Senin, 11 Februari 2019

SINOPSIS Movie The Princess and The Matchmaker di Tahun 2018 Part 3


The Princess and The Matchmaker
Part 3



Songhwa Ongju pergi begitu saja habis mencium Seo Do Yoon





Seo Do Yoon Cuma bisa mlongo dan speechless menatap kepergian Ongju (Bahkan dia gak tau kalau itu Ongju)

Begitu sudah jauh dari Seo Do Yoon, Ongju sepertinya menyesal dengan apa yang dilakukannya tadi. Pelampiasannya kostum kepala angsa nya dipukuli. Pas lagi jalan menjauh, tiba- tiba si kasim nongol dari dinding seberang. Ongju mendekatinya, dan si kasim langsung menyerahkan Salinan Saju yang tertulis nama para calon suami ongju. 




Ongju marah-marah, padahal dia Cuma meminta kasim mengintip sedikit siapa saja nama para Buma, tapi kenapa malah barangnya dibawa kesini segala.

Kau kira aku tidak pingin, tadi nya aku juga berencana  seperti itu. Tapi siapa sangka urusannya jadi tidak lancar , jika kau merasa tidak pantas ... Kau balikin aja ketempat semula, Aku gak mau tau lagi. Kata kasim sambil nyelonong pergi. 



Ongju jongkok sambil membuka salinan Saju dan membaca keempat nama calon suaminya. Dia kebingungan gimana cara balikin salinan saju ini ketempatnya.



Akhirnya dia nekat ngembalikan salinan itu sendiri ketempatnya.

Tepat saat itu Seo Do Yoon dan teman-temannya telah kembali ke kantor mereka. Secara tidak sengaja ia melihat hal yang mencurigakan di kegelapan.



Kasim yang bertemu dengan Ongju tadi juga secara tidak sengaja bertubrukan dengan Seo Do Yoon. Seo Do Yoon merasa ada yang ganjal.



Pagi-pagi buta Ongju melakukan rencana nya untuk keluar dari istana sendirian.

Seo Do Yoon tiba dikantor nya pagi itu dan memeriksa lemari tempat penyimpanan salinan saju. Tapi dia mendapati tempat itu kosong.

Dia teringat kejadian semalam yang mencurigakan. Akhirnya dia pergi menemui kasim yang semalam bertubrukan dengannya.



Seo Do Yoon menanyai kasim itu, apakah ada hal yang mencurigakan semalam? 

Si kasim bilang, tidak ada. Bahkan bayangan semut pun tidak kelihatan.

Kalau begitu aneh sekali, perempuan itu bilangnya tidak seperti itu.

Pe—rempuan?

Bukankah ada perempuan yang mengenakan topeng? Bisa jadi kesalahan ini dilimpahkan padamu.

Tolong maafkan hamba tuan, hamba melakukan ini karena sedang butuh uang. Hamba telah melakukan kesalahan besar. Hamba memang membawa keluar. Tapi hamba hanya mengambil barang yang diminta gungnyeo itu.


Gungnyeo yang mengenakan topeng itu? (Gungnyeo – Dayang Istana) Siapa namanya?

Man I, kata kasim. Jeo Man I dia pelayan Ongju Mama.

Ongju sedang berusaha keluar dari istana. Dia sedang melewati pos penjagaan. Di berikannya kartu identitas Man I sehingga dia bisa keluar Istana. Ongju keluar dengan wajah kegirangan.



Ongju berada di pasar penduduk. Dia senang sekali bisa merasakan kebebasan diluar istana. Dia berjalan menyusuri pasar dengan takjub. Semua yang ada disana dilihatnya satu persatu. Hilir mudik penduduk dan banyak orang berjualan, terlihat menarik bagi Ongju.

Ongju tiba di tempat seperti perkampungan kumuh, banyak penduduk miskin, pakaian lusuh. Ongju melihat anak-anak jalanan sedang duduk-duduk, sepertinya kelaparan.



Ongju mentraktir anak-anak jalanan untuk makan bersamanya. Mereka makan lahap banget, ada anak yang minta tambah nasi. Tiba-tiba penjual kedai membahas mengenai Ongju, bahwa mungkin akan turun hujan setelah Ongju menikah.

Penjual kedai berkata bahwa Putra keluarga Jo Daegam Nim terpilih sebagai kandidat calon suami Ongju.

Ongju bertanya bagaimanakah rupa Tuan Muda keluarga itu?

Si Bibi bilang, “Orangnya sungguh tampan, gagah dan baik hati, Laki banget – laki abis”.

Apakah kau tau siapa nama nya?

Gak tau tuh. Kata bibi. (Beneran gak sih ni bibi tau orangnya yg mana, namanya aja gak tau.

