Kamis, 04 Juli 2019

SINOPSIS The Wind Blows Episode 5


Penulis Sinopsis: Lavender
All images credit and content copyright: jTBC

Dengan riasan efek khususnya Su jin menjelma menjadi Cha Yu jeong dan menginap di hotel bersama Do hun di hotel. Sebenarnya Do hun sudah tahu itu Su jin. Tapi Su jin yang tak menyadari meletakkan ponsel dibawah bantal untuk merekam. Esoknya Do hun bangun dan meninggalkan hotel lebih dulu. Su jin terbangun kemudian. 


Do hun pulang tapi ia memandangi kawasan apartemennya seperti orang linglung. Do hun kesulitan mengenali tempat tinggalnya sendiri. 


Do hun berkali kali salah membuka pintu karena pintunya tak mau terbuka. Hingga ia menemukan stiker kupu kupu yang ditempel di depan pintu. Akhirnya do hun bisa membuka pintunya dan masuk. 


Su jin duduk di tepi tempat tidur saat do hun meneleponnya sebagai Su jin. Do hun bertanya, sudahkah ia minum obat pengarnya, do hun juga menanyakan keberadaannya. Apa dia mau dijemput. Su jin balik nanya di mana do hun sekarang, do hun menjawab di rumah. Su jin bertanya lagi, bukankah dia bilang akan kembali nanti, do hun menjawab iya tapi dia tidak mendapat ikan jadi pulang lebih awal. Do hun berpesan Su jin jangan lupa makan. Su jin menutup telepon dan mengumpat do hun brengsek. Su jin bertanya pada diri sendiri apa dia puas, Su jin pun menangis tersedu sedu. 


Do hun pergi ke percetakan. Dia ingin dibuatkan desain seperti yang dia kirim lewat surel. 


Do hun pergi ke rumah abu ayahnya, Kim He eun ada disana berdiri dibelakangnya, dan berkata, Kamu tidak memiliki banyak kenangan dengan ayahmu tapi kurasa hubungan darah lebih kental dari apapun,ayahmu meninggalkanmu dan ibumu meninggal muda. Kamu memiliki kehidupan yang sulit. Aku ingin tahu tentang sesuatu. Kenapa kamu menemui ayahmu saat kuliah? Kamu  berhasil menemukannya, jadi seharusnya turuti dia, bekerja untuk perusahaannya, menikahi wanita yang dia setujui, dan memiliki kehidupan yang nyaman. Dohun menimpali, Aku menemuinya karena kata kata terakhir ibuku, Tapi jika mematuhi ayahku, kamu pasti kecewa. Kim he eun tertawa, Jadi ,kamu harus keluar dari pekerjaanmu. Selain itu kamu bahkan bercerai. Bagaimana kamu memenuhi kebutuhanmu? Do hun bilang jangan khawatir. Selesaikan saja masalah warisan ini. Kata kim he eun lagi, Semuanya sudah beres kecuali satu hal ini. Meskipun dia meninggalkanmu, kurasa dia masih menganggapmu putranya. Dia mewariskan properti ini untukmu tanpa sepengetahuanku. Maksudku dia menghadiahimu ini karena kamu bukan keluarganya diatas kertas, ambilah. Kim he un menyerahkan sebuah berkas, bangunan ini bernilai tujuh juta dolar. Tapui pajak hadiah untuk ini akan besar. Kamu mampu membayarnya? Kalau tidak kamu harus mengambil pinjaman atau menjual bangunan itu. Jual  kepadaku saja. Itu bangunan tua di lokasi yang bagus. Jika kmau tidak menerimanya, bangunan itu akan menjadi milikku. Aku mau tapi aku sudah mendapat lebih dari cukup. Aku tidak mau menyentuh peninggalannya untukmu. 


