Jumat, 24 Mei 2019

SINOPSIS Love in Sadness Episode 26 PART 1


Penulis Sinopsis: Lavender
All images credit and content copyright: MBC

Jung Won pulang mendapati rumahnya yang kosong tanpa Ma Ri. Ma Ri memasak berbagai menu makanan yang dihidangkan diatas meja. Ma Ri meminta agar jung won memanaskannya dan jangan lupa makan yang ditulis di dalam catatan yang ditinggalkannya. 


Ma Ri tengah melukis bunga rosemary ungu saat jung won meneleponnya. Jung won mengatakan akan menjemputnya begitu selesai melukis. Ma Ri mengatakan akan tidur di kostnya saja. Jung won pun mengerti. 


Jung won tergiang kembali perkataan Ma Ri yang tak ingin menyulitkannya dengan wajah barunya. Ma Ri akan menunggu hingga Jung won hanya memikirkannya saat melihat wajahnya. 


Akhirnya jung won memakan masakan Ma Ri. 


Ma Ri di kostnya juga sedang makan ramen. 


Setelahnya jung won membaca buku tetapi berhenti dan tersenyum sendiri. 


Ma Ri juga melukis lagi. 


Jung Won melamun kemudian meraih ponsel diatas meja dan seperti hendak menelepon seseorang tetapi ragu. 


Ma Ri juga terlihat galau sembari memegangi ponselnya. Ma Ri sepertinya berharap ditelepon seseorang. Akhirnya ia hanya diam menunggu. 


Ma Ri sedang melukis saat terdengar ketukan pintu. Jung won nongol dibalik pintu dengan banyak buku ditangannya. Jung won  bertanya bukankah rumah Ma Ri tempat yang bagus untuk membaca di akhir pekan. Jung akan membaca saja. Jadi Ma Ri fokus melukis. 


Ma Ri menyiapkan dua cangkir minuman diatas meja. Jung won mengangsurkan sebuah kotak merah sebagai hadiah untuk Ma Ri. Ma Ri membukanya sebuah aksesoris cantik untuknya. 


Narasi jung won. Momen saat aku menginginkan waktu berhenti momen yang ingin kumasukkan dalam kapsul waktu dan kusimpan dipeti harta karun. Momen yang kuinginkan di semua kerusakan. Momen tang kuharap bisa berlangsung selamanya adalah momen yang sangat biasa. Momen yang begitu biasa hingga kamu  bahkan tidak menyadari sebahagia apa dirimu. 


Jung Won memberi hadiah lagi untuk Ma Ri. Apa ini? 
“Kudengar pelukis cenderung berkulit kering.”
“Terima kasih.”(kyknya ini iklan pelembab ya) 
“Jaga jaga jika rambutmu terkena cat minyak.”


Ma Ri mendapat telepon dari Woo seon jika ibunya menghilang. Ma Ri ingin segera mencarinya. Jung won yang melihatnya menyuruhnya tenang. Semua akan baik baik saja. 


Dan jung won melihat dibawah dua orang detektif suruhan In Wook yang mengawasi mereka. Kemudian jung won menghubungi seseorang. 


Jung won menyetir dan dari kaca spion mobil dia melihat mobil dibelakangnya mengikutinya. Jung won langsung tancap gas mengemudi lebih cepat. Hingga mobil dibelakangnya tertinggal. Saat mobil syruhan In Wook akan menyusul jung won,tiba tiba ada mobil dari arah lain yang menyalip dan mengemudi di depan mereka. 


Mobil itu mengemudi seakan akan menghalang menghalangi mobil orang suruhan In Wook, sehingga mereka tertinggal dan tak dapat mengikuti jung won. Benar saja. Jung won sudah menjauh dan kedua mobil berhenti di lampu merah. Salah satu orang suruhan In wook meperingatkan agar si sopir mengemudi dengan benar. Orang yang ditegur tertawa dia mengatakan sedang latihan mengemudi dan teryata rekan perawat lelaki di klinik jung won. 


Jung won dan Ma Ri telah sampai di sanitarium. Mereka bergegas menuju kamar ibunya Ma Ri. 


Mereka mendapati hanya woo seon di kamar ibunya. Woo seon bingung Ma Ri bertanya panik kenapa bisa begini, Woo seon menceritaka  ia ibunya dan perawat sedang jalan jalan tapi tiba tiba saja ibunya menghilang. Perawat meminta Woo seon menunggu di kamar kalau kalau ibunya Ma Ri kembali. 


Jung won minta nomor telepon si perawat pada Ma Ri. Jung won menelepon si perawat dan meminta untuk berpencar mencari ibu Ma Ri. Jung won menanyakan keberadaan perawat sekarang. 


Jung won dan Ma Ri mulai berpencar di sekitaran sanitarium mencari cari ibunya Ma Ri. 


Jung won berhasil menemukan ibunya Ma Ri. Ia melihat ibunya Ma Ri duduk di tepian jalan tanah. Jung won menghampirinya. 


Jung won bertanya kenapa ibu di sini. Ibu menjawab kalau ia menunggu suaminya tapi suaminya tak ada. Jung won lalu berkata jika suaminya bilang di luar dingin dan ingin ibu menunggu di dalam. 


Ma Ri tiba dan melihat mereka dari kejauhan. 


Ma Ri berlari menghampiri ibunya Dan bertanya dengan khawatir keadaan ibunya, kenapa ibunya di sana padahal sedang tidak sehat. Ma Ri berkata ia mencari ibunya kemana mana. Ma Ri minta ibunya jangan pergi sendirian. Kemudian Ma Ri memeluk ibunya. Ibu mengatakan berulang ulang jiak suaminya bilang akan pulang. Ma Ri menenangkan ibunya. 


Jung won yang melihatnya ikut terharu. Jung won pun melepas jaketnya untuk dipakai ibu. Jung won juga menggendong ibu sampai di kamar. 


Sambil berjalan jung won bernyanyi untuk ibunya Ma Ri. 


Kang in Wook minum sendirian di kamarnya. Ia membentuk jarinya seperti pistol lalu seolah olah menodongkannya ke kiri dan ke kanan. Kemudian In Wook menghilang entah kemana. 


Ibu sudah tertidur dan mendengkur. Ma Ri menyelimutinya. Jung won dan Ma Ri terseyum melihatnya. Jung won mengajak Ma Ri keluar. 


Mereka jalan jalan disekitar sanitarium. Jung won berkata, “Kamu sudah memberiku banyak waktu sendiri. Karena itu selama ini aku berpikir. Saat kamu demam untuk mengetahui setinggi apa demam itu cara terbaik adalah memeriksanya dengan menempelkan kening kita. 


Jung won memegang wajah Ma Ri kemudian menempelkan keningnya pada keningbMa Ri. “seperti ini.”


EmoticonEmoticon