Ongju telah tiba dirumah saudara Man I (dayang nya Ongju). Saudara Man I ini, floris deh. Rumahnya penuh bunga . Mereka sedang bercakap-cakap membicarakan calon suami Ongju yang tadi dibahas dikedai. Saudara Man I berkata dia tahu rumah kandidat calon suami Ongju itu. Katanya keluarga mereka adalah pelanggan Saudaranya Man I ini.


Kemudian Saudara Man I memberikan bungkusan untuk Ongju. Oops ternyata isi bungkusan itu baju laki-laki untuk penyamaran Ongju. Ongju berjalan keluar rumah, dari belakang terlihat Seo Do Yoon mengikutinya. Jadi dah di incer tuh ... Seo Do Yoon yakin kalau yang bawa salinan saju pasti Ongju. Tapi Seo Do Yoon masih belum tau, taunya sih dia Man I dayang nya Ongju. 




Ongju sampai di depan rumah keluarga kandidat pertama calon suami nya. Dia memanggil-manggil untuk di bukakan pintu, tapi setelah pintu dibuka pelayan, dia malah balik gak jadi bertamu, mau pulang saja. Baru berbalik untuk jalan pulang tetiba bertabrakan dengan Seo Do Yoon yang dari tadi sudah menguntitnya.


Ada apa mengintipi rumah orang? Kata Seo do yoon.

Ongju kaget (haha, mungkin plus malu ya sama kejadian ciuman mereka, dia mlipir pergi).

Begitu dinginnya, sampai salam pun tak diucapkan? Kata Seo do yoon.


Ongju ke kanan di ikuti ke kanan, Ongju ke kiri di ikuti ke kiri. Ga bisa kemana-mana deh. Hanya dengan menggunakan Gat (Topi) dan berdandan seperti ini akan membuat mu terlihat seperti pria? Kata Seo Do Yoon. Haha ...  Katanya lagi langkah kaki juga harus tegap.




Ongju sebel, “ Anda siapa begitu usil”. Minggir !

Tetiba Seo Do Yoon menarik dan merebut tas yang ada di punggung Ongju. Dia mencari salinan sajunya. “Kau orang yang melayani Ongju kan, namamu Man I. Aku sudah bertemu Kasim Sang Moon, dia telah menceritakan semuanya.

Si Ongju kayaknya lega, dia dikira dayang Ongju.

“Hamba memang tugasnya melayani Ongju-mama, tapi apa tuh, salinan saju hamba benar-benar tidak tahu menahu. Sepertinya anda salah paham. Apakah anda memfitnah. Kalau begitu hamba akan bilang, bahwa anda lah sendiri yang menghilangkan salinan saju itu.” Ongju balik mengancam.

Seo Do Yoon. “ Hari dimana diadakan jamuan kita bertemukan. Em ....  Tidak Cuma bertemu. (eng ing eng, secara tidak langsung, Seo Do Yoon mengingatkan tentang ciuman mereka).



Ongju yang sudah mau pergi, kaget mendengarnya dan berbalik. Berkata, “Apa Maksud mu?” Hari itu jelas-jelas saya banyak kerjaan. Anda cari tahu saja, saya Man I. Dan tanya apa saja yang sudah saya kerjakan saat itu.



Seo Do Yoon dengan sebal melempar kembali tas ke Ongju. “ Lalu kenapa kau dandan seperti itu? Dan mondar-mandir depan pintu rumah ini?

Ongju bingung cari alasan.

“Aku akan segera kembali ke istana dan melaporkan kejadian ini, Katanya ijin saudara sedang sakit tapi kau malah jalan-jalan lenggak lenggok disini.” Kata Seo Do Yoon mengancam sambil berjalan pergi.

Ongju kebingungan dan mencari alasan. Sebenarnya, gara-gara tuan muda keluarga ini. Hamba sangat kagum dengan tuan muda keluarga ini.


Kau ini dayang istana ! Sungguh lancang. Kata Seo Do Yoon.

“Karena itu saya menyembunyikan identitas. Ini adalah untuk kali terakhir saya melihatnya. Dan demi itu saya keluar istana”. Kata Ongju beralasan.

Tahukah anda, keluar istana kali ini apa artinya bagi hamba. Hamba mempertaruhkan nyawa untuk ini demi bisa keluar.

Seo Do Yoon, kebingungan. Kayaknya terpengaruh akting Ongju. Kemudian Seo Do Yoon bilang, “ Kau tunggu sebentar !” Sambil berjalan menuju rumah yang tidak jadi di kunjungi Ongju. Alias rumah si tuan muda, kandidat pertama calon suami Ongju. 

