Rabu, 22 Mei 2019

SINOPSIS Love in Sadness Episode 25 PART 1


Penulis Sinopsis: Lavender
All images credit and content copyright: MBC

Ma Ri menangis di hadapan Jung Won, sementara jung won basah kuyub menatap Ma Ri. Hujan masih mengguyur mereka, Ma Ri minta jung won mengubah wajahnya sekali lagi. Agar tak seperti Ha Kyung. Karena Ma Ri tak tahan melihat jung won menderita setiap kali melihat dirinya. 


Jung Won hanya diam kemudian memeluk Ma Ri yang tergugu. Narasi Ma Ri, kalau kamu menanyaiku lagi wajah mana yang kuinginkan, aku ingin wajah yang bisa membuatku tetap di sisimu. Dan wajah yang mengizinkan mencintaimu. 


“Episode 25,Kalau kamu Izinkan,Aku ingin Mencintaimu Lagi.”


Jung Won dan Ma Ri sudah masuk rumah dan berganti pakaian. Jung membuatkannteh untuk mereka. “ Ini teh mint,akan membantu menenangkanmu.” Keduanya menyeruput teh bersama sama. “ Seperti katamu batang rosmarin yang terpanjang itu bukan hanya kebetulan ha kyung memilihku sebagai suaminya. Tapi selama pernikahan kami, dia membohongiku. Kurasa aku tidak bisa memaafkan istriku. Kamu benar. Aku melihat ha kyung dari dirimu Ma Ri. Beberap ki aku merindukannya. Ada kalanya juga aku membencinya.”


“Tapi hari itu,ini  yang ingin kukatakan padamu di restoran itu. Bisakah kamu menerimaku yang seperti itu? Orang yang melihat wanita lain dari wajahmu Ma Ri. Tidak apakah bagimu? Kamu bisa menjawabnya saat kamu sudah siap.”


Jung Won menyeruput tehnya lagi. Ma Ri memandanginya tanpa berkata kata. 


In Wook bermimpi, ia mengejar sepasang pengantin wanita dan pria yang bergandengan tangan di padang ilalang. 


Saat berhasil memisahkan tangan mereka, terlihatlah kedua pengantin sebagai jung won dan ha kyung. In wook terheran heran. Namun In Wook menyebut “Ma Ri” saat menatap ha kyung. 


In Wook terus memanggil manggil Ma Ri dalam tidurnya hingga ia mengigau. Dan terbangun kemudian. In Wook pun lega ternyata hanya mimpi. Dan diluar hujan masih turun. 


In Wook pun mengambil foto Ma Ri lama dan memandanginya. (knp jg si in wook diksh firasat kyk gni) 


Pagi pun tiba. Jung Won menyapa Ma Ri ynag sedang mencuci buah dan sayur. Jung won menanyakan Ma Ri yang bangun cepat apa tudur nyenyak. Ma Ri masih terdiam menatapnya. Jung won meraih tangan Ma Ri untuk melingkis lengan bajunya agar tidak basah.(itu bs jwanya wingkis, maf q gak tau bs indonesianya apa) 


Karena malu dilihati Ma Ri, jung won pura pura ikut mencuci sayur. 


Ma Ri kemudian berkata, “saat aku masih kecil, aku biasanya mendapat hadiah dari sinterklas setiap natal. Aku tahu ayahkulah yang berpakaian seperti sinterklas. Tapi aku tetap senang. Semalam soal yang kamu katakan padaku aku jadi teringat pada hadiah natal itu dan aku sangat senang. Siapa yang peduli kamu melihat orang lain dari wajahku ini? Aku tidak peduli meski itu bukan wajahku. Aku tidak bisa mengingkari  kenyataan . Kalau aku ingin segera membuka hadiah itu. Tapi hadiah ini terlalu berharga. Karena itulah aku ingin lebih berhati hati.demi diriku sendiri dan dirimu. Kalau karena wajahku kamu terus teringat istrimu aku tidak busa mendekat padamu. Aku tidak ingin menyulitkanmu dengan wajah ini. Tapi aku akan menunggu. Aku akan menunggu sampai kamu hanya memikirkanku. Saat melihat wajahku. Jung won hanya mengangguk. Ma Ri tersenyum. 


Saat sarapan pagi di keluarga Kang. In Wook tampak murung. 


In Wook masih teringat dengan jelas mimpinya semalam. Ha kyung yang ia panggil Ma Ri. Kang Il Gook menatapnya tajam, Kang In Sang menegur In Wook kalau ayah sudah lama menunggu. 


“Kamu tahu sudah berapa kali aku memanggil namamu? Bukannya mewarisi perusahaan sudah cukup? Sekarang kamu ingin aku menyuapimu juga?”
“Maaf. Ada masalah penting sedari pagi. Aku haruss permisi.”


In Wook beranjak dari duduknya tapi ayahnya berteriak menyuruhnya duduk. In Wook duduk kembali. Ahjumma ikut ikutan bicara, “nak biarkan ayahmu menyelesaikan sarapannya dengan tenang.”


