Sabtu, 15 Juni 2019

SINOPSIS The Wind Blows Episode 1


Penulis Sinopsis: Lavender
All images credit and content copyright: jTBC

Drama ini menceritakan pasangan yang sudah tidak muda lagi di mana hubungan mereka mulai hambar dengan diwarnai konflik tanpa hadirnya seorang anak. Sang istri yang begitu ingin punya momongan dan suami tidak mau karena kawatir merusak karir istri yang sedang melejit dan suami tak mau dibebani dengan hadirnya seorang anak karena suami juga harus menafkahi keduanya. Benarkah itu alasan yang sesungguhnya? Atau ada alasan lain? 


Drama ini diawali dengan cerita manis pasangan suami istri Kwon Do Hun dan Lee Su Jin yang pergi ke suatu desa mereka masih terlihat romantis,si istri Su Jin yang merupakan seorang pendesain produk di sebuah perusahaan dengan penghasilan lebih besar dari suaminya. Do hun menemani Su Jin melukis sebuah rumah kosong namun masih tampak bagus. Su jin bertanya apa orang meninggalkan suatu tempat setelah jalan ke tempat itu hilang atau jalan ke tempat itu hilang setelah orang pergi dari sana? Do hun tak bisa menjawab. Su Jin menginginkan mereka untuk tinggal di rumah yang ada tamannya jika mereka punya anak nanti. Do hun setuju dan dia juga menginginkan anak perempuan seperti Su Jin. Mereka pun sempat tertawa bersama. 


Konflik bermula dari pertengkaran pertengkaran kecil diantara keduanya. Saat itu Do hun tengah menunggu di mobil dengan tak sabar Su jin yang menghadiri acara ultah anak temannya. Su jin tak muncul muncul membuat Do hun kesal. Do hun pun menelepon Su jin, Do hun mengatai Su jin yang makan terlalu banyak, Su jin membantah dia bilang perutnya sakit. Do hun mengatakan dengan ketus agar Su jin mencari toilet.Do hun menutup telepon tanpa mendengarkan penjelasan Su jin lebih dulu lalu pergi tanpa menunggu Su jin yang berdiri di jalan sedih sambil menenteng obat di tangannya. Sepertinya Su jin habis periksa dari dokter. 


Su jin teringat kala dulu mereka masih pacaran, saat lutut Su Jin terluka, Do hun begitu perhatian dan mengobati lukanya. 


Su jin  menceritakan sikap Do hun pada So Ah temannya. Saat itu Do hun menelepon Su jin, So ah menyuruh mengangkatnya karena mungkin Do Hun merasa bersalah, Su jin pun membuka pesan dari Do hun yang ternyata Cuma menanyakan cumi kering. Su jin tambah kesal dan mematikan ponselnya hingga Do hun tak bisa menghubunginya. 


Do Hun di rumah membuka file lukisan Su Jin di komputer. Dan hal itu mengingatkannya akan suatu malam di restoran saat Su Jin memperlihatkan hasil karya pertamanya. Sebuah lukisan kupu kupu dan kini menjadi cover cantik di sebuah mug  yang diletakkan dekat Do Hun duduk. 


Su Jin sedang minum minum bersama teman wanitanya So ah. Dia iri dengannya yang menjadi janda karena tidak perlu pulang ke rumah. Temannya bilang untuk tak pulang saja. Su Jin menyahut jika begitu akan membuat Do hun semakin marah. So Ah pun menyuruhnya bersantai. 


Su jin akhirnya pulang dan mendapati Do hun tidur di sofa, Su Jin masih bersabar dan membereskan sampah disekitanya. Do hun terbangun dan menyindir Su jin yang repot repot pulang. Su ji  malas meladeni, ia menyuruh Do hun tidur di kasur, tapi do hun bilang bisa tidur di mana saja. Lalu menyuruh Su jin mematikan tv. Ia pun tidur kembali.


Esoknya di meja makan mereka diam diaman. Su jin angkat bicara menanyakan apa Do hun akan pulang malam. Do hun malah menuduh Su Jin yang pura pura bertanya agar do hun bicara. Do hun lanjut jika ia sudah berkali kali mengatakan jika pak seo akan menikah jadi mereka pergi minum. Su jin yang kesal membalas apa tidak boleh bertanya berkali kali. Dan pula minum minum bukan suatu hal yang bisa dibanggakan. Do hun pun membisu. 


Su jin memeriksa tes pack dan mendapati dirinya hamil. Sepertinya Su jin menahan rasa bahagianya. 


Sementara Do hun minum minum bersama rekan rekan kerjanya dan mengatakan pada temannya yang akan menikah bahwa pernikahan itu pertaruhan yang berbahaya.tetap melajang yang paling enak. 