 -  Kandidat No. 1,  Jo Yoo Sang -
Mau tidak mau akhirnya Ongju harus ikut masuk ke rumah tuan muda itu. Ternyata Seo Do Yoon juga kenal keluarganya tuan muda.


Seo Do Yoon bertanya, kenapa tuan muda ini begitu menarik baginya.

Apakah aku harus menjawab pertanyaan pribadi juga? Kata Ongju.

Tentu saja kau sampai mempertaruhkan nyawa begitu, aku penasaran sehebat apakah orang ini?

Boleh dibilang kharisma yang ada padanya dimiliki oleh orang yang gagah dan pemberani. Sungguh pria sejati. Kata Ongju. (lagaknya sok tahu ya ... hihi padahal baru denger dari bibi di kedai makan).


Dan seketika pintu dibuka, ada seorang pria masuk, dari pintu di belakang mereka. (Siapa ya yang jadi pemerannya ini, cameo aktor terkenal bukan ya ? saya kurang tau).



Dia membungkukkan kepala pada mereka berdua. Si Ongju yang melihat pria itu masuk senyum-senyum geje gitu (Mungkin dalam hati bilang, tampan bener deh nih tuan muda, kayak yang si bibi kedai bilang). Sambil dilihatin Seo Do Yoon.


Pria itu masuk sambil membawa jamuan, dan mempersilahkan mereka untuk minum teh. Si Ongju sampai melongok lihatnya ...



Dan ternyata saudara-saudara .... dia itu pelayan. Yang bener yang ni nih tuan muda nya ...  Hihi.
Dia Masuk sambil nyuruh pelayannya mundur. Dan berkata kalau bapaknya sedang tidak dirumah.


Katanya, sebagai anak laki-laki tunggal di keluarga itu, izinkan dia untuk melayani mereka berdua. Weiz,,,, 
Dengan gaya nya yang sok cool, dia memperkenalkan kalau dirinya adalah Jo Yoo Sang. (What?) Ongju yang minum teh sampe nyembur ndengernya ... hahaha...  Nyembur nya keras banget sampai nyampe kena baju Jo Yoo Sang. (Apa jadinya kalau beneran dijadiin suaminya wkakaka ... )







Untuk mencairkan suasana, Seo Do Yoon memperkenalkan dirinya, serta memperkenalkan kalau yang disebelahnya adalah adiknya


Jo Yoo Sang tanya, ada apa gerangan mereka kemari?
Seo Do Yoon : “ Kebetulan lewat depan rumah keluarga Jo Daegam jadi sekalian mampir.”
Jo Yoo Sang : “ Ow Begitu ...” Sambil makan makanan yang dihidangkan untuk tamu. Makan lagi dan lagi hihihi... dasar si adek Jo, lucu ipel – ipel pipinya.



Seo Do Yoon, senyum tipis tanda kemenangan haha ... sambil ngelirik Ongju ... Si Ongju tengsin gimana gitu mimik mukanya , yang dia bilang tampan, gagah dan pemberani serta berkharisma... duh duh duh ...


Seo Do Yoon bilang, sambil menunggu bapaknya gimana kalau di tafsir sajunya, mau tak dek? (itu bahasa ku sendiri ya hihi...)


Seo Do Yoon mengambil buku catatannya sambil bertanya umur Jo Yoo Sang.
Jo Yoo Sang bilang dua hari lagi tepat dini hari, dia berumur 13 tahun (masih di bawah umur ya dek...)
Kemudian pelayan dari luar bilang kalau ayahnya sudah pulang. Setelah itu Jo Yoo Sang segera keluar menemui ayahnya.


Seo Do Yoon ngeledek Ongju. “ Ingin bisa mencintainya, seperti nya sulit perbedaan usia kalian terlalu jauh. Kalau dilihat dari wajah mu sepertinya kalian beda usia 13 tahun kan. Atau malah kau lebih tua 15 tahun ya?”

Ongju : Tidak, Cuma 6 tahun bedanya.
Seo Do Yoon: Tahun Ular ya berarti kamu, tanggal dan jam berapa lahirnya?
Ongju : Tanggal 13 siang hari. Tapi untuk apa  anda tanya?

Seo Do Yoon menulis semuanya meramalkan saju mereka (ada animasi tinta yang di tuliskan melayang).



Seo Do Yoon : “ Setelah menghitung saju mu baru aku paham, kenapa kau mengagumi nya. Dari kondisi yang lemah dan banyak pikiran , kalian berdua mirip. Boleh dibilang sangat mendekati. Saju begini bisa dibilang teman sepenanggungan.