Su jin lagi kumpul kumpul sama Brian dan Mi kyung. Brian berkata dia tahu naskahnya bagus tapi dia menyerah pada godaan semudah itu, tapi dia bukan target yang mudah. Dia pasti sudah gila, Mi kyung menyahut dia tidak pernah bisa melupakan cinta pertamanya tapi bisa berselingkuh padahal masih punya istri. Su jin memotong ucapannya tapi dia tidur denganku apa itu dianggap perselingkuhan? Mi kyung membalas kenapa itu kamu? Dia wanita yang berbeda. Brian berkata lagi, kamu sekarang memiliki bukti kuat, jadi ini sudah berakhir. Tapi kuncinya di sini. Kamu harus menjatuhkannya dalam satu pukulan agar dia tidak bisa melawan. Bersabarlah dahulu dan jangan sampai ketahuan. Pertama tangguhkan ponsel Yu jeong. Mi kyung bertanya pada su jin kenapa kamu begitu sedih? Semua berjalan sesuai maumu. Brian menyahut, tetap saja dia bererai karena suaminya berselingkuh. Bagaimana mungkin dia bahagia. Mi kyung berkata lagi, tapi kita tidak bisa mengatakan dia berselingkuh meskipun dia berselingkuh. Brian lagi, mi kyung antara pacarmu terlibat hubungan semalam dan tergila gila dengan wanita lain walaupun tidak pernah menidurinya mana yang lebih membuatmu marah? Mengetahui bahwa dia mencintai orang lain itu lebih menyakitkanku daripada dia meniduri wanita lain. Mi kyung menjawab, astaga hentikan. Apapun itu, aku akan membunuhnya. Aku penasaran melihat wajahnya saat aku menunjukkan itu kepadanya. Mau kuberitahu awalnya dia akan marah kepadamu dia akan bertanya apakah kamu menyewa orang untuk membuntutinya lalu mengoceh itu ilegal dan sebagainya. Su jin menyela begitukah, mi kyung berkata lagi, tentu saja lalu dia akan melihat reaksimu dan mengubah statreginya. Itu hanya kesalahan. Maafkan aku. Dia pun akan memperlakukanmu seperti seorang ratu. Jangan tertipu. Mi kyung bertanya lagi, kenapa dia tidak mengenalimu saat bercinta? Apa selalu tidak peka apa semua pria sama? Brian menjawab bagaimana akau tahu,? Mi kyung tanya lagi kenapa tidak? Kamu juga pria. Brian menjawab lagiaku tidak pernah berkencan dengan orang yang menyamar kurasa ini jarang terjadi. 


Ye Rim makan siang bersama teman wanitanya. Temannya bercerita beberapa hari lalu dia melihat pak jeong alias brian berpakaian santai tapi ia tetap terlihat keren dan berkelas meski memakai sweater dan jeans. Ye Rim pura pura nggak denger dia malah bilabg sambalnya nggak pedas. Temannya berkata lagi, kalau brian dan ye rim sama sama menyukai makanan pedas. Temannya bercerita lagi saat sutradara menggoda seorang aktris di pesta penutupan, brian langsung menyeretnya keluar. Semua aktris langsung jatuh cinta melihatnya. Ye Rim yang lagi kesal meminta temannya berhenti bicara dan menyuruh temannya menghabiskan makanannya. Ye rim nggak bisa menghabiskan karena terlalu pedas. Ye rim menanyakan temannya yang nggak beli minuman karena perutnya sakit. Brian masuk kemudian memanggil ye rim dengan muka ceria. Brian mengatakan dia menyuruh ye rim makan di kantornya karena di sini berdebu. Ye rim yang masih kesaal pada brian hanya diam saja. Brian hendak membersihkan remah remah makanan yang menempel di sekitar mulut ye rim tapi ye rim menghindar. Lalu dia dan temannya meninggalkan brian sendiri. 


Na eun datang ke kantir brian, ye rim sepertinya terlihat cemburu, brian mengajak Na eun dan ye rim makan bersama, brian begitu perhatian pada ye rim dia membawakan ye rim minuman jus agar perutnya tidak sakit. Na eun bertanya hubungan mereka,yang terlihat dekat brian mengakui Ye rim sebagai pacarnya. 


Su jin pulang dan terlihat galau. Ia terngiang perkataan mi kyung bahwa pria tidak bisa melupakan cinta pertamanya tapi masih bisa berselingkuh meski punya istri mengetahui bahwa dia mencuntai orang lain itu lebih menyakitkan daripada meniduri wanita lain. Do hun lalu mengiriminya sms ke hp yang dipakai untuk yu jeong, bahwa ia merindukannya dan mengingatkan janji nonton mereka. Hp lain Su jin berbunyi do hun menelepon memintanya keluar. Sampai di mobil Su jin bertanya apa yang akan mereka bicarakan dan mereka ingin kemana. Do hun menanyakan adakah yang ingin dimakan su jin. Do hun menawarkan pasta. Do hun juga menawarkan pergi ke tempat bagus kalau tidak mau pasta. Su jin dalam hati berkata seberapa jauh do hun bisa berbohong. Do hun mengatakan mereka harus makan sesuatu. Su jin meminta mereka pergi ke tempat bagus saja. 