Su jin menuang sereal dan malah menumpahkannya. Do hun membersihkan remah remahnya dengan penyedot debu yang rusak. Do hun marah pada Su jin karena tak mau mengurusi hal kecil seperti itu. Su jin membantah bukankah dulu do hun yang minta dia untuk tak melakukan pekerjaan rumah tangga. Su jin jadi kesal. 


Su jin dan Do Hun akan berangkat kerja. Do hun terlihat buru buru hingga ia salah mengambil ponsel. Su jin bertanya apa do hun bisa pulang lebih awal. Do hun balas berkata apa mereka akan melakukan sesuatu. Ia juga menyindir jika Su jin bosan bisa membeli anjing. Su jin berkata jika anjing memang menyenangkan. Do hun menyindir anjng tidak bicara omong kosong seperti manusia dan hanya bisa makan tidur saja. 


Do hun sedang rapat bersama rekan rekannya. Tetiba ponselnya berbunyi Do hun membaca pesan masuk dari dokter kandungan. Ternyata itu ponselnya Su Jin yang memang sama dengan miliknya. Namun Do hun tak segera memberitahu Su jin. Barulah kemudian Su jin mampir untuk mengambil ponselnya. Su jin kesal tapi Do hon menanyakan apa dia hamil. Su jin menyuruhnya mennganggap seperti itu. Apa Do hun tak suka. Do hun mengatakan kalau ia khawatir. Tapi Su jin tahu Do hun seakan ingin menggugurkannya. 


Su Jin pergi ke klinik kandungan sendiri. Do hun diam diam menyusul. Dokter mengatakan hasil usg jika Su jin mengalami keguguran diawal kehamilan. Su jin sangat sedih. Do hun masuk keruangan kemudian dan mengetahuinya. 


Di mobil mereka kembali cekcok. Do hun mempertanyakan kenapa ia tak diberitahu soal kehamilan dan kegugurannya. Apa Su jin masih menganggap dia suaminya. Su Jin menyahut apa sekarng Do hun memikirkan tanggapan orang. Do hun menyangkal bukan begitu dia hanya ingin diberitahu. Su Jin mengatakan bagaimana dia bisa memberitahu jika Do hun selalu sibuk sendiri. Jika malam ia pulang mabuk, di hari libur ia memancing atau mendaki. Saat makan malam ia ingin cepat cepat pulang. Do hun membantah Su jin yang mengatakan alasan yang tidak relevan. Su Jin kesal ia meminta mereka bercerai saja. Su jin menepikan mobil dan minta Do hun turun atau dia yang turun. Do hun pun mengalah turun. 


Su jin melihat sepasang suami yang bercanda dengan anak kecil mereka. Su jin terseyum bahagia. 


Do hun kembali minum minum di sebuah restoran milik kenalannya. Sepasang suami istri. Si suami bertanya padanya, kenapa Do hun tak mau punya anak padahal penghasilan istrinya besar. Do hun mengatakan  hidupnya berakhir jika punya anak. Karena anak juga butuh uang. Dan jika Su jin punya anak ia tak akan bekerja dan mengurusi anaknya
Keduanya akan hidup dengan mengandalkan gajinya. 


Do hun pulang dalam keadaan mabuk, Su jin yang melihatnya mengunci pintu kamar dan pura pura tidur. Do hun minta dibukakan pintu jika tidak dia akan tidur diluar. Su jin yang panik keluar mengejar Do hun. Dia membuka pintu rumah. Do hun entah sedang apa kemudian melihat pintu yang terbuka dan masuk lalu menguncinya. Su jin masih di luar mencari Do hun kemudian ia kembali ke rumah tapi tak bisa masuk. Su jin memohon pada do hun agar dibukakan pintu dan minta maaf karena ia bersalah. Do hun tak menggubris ia menyuruh Su jin merasakan seperti yang ia rasakan selama ini ia juga mengatakan ialah yang bersalah karena hidupnya menyedihkan. Su jin mengatakan jika perutnya sakit. Tapi Do hun telah tertidur. Dan Su Jin berakhir di rumah sakit. 


Su jin ditemani So Ah yang marah dan menyebut Do hun bedebah. So Ah mencoba menelepon Do hun tapi do hun masih tidur. So ah yang kesal menyuruh Su jin bercerai saja. Hubungan mereka memang hambar tapi ini keterlaluan. Dan Do hun datang kemudian saat Su jin sudah pulang. 


Su jin sudah berada di bus dia mengirim pesan pada do hun akan tinggal sementara di rumah ibunya untuk sementara. Dia juga melarang Do hun untuk berkunjung. 


Su jin sudah tiga hari di rumah ibunya. Ibunya menyuruhnya pulang karena harus bekerja. Su jin bilang ia cuti sakit. Ibu menyindir Su jin harus segera punya anak. Karena tubuh Su jin akan rusak tak seernejik dulu memiliki anak di usia tua akan sangat sulit dan melelahkan. Ibu menyuruh ia memperbaiki hubungannya dengan do hun karena do hun akan berubah jika jadi ayah. Su jin hanya diam. 


