
“Hei, Woo seon kamu sudah mengunjungi ibuku?”
“Aku sedang bersamanya.”
“Maaf. Bagaimana keadaannya?”
“Kamu harus ke sini. Depresinya semakin parah.”
“Aku segera ke sana. Bilang padanya aku akan datang.”


Balik Seung Ho. Ia menyentuh pundak jung  won, “ Kamu selalu tenang dan obyektif. Ternyata kamu malah membuat masalah besar. Terlebih lagi itu istri presdir kang. Presdir kang menghubungi dan ingin bertemu denganku. Bukannya itu berarti dia mencurigaimu?”


“Kumohon, jangan temui dia kalau dia datang pura puralah tidak tahu apa apa.”
“Kalau mereka sampai tahu kamu tidak akan mampu mengatasinya.”
“Aku memintamu ke sini untuk meminta rekomendasi pengacara andal.”
“Pengacara” 
“Aku ingin membantu Ma Ri; mendapa hidup bebas tanpa rasa. Dia tidak bisa terus melarikan dri.


Ma Ri menunggu di halte saat. Dan seseorang berbaju hitam mengintainya    


Ma Ri naik bis .


Pri jaket hitam mengikuti. 


Ma Ri duduk, si pria menoleh mengawasinya. 


Ma Ri menyadarinya dan melihat si pria kemudian pria jaket hitam menoleh ke arah lain. 


Ma Ri simenyadari kalau dia diintai, Ma Ri memencel tanda berhenti. Ma Ri turun si pria ikut turun. 


Hingga Ma Ri di jalan,si pria masih menguntit. 


Ma Ri mengirim pesan pada Woo seon bahwa dia tidak bisa ke sana sekarang karena ada yang mengikutinya. Ma Ri meminta woo seon menjaga ibunya d3ngan baik. Ma Ri minta maaf  pada ibunya dan memintla ibunya menunggu sebentar lagi. 


Jung Won dirumah Ma Ri mencari cari baranag Ma Ri yang perlu. Saat itu Ma Ri menelepon. 


Ma Ri sedang di taman. Si pria mata mata, duduk dibelakangnya agak menajuh. “ dia selalu melakukan hal seperti ini, aku harus bagaima??Bagai; an! Caranya agar aku bisa menemui ibuku?


Jung Won .datang ke taman, dia melambai pada Ma Ri tanpa tahu ada pria dibelakangnya mengikuti dan Ma Ri melihatnya.


Jung won menghampiri Ma Ri. 
“Seharusnya kamu istirahat di rumahku saja,barangmu akan kubawa.”
“Bagaiman kalau kita berjalan jalan?”


Jung Won mengiyakan ajakan Ma Ri untuk berjalan jalan.
“Ada dua orang mengikuti kita. Jangan menengok. Satu di kursi kiri satu lagi dibelakangmu.”


Jung Won merangkul Ma Ri, 
“Kita harus terlihat seperti pasangan sungguhan.”
“Kalau begitu kita bicarakan apa?”
“Yang dibicarakan suami istri soal bagaimana hari kita dan hal menarik atau menyulitkan.”
“Bagaimana harimu hari ini?”


Dua orang lelaki mata mata masih mengikuti mereka. 


Seung ho menelepon In wook. 
“Ini Kang In Wook. “
“ ya, ini Seung ho dari bedah plastik seong ho dan Ha.”
“Sekretarisku akan mengabarimu kapan kita bisa bertemu.”


“Maaf tapi aku bawa kabar buruk. Kupikir tidak ada pertemuan yang lebih penting dibanding pertemun kita. Tapi ternyata ada pasien darurat. Kurasa akau tidak bisa bertemu hari ini.”
“Baiklah. Kuhubungi lain kali.”
In Wook terlihat menahan marah. 


Seung Ho juga nampak galau, ia mengeluarkan foto dari lacinya. Foto jung won bersama Ha kyung. Namun ternyata ada bagian foto yang dilipat yaitu foto dirinya sendiri. 


EmoticonEmoticon