Mereka makan malam di restoran, saat do hun mengatakan makan makan ini tidak akan membuatmu gemuk. Su jin menyahut dia tidak akan mengubah pikirannya. Do hun, berkata aku tidak memintamu berubah pikiran. Su jin menyahut,tidak kamu melakukan ini agar aku berubah pikiran. Do hun hanya tersenyum menatap su jin. 


Brian dan Ye rim minum minum di restoran carles. Brian minta ye rim berhenti minum. Tapi Ye rim memesan sebotol soju lagi karena makanannya masih banyak. Brian menegurnya tadi memesan makanan karena minumannya masih ada sisa minuman. Carlos akan memberinya lagi sebotol gratis, ye rim langsung kegirangan. Ye rim menuangkannya untuk brian dan bilang akan membayarnya. Brian tanya kenapa, ye rim bilang ia hanya merada bersalah. Ye rim berkata lagi, dia pasti sudah mati, aku mematahkan lehet dan lengannya dan kakinya benar benar hancur. Dia perlu lima pekan untuk pulih. Setelah melakukan semua itupun ye rim masih kesal jadi ye rim juga menginjak wajahnya. Brian bertanya heran apa yang ye rim bicarakan? Kamu benar benar membunuh seseorang? Ye rim menjawab ya sembari melihat ponselnya. Kamu tidak percaya kamu tidak boleh melihatnya. Ye rim malah menunjukkannya pada so ah dan carlos. Dia orangnya, brutal bukan? Dia terlihat mati bukan, Soa ah nanya kamu benar benar memutilasi dia,  brian ingin melihatnya lebih jelas tapi ye rim bilang pria tidak boleh melihatnya. Ye rim malah menunjukkan hpnya pada so ah dan carlos, dia cantik bukan? Ini nyata bukan film. Carlos yang melihatnya bilang cantik(sptnya itu su jin setelah dirias khusus) aku akan membuatmu cantik kata ye rim. So ah menimpali, kamu juga mengatakan itu sebelum syuting, kamu tidak ingat?  Ye rim menyahut kalau begitu aku akan membuatmu cantik dua kali. Baiklah, kata So ah. 


Do hun membawa su jin melihat lihat tas wanita. Su jin bertanya” apa yang kamu lakukan?”
“ Kita tidak pernah bisa merayakan ulang tahun pernikahan dengan benar. Pilih salah satu.”
“Tunggu. Kamu pikir aku semudah itu? Kamu pikir aku akan melupakan perceraian jika kamu membelikanku hadiah mahal?atau kamu merasa bersalah tentang sesuatu?”
“seperti yang aku bilang merasa bersalah tidak pernah memberimu hadiah untuk ulang tahun pernikahan kita. Pilih yang kamu suka. Tidak usah pedulikan harganya. Aku mendapat bonus besar bulan ini.”
“benarkah? Baik” su jin pun memilih satu tas mahal. 
“kamu suka yang ini?”
“ya. Harganya cukup mahal.”
“itu bagus. Kami akan mengambil yang ini.”
“ini terlalu mahal”kata su jin ingin membatalkan tapi tak jadi. Bonusmu pasti sangat besar.”
“begitulah” tolong dibungkus. Kata do hun pada pelayan. 
“kamu pikir ini yang aku mau?”tanya su jin ketus. 
“tidak. Aku tahu apa yang kamu mau. “
“benarkah”
“kamu tidak akan berubah pikiran tapi aku telah berubah pikiran. Aku akan mengabulkan keinginanmu. Mari kita bercerai.”  Su jin tak percaya dengan apa yang didengarnya. 


Mereka pulang ketika malam tiba. Do hun akan membuka pintu tapi sepertinya ia lupa paswordnya su jin menegurnya yang tak membuka pintu. Do hun berbohong dengan mengatakan dia harus menelepon. Su jin pun membuka pintu dan masuk lebih dulu, saat pintu hampir tertutup lagi, do hun menahan dengan tangannya tanpa sepengetahuan su jin. Su jin di dalam kamar merasa kalau yang dilakukannya dan do hun itu tidak baik dan tidak benar. Su jin lalu menghampiri do hun yang tertidur si sova sambil memegang buku kisah si pencuri tua, su jin kesal sendiri. 


