Jumat, 24 Mei 2019

SINOPSIS Love in Sadness Episode 27 PART 1


Penulis Sinopsis: Lavender
All images credit and content copyright: MBC

Jung won mengajak Ma Ri memindahkan ibunya ke tempat lain yang ada banyak bunga da laut, Jung Won yakin ia akan menyukainya. 


In Wook sudah sampai di tikungan menanjak dan ia berjalan dengan cepat. 


Saat In Wook berbelok di koridor,tiba tiba ada pasien darurat yang didorong dari arah koridor lain. Jung Won dan Ma Ri juga ada di sana dan menyingkir ke pinggir. 


Jung won berbalik dan merangkul Ma Ri menghadap tubuhnya,saat itulah In Wook dan anak buahnya lewat, sehingga keduanya tak melihat. (klo sj mreka nglihat in wook)


“Episode 27 Selamat Tinggal, Terima Kasih atas segalanya”


In Wook sampai di kamar ibu, ibu menoleh dan tersenyum sembari memegang selembar lukisan. In Wook menyapanya, “ Di sini kamu rupanya bu”


Ibu  Ma Ri mengayun ayunkan lukisan yang dipegangnya di depan In Wook yang seketika merampas lukisan itu darinya. “Berikan itu kepadaku. Itu suamiku. Kembalikan”


Ibu berhasil mengambil kembali lukisan dari tangan In Wook. 
“Siapa yang menggambar ini?”
“Putriku yang menggambarnya untukku”
“Berarti Ma Ri tadi kemari.”
Ibu tersenyum ya dengan menantuku. 


Gubrak. Wajah In Wook langsung pias. Ibu juga menunjukkan sapu tangan kotak kotak pemberian jung won. Dia bahkan menyeka airmataku. Menantuku. Mereka baru saja pergi. Kamu tidak melihat putriku?”


Mobil jung won masih diluar. Dua penjaga melewatinya. 


In Wook  bergegas menyusul Ma Ri. 


Ma Ri dan jung won tiba di parkiran mobil.Ma Ri berujar “ entah kenapa berat sekali meninggalkan tempat ini. Rasanya aneh”
“Kamu mau melihat tempat baru untuk ibumu?”
“Sekarang?”
“kamu bisa melihatnya sebelum mengambil keputusan.”
“Di mana tempatnya?”
“aku akan memberitahumu di jalan.”


In Wook terus berlari dan hampir menabrak orang orang yang lewat. 


Jung Won dan Ma Ri sudah masuk mobil dan mobil pun berjalan. 


In Wook tiba ketika mobil jung won telah pergi. 


Di dalam mobil Jung won menelepon ibunya, ia memberitahu ibunya kalau sedang dalam perjalanan dan akan tiba di sana dua jam lagi. Ma Ri juga ikut. Jung won mengatakan pada Ma Ri kalau ibunya bilang mereka bisa melihat lihat. Jung won tak memberitahunya lebih cepat karena takutnay Ma Ri merasa tak nyaman mengenai hal itu. Tapi jung won sudah membicarakannya dengan ibunya. Jung won mengatakan mereka membutuhkan seseorang yang bisa merawat ibunya seperti keluarga, Ma Ri menyahut ia tak bisa membalas kebaikan jung won. Jung won berkata dia bisa bersikap baik padanya dan berhenti mengatakan tentang perpisahan. Karena jung won tidak bisa hidup tanpa Ma Ri. 


Ma Ri mengatakan jika baru kali ini dia menghabiskan malam dengan ibunya tanpa pengawasan atau penjagaan sejak dia menikah. Ma Ri berterima kasih pada jung won. 


Jung won menggenggam tangan Ma Ri dan mengatakan mulai sekarang untuk memikirkan hidup bahagia bersama ibunya. 


Sung wook menegur perawat ibunya Ma Ri karena tak mengetahui nomor kontak Ma Ri. In Wook datang kemudian dan mengatakan kalau mereka salah kamar lalu permisi. 


Setelah berada diluar kamar ibunya Ma Ri, in Wook mengatakan jika Ma Ri tahu mereka menemukannya maka Ma Ri akan mencoba bersembunyi lagi. Sung Wook menanyakan langkah mereka selanjutnya,  In Wook hanya menjawab Ma Ri akan segera kembali. In Wook yakin dalam beberapa hari lagi. Sampai saat itu tiba Ma Ri tidak boleh tahu mereka menemukan tempat ini. In Wook akan menangkapnya bagaimanapun caranya. 