Ongju : “ Apa maksudmu. Hentikan, saya tidak menyuruh anda untuk menafsirkan.
Seo Do Yoon: “ Kau bilang demi melihat dia, sampai mempertaruhkan nyawa. Jadi aku tafsirkan sekalian kecocokan kalian. Kalau tidak mau ya sudah.
Ongju: “ Benar, aku tidak mau. Melihatnya sekali saja sudah tahu.
Seo Do Yoon: “ kau bisa melihat peruntungan dari wajahnya?”

Beralih ke istana, Jam makan Ongju tiba, saatnya dia harus makan. Makanan disajikan didepan tempat tidur Ongju. Dayang Man I yang menyamar jadi Ongju tiduran di atas kasur sambil menutupi wajahnya. Dia bangun untuk memakan makanan yang dihadapannya setelah memastikan dayang yang menyajikan makanan pergi semua.



Seo Do Yoon dan Ongju pun di jamu makanan oleh pemilih rumah. Seo Do Yoon se meja makan dengan ayah Joo Yo Sang. Sedangkan Ongju se meja makan dengan Jo Yoo Sang.

Ini Bapak Jo Yoo Sang, dia bilang senang sekali bisa bertemu tamu yang agung (maksudnya Seo Do Yoon). Dia bertanya kenapa adik perempuan anda berpakaian seperti layaknya pria?

Em... Seo Do Yoon mikir dulu, terus dia bilang, “ kalau adik perempuannya ini berdandan layaknya perempuan lagi, ada kemungkinan pendek usia. (wkekeke... segitu nya bikin alasan)..
Di Meja sebrang Ongju makan dengan Jo Yoo Sang. Jo Yoo Sang yang polos dan masih mengira kalau Ongju ni laki tulen bertanya, Hyeongnim (kakak), aku mau tanya, sejak kapan laki-laki itu anunya berbulu? Dagu mu bahkan tidak selembar pun berbulu. (ya iyalah dese kan perempuan hihi..)

Jo Yoo Sang : Sebelum jadi Buma, aku harus tumbuh menjadi seorang pria, itu membuat ku khawatir. Tak perduli seberapa banyak aku makan, tetap saja tak ada bulu yang tumbuh (maksudnya jenggot tu lho ... )
Ongju : Jangan khawatir kau akan tumbuh tinggi dan secara bertahap jadi pria sejati.
Jo Yoo Sang ni suka banget makan, semua makanan yang mau diambil Ongju, di ambil Jo Yoo Sang duluan.

Bapak Jo Yoo Sang galak sama anaknya. Dia bilang, kau jangan makan daging terus, pakai sumpit saja belum bisa. Luruskan punggungmu, makan sambil membungkuk pantesan tumbuh mu kesamping bukan ke atas. 



Si ayah cerita, kalau mendapatkan Jo Yoo Sang ini penuh perjuangan.  Si ibu harus dipisahkan dari anaknya karena paljanya mereka tidak cocok. Jadi Si ayah hidupnya ikut terpisah dari istrinya. Kalau bersama takut akan mencederai bayinya. 

Jo Yoo Sang keluar dan nangis di pojokkan. Ongju mendekati untuk menghiburnya. Beneran mereka senasib sepenanggungan ih. Kalau Ongju bahkan ibunya melahirkannya kemudian meninggal.



Ongju : “ Kau lemah begitu, bagaimana bisa jadi Buma?”
Jo Yoo Sang : “ Aku harus jadi Buma, ini keinginan ayahku. Dengan begitu kami baru bisa bertemu dengan ibuku. Aku sering merasa kalau aku tidak berguna.”

Melihat Jo Yoo Sang menangis, dia jadi ingat dirinya waktu kecil dulu.


Biyane Cingu, Maap kayaknya part 1 dulu aku salah tafsir pas itu aku bilang umurnya 13 th ya...  

Yang bener tuh 13 th yg lalu Raja sakit dan Ongju dibawa balik ke istana, kalau umur Ongju sekarang 19 th berarti, pas Ongju masuk istana adalah umur 6 th.

Ok. Lanjut.

Ongju : “ Ini bukan kesalahan anda tuan, jadi jangan terlalu menyalahkan diri anda. Anda akan jadi pria di antara pria. Tidak usah terlalu memperdulikan perkataan ayah anda.” (Wise ya Ongju...)

Seo Do Yoon melihat mereka sebentar, kemudian pergi.

Temen-temen sinopsis nya segini dulu ya ... besok – besok aku lanjut part 4 deh ... ceritanya pingin aku buat detail soalnya menurutku lucu ... 

Ditunggu ya up date an ku ... masih ada tiga calon lagi nih yang harus di kunjungi Ongju dan yang pasti gak kalah serunya ... 

2 comments

ditunggu lanjutannya, semangat.......!!!


EmoticonEmoticon