Brian dan Ye rim pulang naik taksi. Saat turun, ye rim masih nampak senang, brian berkata, kalau minum denganmu lagi aku bukan jeong brian tapi jeong gila. Kenapa kamu tidak mau minum denganku tanya ye rim ayo kita minum lagi. Brian berkata bagaimana jika kita minum di rumah saja? Ye rim, kenapa kenapa di rumah saja? Brian bilang jangan konyol kamu tidak akan bisa masuk ke rumahku. Ye rim,baiklah kalau begitu. Aku pergi. Tidur yang nyenyak. Brian sudah melangkah tiba tiba ye rim memeluknya dari belakang. Tidak jangan pergi, pinta ye rim. Brian pun berbalik, ye rim memegang wajahnya dan mencubit kedua pipinya. Kamu sangat imut katanya. Bran minta ye rim berhenti mencubitnya karena sakit. Ye rim kemudian akan pergi dan mengucapkan selamat malam. Ye rim terus berjalan sementara bian mengikuti dibelakangnya. Ye rim terduduk memegang pagar. Brian menghampirinya, ye rim berteriak, apalagi aku sudah menyuruhmu pergi. Perutku mulas, Brian bilang tentu saja itu karena alkohol. Ye rim bilang, bukan karena alkohol, aku makan tteokbokki pedas lima hari berturut turut. Brian bertanya heran, tteokbokki kenapa? Ye rim ngejawab, tteokbokki tteokbokki pedas. Itu sebabnya perutku mulas. Aku sangat ingin makan pedas dan perutku mulas. Tapi tahukah kamu? Bukannya sakit aku merasa hatiku seperti tertusuk. Di sini. Aku merasakannya di sini. Ye rim jalan lagi brian mengekor dibelakangnya dan tiba tiba memeluknya. Ye rim pun membalas pelukannya. 


Su jin lagi di depan meja rias, do hun berdiri di depan pintu kamar yang setengah terbuka. 
“aku sudah menempelkan stempelku di surat cerai. Kamu bisa mengambil rumah,mobil,dan apartemen di uijeongbu.”
“tentu”kata su jin cuek. 
“katakan jika ada lagi yang kamu butuhkan.”
“keluar”
“sampai jumpa pekan depan di pengadilan aku akan kembali mengambil koperku setelah menemukan tempat tinggal.”
“Tidak perlu. Jangan pernah kembali ke sini.kirimkan akau alamatmu. Biar aku yang kirim.”Do hun mengangguk dan pergi. Su jin masih nampak kesal. 


Carlos dikejutkan dengan kehadiran do hun yang tiba tiba di rumahnya ketika ia pulang. (jd carlos bkn suaminya so ah atau gmn, ah blm jls nih) carlos bertanya bagaimana ia bisa masuk, do hun mengatakan menurutnya,tentu lewat pintu. Carlos melihat barang barang do hun di rumahnya. Do hun sepertinya berencana tinggal di sana. Do hun yang lagi makan ramyeon menumpahkan kuahnya di karpet, carlos panik membersihkannya. Do hun mau numpang ke kamar mandi, carlos memintanya menyalakam ventilator dan jangan menggunakan bidet karena masih baru. 


Su jin makan roti lahap sekali. Mi kyung melihatnya dengan prihatin. 
“aku tahu sulit bagimu menyembunyikan perasaan saat ini.” Kata mi kyung. 
“kenapa? Aku akhirnya bercerai.”
“aku tahu kamu lega, tapi kamu kesal karena do hun berselingkuh.”
“Sekarang sudah berakhir dan aku tidak peduli.”
“jangan berpura pura baik baik saja. Kamu yang merayunya jadi tidak berhak mengeluh”
“aku bilang aku tidak peduli.”
“Kalau tidak peduli kamu tidak akan muncul hari itu. Tentu saja do hun tidak akan tahu itu kamu dan dia dibiarkan menunggumu.”
“mungkin”
“Kalau aku,aku akan tetap pergi”
“apa kamu sydah gila? Untu apa aku pergi?”
“kamu akan menyelesaikan perceraianmu pekan depan. Setelah kamu mengirimkan dokumen maka berakhirlah. Kamu membiarkan suamimu begitu saja padahal dia bersekingkuh? Lagipula kamu sudah jatuh. Tidak mungkin lebih buruk lagi. Temui dia sebagai yu jeong dan campakkan dia. Atau beri dia pelajaran sebagai su jin. Kamu harus mengakhiri ini.”
“Aku bilang aku tidak peduli.”
Mi kyung geleng geleng kepala melihat su jin. Su jin minum jusnya dan merasa segar. “tubuhku segar kembali. Jika aku beruntung aku bisa memamerkan gambarku.”
“Pameran?”
“ya”


Do hun dan carlos minum minum di rumah. Carlos bertanya memastikan kalau ia dan su jin bercerai. Carlos tanya kenapa bercerai. Do hun bilang ia berselingkuh denga  su jin tapi dia bukan su jin. Carlos terlihat bingung. Carlos pikir do hun gila dan akan mengantarnya ke rumah sakit. Do hun hanya tertawa dan berguling di sova. 


