Rabu, 15 Mei 2019

SINOPSIS Love in Sadness Episode 24 PART 2


Penulis Sinopsis: Lavender
All images credit and content copyright: MBC

Ma Ri dalam perjalanan pulang sepertinya kepikiran ucapan Seung ho.


Ma Ri menemui jung won di depan klinik.


Jung won menatap lama Ma Ri, Ma Ri mengatakan jika ingin pergi ke suatu tempat dengan jung won.


Mereka pergi ke taman bunga rosemary.


Ma Ri menyodorkan tiga tangkai bunga dan menyuruh jung won memilih salah satu yang terpanjang tangkainya.


Jung Won kembali terkenang saat Ha kyung melakukan hal yang sama padanya.


Jung won memilih satu tangakai yang terpanjang.


Jung won selalu memilih yang terpanjang karena Ma Ri akan membuatnya seperti itu. Ma Ri juga akan membiarkan tangkainya apa adanya. Dan memotong dua tangkai lainnya.


Wanita tidak akan memasrahkan hidup mereka pada tangkai bunga. Bagaimanapun wanita akan memilih orang yang mereka cintai. Istrimu mencintaimu.


Jung won berkata, “tolong berhenti membicarakan tentang istriku. Melihat wajahmu sudah begitu berat bagiku. Maafkan aku.”


Ma Ri menyahut, “tapi aku bukan istrimu. Wajah seperti apa yang harus kuperlihatkan saat aku bertemu denganmu. Jadi katakan kamu ingin wajahku seperti apa?


Jung won terdiam seperti ingin marah


Jung won meninggalkan Ma Ri begitu saja dan Ma Ri menangis sedih.


Malam hari. Ma Ri memasaka menu makanan yang banyak untuk menghibur jung won.


Keduanya hanya terdiam duduk di depan meja makan.


Hujan mulai turun diluar, Ma Ri mencoba tersenyum, “Aku memasak makanan enak untuk menghiburmu.”


Jung won menatap Ma Ri bukannya berterima kasih malah berkata, “ menurutku lebih baik kamu pindah. Hae Ra sudah menemukan studio kemarin. Tinggalah disana.”


Ma Ri terlihat kecewa dan ingin marah, “
Ma Ri terlihat kecewa dan ingin marah, dia terngiang perkataan Hae Ra, sejak kecil jung won menolong burung yang terluka dan kucing liar. Menurutnya sama seperti itu baginya.


“Jika sikapmu begini. Kenapa kamu mengajakku tinggal d rumahmu? Kenapa kamu menghentikanku di stasiun kereta? Katakan padaku! Aku bukan kucing yang terbuang. Lebih baik aku pergi. Kamu bilang tak sanggup melihat wajahku jadi aku akan pergi.”


Ma Ri beranjak dari duduknya, akan melangkah pergi, tanpa sengaja menyenggol gelas anggur di meja.


Anggur pun tumpah dan pecahan gelasnya pecah berceceran di lantai. Ma Ri sepertinya merasakan sebagai suatu firasat. Jung won hanya menoleh.


Ma Ri tak peduli dan mengabaikannya, meninggalkan jung won.


Ma Ri pergi dari rumah jung won ditengah hujan yang deras dan gelapnya malam.


Setelah kepergian Ma Ri, jung won termenung sendiri. Jung won teringat perkataan ma ri jika wanita tidak akan memasrahkan hidupnya pada setangkai bunga. Bagaimanapun wanita memilih orang yang dicintainya. Juga teringat Ma Ri membeli tiket lain demi dirinya.


Jung won memandang dari kaca jendela hujan yang turun amat deras. Jung won bergegas menyusul Ma Ri.


Jung won telah berada di luar membawa payung hitam untuk mencari Ma Ri.


Jung won di jalan teringat pertanyaan Ma Ri, dengan wajah seperti apa yang harus diperlihatkanny saat dia bertemu jung won.


Hujan masih turun dan jung won ingat lagi perkataan Ma Ri yang mengatakan dia bukan istrinya.


Terakhir jung won terngiang perkataan Ma Ri, yang mengatakan saat suami istri bertengkar dan sang istri kabur dari rumah suaminya akan mencarinya dengan bertelanjang kaki.


Jung won pun melepaskan sepatunya dan ia berjalan tanpa alas kaki dalam keadaan hujan.


Jung won akhirnya menemukan Ma Ri duduk di sebuah bangku meringkuk kedinginan basah kuyub. Ma Ri melihat jung won hendak menyebrang, Ma Ri pun berdiri.


Narasi Ma Ri, dia sangat sedih karena menyakiti istrinya karena itulah dia lupa sedang bertelanjang kaki.


Jung berhasil menyebrang dan berdiri di depan Ma Ri, narasi Ma Ri, katanya wajah seseorang cerminan hati mereka. Kenapa pemilik wajah ini begitu tidak punya hati?


Ma Ri berkata sambil menangis, “ubahlah wajahku lagi menjadi wajah yang berbeda dari ini.”
Jung won tak menjawab dan memeluk Ma Ri.

4 comments


EmoticonEmoticon