“  Kurasa waktu yang kuberikan padamu sudah berakhir. Mengingat energi yang kamu perlukan untuk mengosongkan meja dan kantormu, kamu harus makan banyak.”  In Wook menyuapkan makanan ke mulutnya tanpa protres. Ahjumma terseyum jahat melihat mereka. (heran nurut bgt sm bokapnya) 


In Wook menyetir mobilnya sendiri, dia kembali teringat mimpinya. Ia bergumam sendiri kalau mimpi itu terlalu jelas. Terasa sangat nyata. Kemudian In Wook berbalik arah.


Ke mana lagi kalau bukan ke rumahnya Jung Won.Jung Won baru saja keluar rumah. Ia melihat mobil in wook diseberang rumahnya. 


In Wook di dalam mobil mengawasi jung won penuh kebencian. Ia kemudian melajukan mobilnya kencang menuju ke arah jung won dan hampir menabraknya. Jung won berdiri dengan tenang tanpa rasa takut. 


In Wook keluar dari mobil. 
In Wook keluar dari mobil dan menghampiri jung won. Ma Ri yang melihat mereka mundur kebelakang. In Wook mengakui keberanian jung won. Jung won menatap in woook menanyakan apa yang diinginkannya sepagi ini. In Wook ingin menanyakan sesuatu dan juga memperingatkan. Jung Won berkata lebih dulu jika In Wook menyebar rumor tentang pernikahannya maka mereka akan bertemu di pengadilan. In Wook mengejek apa foto yang ia kirim palsu, para pasien yang sangat memuja jung won. Istri seorang dokter jenius yang dipuji sepenjuru negeri berselingkuh dengan kolega suaminya. Tidak bisa lebih buruk lagi jika  jung won memberikan yang dia inginkan. 


“Aku akan menantangmu mulai sekarang. Berikan istriku Ma Ri atau tamat riwayatmu. Bagiku tidaklah sulit untuk mengakahiri hidupmu dokter Seo. Hanya soal waktu.” In Wook pergi setelah memperingatkan jung won yang terdiam bagai patung. 


Sementara Ma Ri yang mendengar percakapan mereka menangis menahan kemarahan pada In Wook. 


Ma Ri sedang mengelap piring sambil melamun. Ia tergiang ancaman in wook terhadap jung won. Tanpa sengaja piring yang dilapnya terjatuh dan pecah. 


Seung Ho menemui Hae Ra di galeri. 
“Sepertinya ada sampah disini.”
“Kita bicara diluar.”
“Tidak ada yang perlu kubicarakan dengan sampah sepertimu. Keluar.”
“Kamu sudah tiga kali menamparku.”
“Menamparmu tiga kali saja tidak akan cukup. Membencimu seumur hidupku saja tidak akan cukup. Kamu mengerti?”
“Kalau begitu biar kuberi pertanyaan terakhir. Sejauh apa yang Kang In Wook ketahui?”
“Apa?”
“Dia beri foto itu pada jung won. Bagaimana cara mendapatkannya? Sejauh apa yang dia ketahui tentang aku dan ha kyung.”
“Kang in wook hidup di dunia yang berbeda dari kita. Dia mencari informasi ha kyung dengan jasa penyelidik dan jasa detektif swasta jelas dan sudah mendapat informasi pribadimu.”
“Untuk apa dia melakukannya?
“Kamu tidak tahu? Dia tidak akan pernah mundur sampai jung won melepas Ma Ri.”


Saat Hae Ra mengatakannya, Ma Ri tiba di galeri dan mendengar semuanya. 


Oh Cheol kembali menemui in wook dan melaporkan ringkasan rute yang dilalui jung won dan ha kyung. Yang dianalisis para detektif. Jung won dan ha kyung naik bus 2000 tiba tiba turun. In Woom mengetuk ngetuk diatas kertas yang menyatakan itu dan mengatakan jika ha kyung tahu dia diikuti. 


Hae Ra memperlihatkan foto fito ha kyung dan seung ho. Ma Ri terkejut melihatnya. Hae Ra mengatakan itulah fito ya g dikirim in wook pada jung won. Ma Ri balik bertanya apa hae ra masih menyimpan cincin ha kyung. Ma ri minta dipinjami cincin dan bajunya ha kyung. Hae Ra bertanya untuk apa. Ma Ri tak menjawab, ia malah meminjam ponsel Hae Ra juga. 


In Wook di kantornya memperhatikan rekaman cctv rumah jung won. Saat itu Ma Ri meneleponnya dan mengajak bertemu. In Wook Merasa terhormat. Ma Ri mengajak bertemu di galeri. Sedang in Wook tak mau. Ia minta bertemu di kantornya. Ma Ri akan diantar jemput sopir. Setelah menutup telepon in wook melempar pulpen dengan kesal. 


EmoticonEmoticon