Do hun dan su jin bertemu di pengadilan negeri untuk memasukkan surat permohonan cerai bersama. Sebelum berpisah Su jin berkata, kita akhirnya berpisah. Tidak perlu bersikap sopan kepadaku lagi sebagai suami.”
“Ada hal buruk yang kamu ingat tentang aku? Kenangan atau perilaku buruk lupakan semuanya dan hiduplah bahagia.”
“kamu juga harus melupakan aku. Aku harap tidak ada lagi aku didalam hatimu.”
“lagipula aku akan melupakan semuanya.”
“baguslah kalau begitu.”
“aku ingin bertanya jika kita berpapasan di jalan mari berpura pura tidak kenal dan jangan mencoba mencari tahu masing masing seperti kamu bilang aku akan melupakan semuanya dan memulai hidup baru. Jadi, kuharap kita tidak akan bertemu lagi. Anggap kita tidak pernah bertemu. Lupakan semua yang pernah terjadi.”
“Tentu saja kamu akan mengatakan semua itu. Aku tidak bisa mendoakanmu hal baik bahkan hanya untuk bersikap sopan. Se perti kamu bilang kita tidak pernah bertemu. Kita orang asing sekarang.”
“Jaga dirimu”
 Kemudia keduanya berbalik dan berjalan berlawanan arah. Sepulangnya di rumah su jin masuk kamar menatap foto pernikahannya lalu mengambilnya yang dipajang di dinding kamar lalu menurunkannya. 


Do hun menemui pastor lagi. 
“pameran bulan depan dibatalkan. Jadi aku langsung menghubungi si seniman dan mengaturnya,”tuturnya pada do hun. 
“Baguslah”
“Jadi, kamu memilih sendiri bukan?”
“Ya kurasa itu lebih baik”
“Tapi juga berpikir kamu sendirian”
“Aku tahu,Tuhan akan menyertaiku tapi masalahnya aku tidak akan mengingatnya.”


Su jin bekerja seperti biasa menggambar membuat desain, malamnya ia makan minum bersama teman temannya, Su jin juga masih bisa tertawa tawa. Ia pulang ke rumah dan mendapati rumahnya yang gelap dan sepi tanpa do hun. Su jin mengambil hp di laci  meja yang di pakai untuk Yu jeong, ada 17 pesan baru dari do hun. Do hun mengiriminya pesan bahwa dia akan menunggu di teater pukul 17.30.dan bahwa do hun juga merindukannya. Do hun akan menunggu di teatet yang mereka bicarakan bulan lalu. 


Do hun di kantor membuka hp untuk melihat lihat tempat makan malam yang enak untuk dia dan yu jeong alis su jin. 


Do hun dan carlos sepertinya lagi beres beres. Carlos berkata, “aku menemukan tempat ikan rockfish mau ke sana akhir pekan ini?”
“aku punya rencana akhir pekan ini”kata do hun. 
“Rencana? Kalian bercerai dan sudah tidak ada hubungan”
“Kenapa kamu membahas itu?”
“kamu menderita alzhaeimer jadi aku mengingatkanmu. Kalian sudah bercerai jadi kamu bisa mengencani wanita lain.”
“Aku tidak percaya aku menganggapmu temanku”
“Hei, kamu sudah bercerai sekarang, kalau kamu lupa dan pergi ke rumahmu kamu akan ditangkap.”
“astaga kamu mau mati?”do hun jadi kesal sama carlos. Carlos akan pergi ia berpesan, “jangan lupa mengeluarakan sampah.”
“astga keluar.astaga sibodoh itu. Aku sangat sibuk sekarang.”


Su jin bepergian sendirian ia membawa kamera dan peralatan melukisnya. Ia melihat lihat pemandangan dan kemudian melukis. 