Su jin pergi ke laut. Su jin melihat foto fotonya bersama Do hun di ponselnya dan mereka terlihat bahagia. 


Su jin teringat saat mereka merayakan ultah pernikahan mereka di sebuah restoran. Su jin usul bagaimana jika mereka punya anak. Do hun mengatakan untuk mmenundanya lebih dulu meskipun ia juga senang  karena khawatir Su jin akan stress mengurus anak. Do hun mengutamakan Su jin karena baginya su jin lebih penting. 


Su jin akhirnya memutuskan untuk pulang. Dan berharap akan merayakan hari ulang tahun pernikahan mereka di hotel karena Do hun mengundangnya untuk datang. Do hun juga membeli sebuket bunga dan menyiapkan sebuah pesta di hotel. 


Su jin membeli hadiah untuk Do hun dan ia pergi ke hotel seperti yang dijanjikan. Su jin melihat Do hun dan menghampirinya dengan percaya diri. Namun betapa terkejutnya ia karena itu bukan pesta ultah pernikahan mereka tetapi prof Jang. Sepertinya dosen mereka di universitas. Su jin bertemu teman teman lamanya dan mereka mengajaknya pergi ke karaoke. Dan seperti biasa Do hun pulang mabuk dan Su jin yang menjaga. 


Do hon terbangun paginya dan mendapat sms dari rekannya So yeon kalau kemarin hari ultah pernikahannya dan dia harus memperhatikan Su jin. 


Do hun sarapan bersama Su jin. Ia minta maaf pada su jin atas kejadian semalam karena do hun salah kirim sms,hingga Su jin yang datang. Su jin tak apa ia mengingatkan agar mereka punya anak. Tapi Do hun kembali ngotot tak mau karena begitu punya anak Su jin berhenti bekerja dan akan bergantung padanya. Mereka juga akan fokus pada anak hingga tak bisa menikmati hidup mereka. Su jin bilang tak apa karena jika ia bertambah tua dia tidak akan bisa melahirkan. Do hon tetap bersikeras kalau Su jin harus tetap bekerja keras selagi kuat karena Su jin sudah banyak melalui hal untuk bisa diakui dibidangnya, haruskah Su jin merelakannya demi membesarkan anak? Su jin meminta  Do hon jujur padanya jika ia berhenti bekerja maka Do hon tidak akan bisa bersenang senang lagi ,dan hidup berkelimpuhan semaunya selama ini. Itulah kenapa ia menolak punya anak.


Su Jin mengatakan hidup mereka salah selama ini. Su jin memikirkannya akhir akhir ini. Do hun yang takut pulang ke rumah dan Su jin yang terobsesi dengan pepekerjaan. Mereka selalu bertengkar tanpa kasih sayang. Do hun menyahut apa Su jin pikir jika mereka punya anak hubungan mereka tiba tiba membaik. Membesarkan anak tidaklah mudah dulu Su jin tidak yakin dengan itu. Su jin menyahut sekarang ia yakin. Dia tidak bisa hidup seperti ini lebih lama lagi. Su jin memperingatkan Do hon. 


Su jin datang ke pesta perayaan pembukaan perusahaan temannya yang seorang produser film ,Min shik yang membuat film pertamanya tentang seseorang yang tidak percaya pada cinta namun akhirnya ia menikah dan memiliki anak dan hidup bahagia. Su jin senang dengan cerita itu. Namun Brian jung alias min shik mengejeknya yang terdengar seperti ibu ibu. Min Shik juga menceritakan pemakaian riasan efek khusus pada pemerannya oleh tim penata rias di mana membuat pemeran utamanya terlihat berbeda. Dia semula memerankan tokoh laki laki kemudian berganti peran jadi wanita. 


Do hun sendirian sedang menatap lukisan su jin di layar komputer. Dia teringat bahwa dulu dia juga ingin menjadi seorang ayah. Do hun sepertinya juga delima. 


Di rumah Do hon kembali bertemu Su jin di meja makan. Su jin kembali membahas soal memiliki anak, tapi do hon mengatakan sudah pergi ke Rumah sakit untuk melakukan vasektomi dan mereka tidak akan punya anak. Su jin terkejut dan marah.


 Su jin melakukan gugatan cerai dan do hon yang tak terima menyobek nyobek surat cerai menjadi kecil kecil. 


Su jin memperingatkan Do hun jika mereka ingin bersatu kembali harus memiliki anak. Jika do hon masih tidak mau maka Su jin akan melakukan hal hal yang membuat Do hun tak tahan dengannya. Dan Su jin memutuskan untuk berselingkuh. 


EmoticonEmoticon