Ma Ri dan Jung won telah tiba di tempat ibunya Jung won. Ma Ri bertemu ibunya Jung Won dan ibunya mereka saling menyapa dan memperkenalkan diri. Jung won menanyakan keberadaan kepala perawat, ibu menjawab dia sedang cuti. Ibu pun menyuruh mereka beristirahat. 


Jung won membuka tirai jendela memasang kursi roda dan menata tempat tidur pasien. Sementara ibu dan Ma Ri ngobrol berdua. 
“aku harus bilang apa saat bertemu denganmu Ma Ri. Aku terus memikirkannya. Tapi setelah kita bertemu aku hanya ingin meminta maaf. Tolong maafkan anakku.”
“tidak. Dia menyelamatkan hidupku. Dia menghadapu bahaya karenaku. Akulah yang harusnya meminta maaf.”


Ibu mengambil tangan Ma Ri lalu berujar, “ aku yakin kita bertemu karena suatu alasan. Dan kita hidup untuk mencaritahu alasan itu. Kamu begitu tegar selama ini.” Ma Ri menundukkan muka dan terharu. 


Mereka makan bertiga di halaman. Ibu brtanya pada jung won. “kamu sudah melihat lihat kamarnya?”
“kurasa kamar diujung tempat ini akan bagus.”
“Benarkah?  Ma Ri kamu harus melihatnya sendiri”
“Terima kasih”
“Aku akan pergi menghadairi seminar selama beberapa hari. Bawalah ibumu kemari begitu aku pulang. “
“ baiklah.”jung won menatap Ma Ri lama kemudian berterim kasih atas makanannya. 


Jung won danMa Ri melihat lihat kamar untuk ibunya Ma Ri. Jung won mengatakan perawat yang sudah lama bekerja disini akan mengurusnya dan fasilitas medis yang diperlukan tersedia di sini. 


Ma Ri melihat pemandangan diluar 
Ma Ri melihat pemandangan diluar jendela, dia berkata, “ibuku akan sangat menyukai tempat ini.”
“Jadi jangan cemaskan ibumu lagi kamu mau melihat lihat tempat ini? Aku harus pergi ke suatu tempat.”
“Baik. Pergilah.”


Jung won pergi ke peristirahatan terakhir ha kyung aku ingin hidup bersamamu dan menua denganmu. Pada suatu hari aku mengetahui perselingkuhanmu, tapi aku memendamnya jauh dilubuk hatiku. Aku berdoa agar kamu kembali kepadaku suatu hari nanti. Namun, kini aku sadar itu doa yang bodoh. Dihatiku yang terluka oleh pengkhianatan yang tersisa hanyalah kebencian dan kekecewaan itu. Aku tidak mau terikat denganmu lagi. 


Jung won melepas cincin kawinnya dan diletakkan di rerumputan dekat pusara ha kyung lalu jung won meninggalkannya di sana. Jung won lanjut berkata jadi sekarang aku sungguh akan meninggalkanmu dan kamera menyorot cincin kawin jung won yang diletakkan di rerumputan. (dn nti bkl diliht in wook) 


Ibu dan Ma Ri melihat lihat bunga di kebun bunga ibunya jung won. 
“lihat indah sekali. Aku menanamnya sendiri.”
“kurasa jung won menyukai tanaman karena anda menyukainya”
Ibu jung won menunjukkan sebuah tanaman yang ditanam dalam pot, ini bunga yang tumbuh di padang tapi suatu hari tumbuh dikebunku.”
“cantik sekali. Apa nama bunganya?”
“Gentian. Cinta dalam kesedihan itu arti nama bunga itu. Mudah bersama seseorang saat kamu bahagia. Namun jika kamu bisa menerima kesedihan seseorang menurutku itulah cinta sejati.kurasa jung won sedang mencari cinta seperti itu.”


In Wook memasuki kamarnya, ia membuka laci meja rias dan membuka lagi sebuah kotak hitam yang disimpan di sana. In Wook memungut pistol yang diletakkan didalamnya dan menodongkan ke arah bayangan di kaca jendela kamarnya. 


EmoticonEmoticon