Do hun memilih baju terbaik yang akan dipakainya kencan bersama su jin. Do hun mengambil tiket nonton drama”kisah si pencuri tua” 14 april17. 30. Do hun melingkari kalender pada tanggal itu sebagai piknik terakhir. Do hun pun tidur. 


Do hun kecil terbangun dari tidurnya dan membuka jendela kamar. Do hun kecil duduk di tepi tempat tidur dan bertanya pada do hun dewasa atau yang sekarang. “besok tidak  hujan bukan,besok sungguh tidak hujan bukan?”
“Ya tentu saja tidak akan hujan. Besok akan cerah”
“Aku harap besok segera tiba agar aku bisa pergi piknik. Besok sungguh tidak hujan bukan?”
“Tidak. Kamu bilang gadis yang kamu sukai Su jin pindah ke sekolah lain. Maka menjadi piknik terakhirmu dengannya, jadi tidak boleh terlambat, bukan? Kalau begitu kembalilah tidur. Aku akan memastikan besok tidak h ujan. Tidurlah do hun kecil.” Do hun kecil pun kembali tidur. 


Su jin sedang melukis. Tetiba ia teringat perkataan do hun yang akan menunggunya di teater pukul 17.30 yang mereka bicarakan bulan lalu. Dn do hun yang mengatakan merindukannya. 


Esoknya Do hun mendaki sendirian. Ia nampak kelelahan setelah berjalan jauh. Do hun istirahat duduk di batu besar. Setelahnya do hun pergi ke stasiun kereta. Tetiba Do hun seperti orang linglung. Ia terus berjalan dan melihat lihat di sekitar kereta dengan kebingungan. Do hun seperti lupa sesuatu. Mungkin lupa jalan. Carlos meneleponnya, “Halo”
“Ini aku”
“Bisakah kamu mengambil sepatuku di tempat perbaikan di jalan?”
“Di mana?”
“Dekat pintu keluar stasiun kereta”
“Tiba tiba aku lupa. Apa nama stasiunnya?”
“Maksudku tempat perbaikan dekat stasiun mapo, pintu tiga. Tolong mampir ke sana.”
“Baiklah. Stasiun mapo. Stasiun mapo. Aku mengambilnya. Jangan khawatir. Dah.” Dohun bergegas menuruni jalan tangga. 


Do hun akhirnya tiba di rumahnya carlos. “ini sepatumu”
“sepatu kulit domba italiaku”kata carlos alay sambil menerima sepatunya. Terima kasih”
“Kamu mau menghadiri pernikahan?”tanya do hun melihat carlos rapi memakai setelan jas. 
“Kami memiliki anggota wanita baru, aku keren bukan”jawab carlos sambil berkaca. 
“WMP”kata do hun.
“apa?”
“Wajah menentukan pakaian. Lihat saja nanti”
“Bukankah kamu bilang akan menemui seseorang,alih alih memancing?”
“Menemui seseorang siapa?”
“Mana aku tahu?” Do hun melihat tanggal yg dilingkari di kalender mejanya. “selamat bersenang senang”katanya pada carlos. 
“Aku mungkin tidak akan pulang malam ini”kata carlos. Do hun pun keluar dan tiba tiba berhenti dan menjatuhkan sesuatu. Ia sepertinya baru ingat janjinya dengan Su jin. Do hun bergegas pergi. Ia memakai sepatu milik carlos dan berlari tanpa menghiraukan carlos yang berteriak dibelakangnya. “kalau penyok kubunuh kamu!”


Do hun terus berlari dengan panik. Ia menghentikan taksi tapi tak ada yang mau berhenti untuknya. Do hun berlari lagi. 


Su jin tiba lebih dulu dan menunggu do hun di restoran atas. Ia terngiang ucapan mi kyung untuk menemui do hun sebagai yu jeong dan mencampakkannya atau memberi pelajaran sebagai su jin. Su jin harus mengakhirinya. Dari atas su jin melihat do hun yang datang berlari menuju loket karcis. Su jin menyembunyikan mukanya saat do hun berbalik karena loket telah tutup. Do hun jongkok napasnya terengah engah dan nampak putus asa. Do hun lalu pergi lagi. Su jin turun untuk mencarinya tapi tak menemukan do hun. 


Do hun pergi ke depan teater di sana masih ada poster drama yang akan di tontonnya bersama su jin tapi gagal, juga lukisan Su jin. Do hun meraba dam menempelkan isolatif pada gambar su jin yang terpampang di sana. 


Su jin lewat kemudian tanpa melihat poster lukisannya yang kayaknya memang sengaja di minta do hun untuk dipalang di sana. Su jin berhenti untuk membuang cincinya ke tong sampah. 


Waktu berlalu. Su jin pergi ke dokter kandungan dan dinyatakan hamil. 


Su jin pergi ke taman bermain dan nampak galau. Kini keinginannya untuk hamil telah terwujud tapi ia seperti resah. Su jin melihat sepasang suami istri dan anak merek sedang bersenda gurau, su jin pun tersenyum. 


Su jin makan malam dengan mi kyung. Su jin nampak kehilangan selera makan. 
“Kamu tidak minum anggurmu?”tanya mi kyung sambil makan. 
“Tidak”
“Kamu tidak enak badan? Kamu aneh hari ini”
“Tidak”
“Ada apa? Bukankah lukisanmu baik baik saja?” Su jin meletakkan garpunya. “Mi kyung.. Jika.. lupakan.”
“Ada apa? Kenapa?lagipula,kamu akan cerita kepadaku juga kalau kamu membuatku penasaran, aku tidak bisa makan.”
“Aku hamil”
“Apa? Hamil siapa ayahnya?”
“Apa maksudmu? Kamu tahu aku tidak bersama orang lain”
“Konyol. Memangnya itu bayi roh kudus?”
“Do hun”
“Apa kamu tidur dengannya setelah menceraikannya?”
“Apa aku gila?”
“Lalu apa? Apa karena malam itu?”
“Bahkan tanggalnya tepat.”
“luar biasa. Astaga aku tidak percaya ini. Katamu do hun melakukan vasektomi. Dia berbohong? Ya ampun”
“Apa yang harus aku lakukan? Aku benar benar tidak tahu.”
“Tidak tahu? Baiklah. Dengar lakukan aborsi itu saja”
“Aku tidak bisa”
“Kenapa? Karena itu ilegal? “
“Bayinya bisa mendengarmu. Hentikan.”
“Kenapa kamu begitu naif? Kamu ingin membesarkan anak dari pria yang berselingkuh? Bercerai itu tidak apa apa. Tapi bercerai dan memiliki anak itu lain cerita.”
“Aku menceraikannya karena ingin punya anak”
“astaga sekarang kamu hamil. Kamu ingin menikah dengannya lagi? Dia sama sekali tidak menginginkan anak. Lalu apa renacanamu?”
“Aku akan melahirkan dan membesarkan anak ini.”


Su jin sedang melihat hasil usgnya. Ibunya menelepon memberitahu kalau su jin akan mendapat pengiriman kilat dari klinik pengobatan tiongkok karena do hun meninggalkan sesuatu di sana. Mereka tak punya kontaknya jadi menghubungi ibunya. Ibu menutuo telepon. Su jin berkata sendiri jika ia hamil dan bercerai ia minta maaf pada ibunya. 


Su jin membuka dan membaca buku harian do hun yang dikirim padanya. “ulang tahub su jin” “Bertemu dengan teman kuliah” “Aku akan sukses demi anakku”dan halaman terakhir ditempeli stiker kupu kupu. 
Kilas balik, “ini peri kupu kupu lumi. Bagaimana menurutmu?”kata su jin setelah melukis. 
“Lumi?”
“Kenapa perusahaanmu tidak membuat coklat?”Tany Su jin. 
“Kamu sangat menyukai coklat?”
“Ya, coklat sangat enak.”
“Aku akan membuatnya. Coklat kupu kupu.”
Kilas balik selesai. Su jin membaca halaman berikutnya. Aku pergi memancing tapi tidak menangkap apapun. Jadi, aku membeli ikan sebelah di pasar. Dia sangat suka, dia mengira aku menangkapnya. Itu hanya ikan budidaya. Rebusan tahu lembut lagi. Rasanya seperti dari kantin sekolah. Aku diam diam menbahkan bumbu penyedap. Aku menyeasl pergi ke klub malam. Tidak ada yang lebih cantik dari istriku. Carlos brengsek itu..dia menipuku lagi. Dia hanya makan sushi salmon. Dia seperti kucing.. Kemudian Su jin menemukan gambar do hun yang dilukis su jin waktu kuliah dan masih disimpan do hun. 


Do hun minum obat diam diam saat bekerja. Kemudian do hun pergi ke dokter. 
Dokter, “aku khawatir perkembangannya lebih cepat. Kamu pernah tersesat di jalan?”
“Pernah”
“Tidak mengenali wajah”
“Belum pernah”
“Itu akan segera dimulai. Kamu belum memberitahu keluargamu? Kamu harus memeberitahu orang orang disekitarmu.”
“Sulit menjalani kehidupan normal”
“itu juga akan sulit” Su jin mengirim sms ditengah tengah do hun kontrol. Su jin mengajak bertemu dan bicara berdua. “pak kwon. Mulai sekarang kamu harus berhati hati.”
“Baik”
“Sulit untuk berfungsi normal. Menghentikan dengan obat obatan ada batasnya.”


Do hun akhirnya memutuskan bertemu Su jin setelah ragu ragu. Su jin memberitahu kalau dia hamil dan do hun ayahnya. Do hun menatap sebentar perut su jin. 
“Kamu membodohi suamimu sendiri? Untuk bercerai?”
“Maafkan aku. Tapi ini benar benar anakmu.”
“Kamu pikir aku bodoh? Kamu pikir itu masuk akal? Bagaimana aku tahu siapa yang membuatmu hamil?”
“Aku tahu kamu marah tapi perkataanmu tidak sopan.”
“Tidak sopan? Aku? Kamu jelas mengatakan kamu berselingkuh. Kamu membodohiku dengan berpura pura selingkuh, itu saja sydah menjadi alasan bagus untuk bercerai. Kamu bahkan bisa diusir tanpa tunjangan sepersenpun. Kamu memalsukan kecelakaan mobil dan menyeret orang lain ke dalam skenario kecilmu itu. Jika aku menuntut semua yang terlibat selain kamu juga akan dihukum. Kamu tahu itu? Makin kupikirkan makin sulit aku menahan marah. Aku nyaris saja berkata kasar. Dan entah apa yang akan aku katakan. Jadi, pergilah saja.”
“Aku bilang ini anak kita. Kamu ayah dari anak kita.”
“Benarkah? Jika aku ayahnya kamu ingin kita rujuk atau apa?”
“Aku bukan tidak memikirkan itu demi anak itu.”
“Kamu tidak tahu aku egois? Apa karena uang untuk membesarkan anak ini? Aku sudah memberimu semua kebutuhanmu.”
“Ada apa denganmu?”
“Itu yang ingin aku tanyakan ada apa denganmu? Aku yakin itu bukab anakku. Jadi, berhenti omong kosong dan pergilah. Aku sudah bilang jangan datang lagi. Kamu punya anak atau tidak itu urusanmu. Dan jika... benar anakku aborsi saja. Aku tidak berniat menjadi ayah. Aku tidak berniat memberimu uang untuk membesarkannya.” Setelah mengucapkan hal hal keji pada Su jin do hun pun pergi meninggalkan su jin yang menangis tersedu sedu. Do hun sendiri di mobilnya ia juga menangis sedih telah bersikap dan berkata kasar pada Su jin yang terpaksa harus ia lakukan. 


Su jin mengadakan pameran tunggal saat ia hamil besar. Su jin tengah di interview, “ Awalnya aku mulai menggambar karen merasa sedih. Aku ingin menghargai kenangan itu setidaknya dalam sebuah gambar.”
“Pameran pertama kamu banyak menuai perhatian kapan kamu berencana mengadakan pameran lagi?”
“Entahlah aku belum menjadi seniman penuh waktu, aku punya pekerjaan lain, jadi masih harus memikirkannya.”
“Belum lama ini kamu mengatakan bahwa kamu ibu tunggal, dan banyak orang khususnya wanita muda, yamg memberimu dukungan.”


Su jin melahirkan anak perempuan. Su jin mengadakan pesta perayaan untuknya yang dihadiri ibunya su jin, brian mi kyung juga ye rim. Su jin terlihat bahagia di depan mereka. Dengan tawa yang dipaksakan. 


Anak Su jin diberi nama Ah ram. Su jin dan Ah ram sepertinya sedang berpiknik dengan su cheol yang memotret saat Su jin berlari menghampiri Ah ram. Su cheol minta Su jin mengulangi adegan itu berkali kali untuk hasil foto yang bagus. Mereka pun jalan bertiga seperti sebuah keluarga. 


Su jin pergi ke sekolah Ah Ram. Ah Ram baru masuk TK. Su jin sangat senang. Dari arah berlawanan datanglah do hun membawa seikat bunga. Do hun berjalan ke arah mereka dan su jin melihatnya dengan khawatir. Akankah do hun mengenali mereka? 


EmoticonEmoticon